Mohon tunggu...
Sunan Amiruddin D Falah
Sunan Amiruddin D Falah Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Administrasi

NEOLOGISME

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apa itu "Sukseskadabra"? Asal-usul dan Cara Mempertahankannya

16 Oktober 2023   10:48 Diperbarui: 16 Oktober 2023   11:23 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : foto dan gambar diolah dari berbagai flatform media digital dan wallpaper pixabay.com

Diambil dari kata sukses yang bermakna berhasil atau beruntung, dan digabungkan dengan kata 'kadabra' yang berasal dari kata 'abracadabra' (abrakadabra). Sebuah kata yang biasa digunakan di dunia sihir atau sulap-menyulap, sukseskadabra kemudian digunakan untuk merepresentasikan suatu kondisi seseorang atau sekelompok orang yang menerima atau mendapat respon kolektif, reaksi serentak, atensi berantai atau hal setara hingga viral, trending topic, fyp, headline atau fase semacamnya.  

Mengutip dari portal daring kumparan.com, kata 'abracadabra' yang oleh bahasa Indonesia dieja abrakadabra, berasal dari kata abrac dalam Encyclopaedia of Freemasonry and Its Kindred Sciences Volume I yang ditulis oleh Albert Gallatin Mackey. Abrac berasal dari Faculty of Abrac, wahana ilmu Abrac. Menurut Gallatin ilmu abrac adalah pengetahuan tentang kekuatan dan penggunaan kekuatan mistik abraxas. Abrac yang dimaksud merupakan singkatan dari abracadabra.  

Dari literatur lain di dapat informasi bahwa kata abracadabra atau abrakadabra berasal dari Bahasa Ibrani yang bisa berarti 'saya buat seperti yang dikatakan' atau 'aku akan menciptakan saat aku bicara'.

Ketika kata abrakadabra digabungkan dengan kata suskses, dan kemudian mendeskripsikan sebuah kondisi sukses yang digambarkan identik dengan keberhasilan atau keberuntungan yang bisa muncul begitu saja atau sedemikian rupa hingga membentuk suatu fase viral, trending topic, fyp, headline atau yang setara dengannya sebagai sukseskadabra---apakah seseorang atau sekelompok orang yang menerima atau mendapatkan kondisi sukseskadabra pasti akan sukses (populer)?

Kondisi sukseskadabra tidak dapat menjamin sebuah hasil. Kondisi tersebut hanya dapat memastikan bahwa seseorang atau sekelompok orang yang berada di dalam kondisi tersebut memiliki potensi yang sangat kuat untuk bisa meraih atau mencapai keberhasilan atau keberuntungan lain yang bisa didapat secara berkesinambungan di hari-hari ke depan. Lantas apa yang perlu dilakukan ketika sukseskadabra sudah ada di genggaman?

Pertama, sukseskadabra tidak selalu merujuk pada semua kondisi instan, cepat atau tiba-tiba yang bisa diterima atau didapat hanya oleh satu atau dua konten yang diproduksi. Sukseskadabra malah sangat cenderung bisa diterima atau didapat oleh orang atau sekelompok orang yang telah terbiasa ngonten, berinteraksi sosial digital atau konsisten memproduksi konten sampai suatu ketika salah satu konten yang diproduksi olehnya menyusun algoritma statistik yang melengkung atau melejit ke atas secara instan, cepat atau tiba-tiba.     

Kedua yang perlu diperhatikan adalah bahwa tidak semua sukseskadabra akan memberikan keberhasilan atau keberuntungan lanjutan apalagi berkesinambungan. Beberapa konten yang sampai pada kondisi sukseskadabra, baik produk, ide atau perilaku tidak jarang hanya berhenti di respon kolektif, reaksi serentak, atensi berantai atau semacamnya tanpa hasil atau keuntungan lanjutan.

Ketiga, apabila respon kolektif, reaksi serentak, atensi berantai atau semacamnya berdampak pada hasil atau keuntungan yang berlanjut maka dalam kondisi tersebut diperlukan cara atau strategi untuk mengembangkan atau setidaknya mempertahankannya agar hasil atau keuntungan masih akan dan terus berdatangan. Bagaimana caranya?

Langkah awal, memastikan terlebih dahulu fase viral, trending topic, fyp, headline atau fase semacam dari konten dalam konteks atau jenis apa yang diterima atau didapat, dari konteks atau jenis produk, ide atau perilaku. Sebab konteks atau jenis kontennya akan menentukan langkah selanjutnya.

Ambil contoh konten dalam konteks atau jenis perilaku, lebih spesifik konten dalam konteks atau jenis perilaku berupa 'celetukan viral' semisal celetukan 'kamu nanya' produk konten buatan Alif Cepmek alias Dilan tiruan.

Seperti telah diketahui dari berbagai informasi daring, Alif Cepmek lewat celetukan 'kamu nanya' yang fyp dan viral di Tiktok sesungguhnya tidak begitu saja berada di titik itu. Ia juga berjuang dengan belajar mengenai bagaimana cara meniru gaya Dilan agar terlihat sempurna, membuat konten di gang sempit, mulai memproduksi kontennya dengan ciri khas jaket denim seperti tokoh tiruannya secara konsisten, lalu memperkenalkan celetukan 'kamu nanya' dan 'rawr' serta istilah cepmek. Apakah Alif tenggelam setelah melambung?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun