Berbagai janji surga yang dimaksud di sini selaras dengan janji-janji manis politik yang identik dengan janji-janji omong kosong yang cenderung diingkari atau tidak ditepati.Â
Semacam janji yang diumbar oleh pasangan kekasih ketika sedang dimabuk cinta, semua terasa indah, terdengar tulus tanpa tercium aroma kebohongan.Â
Faktanya, janji-janji adalah ucapan yang mudah diungkapkan tetapi seringkali tidak mudah direalisasikan bila tak elok disebut diingkari. Â Â
Gambaran tentang manisnya janji semakin menguat saat diumbar oleh seorang dari pasangan kekasih pada Hari Valentine.Â
Hari yang lebih banyak disalah arti sebagai pembuktian atas nama cinta dengan mempersembahkan harga diri (virginitas/keperjakaan) yang dengan romantisme serta romansanya mampu memperdaya yang dibujuk rayu hingga manut bak kerbau dicocok hidung.
Seperti itu pula gambaran pink campaign yang dikhawatirkan atau mungkin akan dilakukan oleh partai, koalisi partai, tim sukses, tim pemenangan, para caleg dan/atau capres cawapres pada masa kampanye nanti.Â
Tetapi bagaimana bila gambaran tersebut ternyata pernah terbukti ditepati? Bukankah tidak sedikit pula pasangan kekasih yang pada akhirnya menepati janji atau saling menepati janji?
"Pink campaign"Â adalah gerakan atau aksi yang dilakukan oleh organisasi partai, koalisi partai tim sukses atau tim pemenangan.
Para caleg dan/atau capres cawapres dengan menebarkan pesona, memberikan bingkisan atau hadiah, dan mengemukakan janji-janji politik atas visi misi, gagasan dan program yang diusungnya untuk mendapatkan dukungan massa pemilih dalam suatu pemungutan suara guna meraih kemenangan.
Namun serupa dengan janji-janji asmara sepasang kekasih yang sedang terinfeksi virus merah jambu, janji-janji politik yang dikemukakan partai, koalisi partai, tim sukses atau pemenangan, para cales dan/atau capres cawapres dalam setiap kampanye, tentu saja tidak sepenuhnya akan atau bisa direalisasikan atau ditepati, dan tidak pula semua janji akan diingkari.Â