Mohon tunggu...
Sunan Amiruddin D Falah
Sunan Amiruddin D Falah Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Administrasi

NEOLOGISME

Selanjutnya

Tutup

Sosok Artikel Utama

Ketika Emansipasi dan Kesetaraan Sudah di Genggaman, Apakah NKRI Bisa Lebih Baik?

6 Oktober 2023   18:20 Diperbarui: 9 Oktober 2023   17:48 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Sosok wakil perempuan untuk maju sebagai Calon Wakil Presiden. (Sumber: KOMPAS/HERYUNANTO)

Saat Raden Ajeng Kartini memperjuangkan emansipasi melalui tindakan dan pemikiran-pemikirannya yang dituangkan melalui berbagai tulisan, sejak itu budaya patriarki mulai tergoyahkan. 

Untuk kesetaraan, perjuangan Putri Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat itu  telah menempatkan dasar bagi kemajuan kaum perempuan di masa depan. 

Perlahan tetapi pasti, kaum perempuan mulai merasakan dampak positif atas emansipasi yang terus digaungkan oleh Raden Ajeng Kartini selama masa hidupnya. 

Dampak positif tersebut antara lain; mendapatkan hak kesetaraan dalam hak pendidikan, kesempatan berkarya yang terbuka luas, rasa percaya diri dalam berkarir, dan kualitas hidup yang dibangun akan jauh lebih baik. 

Faktanya sekarang banyak kaum intelektual cerdas cendikia, profesional di berbagai bidang, praktisi dan ahli disandang oleh perempuan. 

Tidak sedikit pula kaum perempuan yang menduduki posisi kepemimpinan, baik di perusahaan swasta maupun di pemerintahan sebagai legislatif, yudikatif dan eksekutif. Semua itu adalah bukti bahwa emansipasi dan kesetaraan sudah ada di genggaman. Kurang apalagi?

Budaya patriarki sudah mulai meredup, yang masih sulit ditembus hanya hal yang terhubung dengan adat istiadat atau budaya lokal, egosentris gender dan sentimen religiositas. 

Tetapi hal demikian tentu saja tidak akan  mampu mematah semangat emansipasi dan kesetaraan yang sudah tergenggam, hal tersebut justru bisa menjadi momentum untuk menunjukkan bahwa kaum perempuan bisa.  

Ketika emansipasi dan kesetaraan sudah di genggaman dengan kata lain bahwa kaum perempuan telah memiliki persamaan hak atas apapun yang menjadi haknya kaum laki-laki, mampukah kaum perempuan membuat Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi lebih baik? 

Jangankan cuma wapres perempuan, presiden perempuan saja sudah pernah dimiliki NKRI. Iya, Presiden ke-5 Negara Kesatuan Republik Indonesia yang dilantik 23 Juli 2001 dengan masa jabatan hingga 20 Oktober 2024 adalah seorang perempuan, yaitu Megawati Soekarnoputri. 

Menurut pendapat Anda, apakah pada masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri Negara Kesatuan Republik Indonesia lebih baik dari pemerintahan sebelumnya? 

Pertanyaan sama akan diajukan pada kandidat perempuan yang mungkin saja diusung untuk menjadi cawapres pada pemilu 2024 mendatang, apakah cawapres perempuan mampu membuat Negara Kesatuan Republik Indonesia jadi lebih baik?

Indonesia memiliki banyak kandidat wapres perempuan yang dinilai mumpuni dan mampu mengemban tugas itu. Kandidat wapres perempuan terkuat antara lain; Khofifah Indar Parawansa, Yenny Wahid, Sri Mulyani Indrawati, Puan Maharani, Susi Pudjiastuti, dan Tri Rismaharini. 

Masing-masing kandidat tentu memiliki kelebihan dan kekurangan, maka yang dapat dilakukan dalam memprediksi siapa kandidat cawapres yang akan mampu menjawab pertanyaan di atas adalah dengan melihat kompetensi, reputasi, dedikasi, integritas dan kredibilitasnya. 

Sumber gambar: capture YouTube KOMPASTV pada Juni 2023. (Dok. Pribadi)
Sumber gambar: capture YouTube KOMPASTV pada Juni 2023. (Dok. Pribadi)

Selain itu perlu poin tambahan seperti cinta kasih, keberanian, motivasi, visi dan misi serta jiwa revolusioner. Siapa di antara keenam kandidat cawapres perempuan yang memiliki semua kriteria tersebut? 

Keenam kandidat sepertinya memiliki kapasitas di atas rata-rata tetapi bila merujuk pada poin tambahannya.

Dibutuhkan kedekatan lebih intens untuk bisa menilai apakah keenam kandidat memiliki kelebihan terkait cinta kasih, keberanian, motivasi, visi dan misi serta jiwa revolusionernya.  Jadi menurut Anda, siapa yang layak?

Kalau pendapat saya pribadi, saya akan mengerucutkan keenam kandidat menjadi dua kandidat. Tetapi bukan berarti keempat kandidat lainnya tidak layak, melainkan karena dua kandidat yang saya pilih memiliki penampakan reputasi dan prestasi lebih mendunia. 

Sebab bicara Negara Kesatuan Republik Indonesia, kemajuan sebuah bangsa akan diukur dengan membandingkannya dengan negara-negara lain. 

Cawapres adalah bagian kesatuan atas kepemimpinan seorang presiden pada sebuah negara, harus saling melengkapi. 

Keduanya harus memiliki keterkaitan dan keterikatan yang searah terhadap poin cinta kasih, keberanian, motivasi, visi dan misi serta jiwa revolusioner. Dalam konteks pergaulan, kepemimpinan keduanya harus memiliki chemistry. 

Dua kandidat yang bisa mewakili hal itu ke dunia internasional mengarah pada Sri Mulyani Indrawati atau Susi Pudjiastuti, siapa kandidat cawapres layak dan mampu membuat NKRI bisa lebih baik menurut pendapat Anda?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun