Low profile kerap dideskripsikan untuk orang yang berperilaku dan bersikap rendah hati dan tidak menampakkan atau menyombongkan kelebihan kemampuannya di depan umum. Orang yang low profile cenderung tidak menganggap kelebihan kemampuan yang dimilikinya sebagai sesuatu yang istimewa sebab ia hanya berorientasi pada kebermanfaatannya di dunia tanpa berharap apresiasi orang lain.
Tetapi orang-orang di sekeliling atau yang berada di dekat seorang low profile, tahu bahwa sosok low profile memiliki kelebihan kemampuan.
Sedangkan sosok brumator adalah orang yang berupaya menyembunyikan kelebihan kemampuannya untuk sementara waktu atau dalam jangka waktu lama untuk alasan tertentu yang suatu saat ditunjukkan secara tiba-tiba untuk membungkam kesombongan orang lain, yang bahkan kesombongan tersebut seringkali dibangun atas dasar kepura-puraan.
Maka dalam konteks interaksi sosial digital di era generasi topping seperti sekarang, sosok brumator lebih dibutuhkan ketimbang sosok low profile.Â
Walaupun demikian, sosok brumator tidak diperuntukkan bagi konten kreator dengan konten prank yang secara konsisten membuat konten-konten bertema prank. Sebab upaya penyembunyian kelebihan kemampuan untuk sementara waktu yang dilakukannya dan secara tiba-tiba ditunjukkan untuk membungkam kesombongan orang lain sangat cenderung dibuat-buat. Sehingga perlakuan itu justru memberi kesan merendahkan atau mempermalukan orang lain di ranah publik.
Beberapa waktu lalu ada sebuah kasus yang ramai jadi bahan perbincangan warganet terkait review jujur sebuah akun food vlogger terhadap menu makanan dan pelayanan sebuah warung makan, yang akhirnya berujung pelaporan pencemaran nama baik.
Pada awalnya, akun food vlogger dengan nama codeblue dikenal oleh warganet sebagai sosok yang seringkali memberi komentar atau kritik pedas jika memang tidak masuk kategori memberi masukan atau kritik membangun.
Akun codeblue juga dikenal tidak pernah menunjukkan wajah atau jati dirinya dan kabarnya meskipun sudah memiliki banyak pengikut, codeblue tidak menerima endorse sehingga informasi ini bisa menjadi salah satu alasan mengapa codeblue selalu mereview jujur terhadap warung makan kaki lima, menengah maupun restoran berbintang.
Artinya, jika benar codeblue melakukan review berdasarkan objektivitas tinggi tanpa intervensi atau pengaruh siapapun dengan tidak menampakkan wajah dan identitas dirinya, sosok di balik codeblue bisa dikategorikan sebagai seorang low profile.
Sampai kemudian kasus perseteruan akun codeblue dengan seorang food vlogger lainnya mengemuka di jagat maya, sosok yang akhirnya dibongkar dan menampakkan diri  ke publik bernama William Anderson kabarnya telah melaporkan seterunya atas pencemaran nama baik.
Sejak saat itu, wajah, penampilan dan identitas di balik sosok akun codeblue mulai terungkap dan dikenal pubik. Kasus tersebut pun sekaligus menjawab rasa penasaran publik akan siapa pemilik akun yang selama ini dikenal sebagai food vlogger dengan review jujur dengan komentar atau kritik pedasnya.