Bukan kebetulan pelaksanaan Pemilu 2024 dijatuhkan pada tanggal 14 Februari 2024 bertepatan dengan Hari Valentine. Hari yang disebut-sebut sebagai hari kasih sayang dan dirayakan oleh banyak orang di dunia.
Walaupun kabarnya penetapan hari pelaksanaan Pemilu bagi Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak ada sangkut pautnya dengan Hari Valentine, tetapi seorang tokoh menyebut bahwa pelaksanaan Pemilu di Hari Valentine bertujuan agar Pemilu berjalan damai.
Harapan tokoh tersebut selaras dengan ajakan Presiden Joko Widodo yang mengungkapkan agar Pemilu berjalan damai dalam sebuah kunjungan esok harinya, usai mengadakan perjamuan Makan Siang Istana bersama Prabowo Subianto, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Apa hubungan makan siang istana dengan "pink campaign"?
Ajakan Presiden agar Pemilu berjalan damai ternyata diikuti ajakan kampanye positif. Sementara sejauh diketahui, narasi kampanye politik selama ini seringkali merujuk dan hanya mengarah pada black campaign atau smear campaign.Â
Sebuah model kampanye dengan cara menyerang lawan dengan isu, gosip, tuduhan buruk atau fitnah tanpa didukung fakta atau bukti jelas.
Beranjak dari ajakan Presiden Joko Widodo untuk melakukan kampanye positif, kini saatnya membangun kampanye positif dengan menarasikan istilah kampanye bernilai positif seperti green campaign atau kampanye hijau.
Tapi sebelum mengenalkan kampanye hijau atau green campaign, dalam kesempatan ini terlebih dahulu akan diperkenalkan pink campaign atau kampanye merah jambu. Apa itu pink campaign atau kampanye merah jambu?
Pada tulisan saya sebelumnya, "Membidik Generasi Z di hari Valentine, Hati-hati Pink Campaign!", disebutkan bahwa secara sederhana pink campaign atau kampanye merah jambu adalah kampanye dengan mengumbar janji-janji surga.
Janji-janji surga yang dimaksud di sini tentu saja bukan janji-janji surga seperti yang dikumandangkan dalam ceramah-ceramah para pemuka atau tokoh agama terkait ibadah atau perbuatan baik manusia yang akan diganjar surga.Â
Juga bukan konsep para pelaku bom bunuh diri atau teroris yang mengatasnamakan mati syahid dengan kepastian balasan surga.