Mohon tunggu...
Sunan Amiruddin D Falah
Sunan Amiruddin D Falah Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Administrasi

NEOLOGISME

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

TikTok Shop, Fenomena Sosial 1 Sopir 2 Kemudi bagi Bacapres

21 September 2023   16:27 Diperbarui: 24 September 2023   07:41 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gagasan ketiganya tidak menampakkan sesuatu yang berbeda dari masa-masa pra pemilu presiden yang pernah terjadi sebelumnya. Sebab selain hanya sekadar hasil pemikiran atas apa yang terjadi di masa lalu, sekarang dan masa depan tentang berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, gagasan belum bisa dibuktikan hasil konkretnya. 

Contoh faktanya dapat dilihat dari gagasan-gagasan yang pernah diungkap oleh bacapres atau capres di pemilu presiden yang sudah lewat kemudian sandingkan dengan hasilnya ketika sudah terpilih, menjabat dan menjalankan roda kepemimpinan. Tidak semua gagasan dijalankan atau dapat memenuhi targetnya. 

Sampai di sana, pengungkapan fakta yang dimaksud bukan untuk sebuah pengingkaran atau hendak mengungkit bagian kegagalan atau kebohongan hasil terhadap gagasan yang pernah diungkap sebelumnya, melainkan hendak menunjukkan bahwa setiap orang atau kelompok orang mempunyai keterbatasan yang harus diakui dengan jiwa besarnya. 

Oleh karena itu, fenomena sosial 1 sopir 2 kemudi bagi bacapres bila kemudian masuk ke tahap capres hingga akhirnya terpilih menjadi presiden diharapkan fokus memimpin untuk kemakmuran, kesejahteraan, keadilan dan kedamaian rakyatnya. Berjiwa besar untuk melepas semua jabatan lain yang dapat menghambat kepemimpinannya. Berkomitmen untuk tidak terpengaruh oleh orang atau kelompok orang yang mengusungnya. 

Fenomena sosial 1 sopir 2 kemudi intinya berpesan untuk lebih mengutamakan kepentingan umum atau rakyat di atas kepentingan pribadi atau kelompok, dan berupaya untuk tidak menjadi manusia atau kelompok manusia 'tamak'.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun