Mohon tunggu...
Sunan Amiruddin D Falah
Sunan Amiruddin D Falah Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Administrasi

NEOLOGISME

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

5 Cara Menghadapi "Single Salary Syndrom"

15 September 2023   14:57 Diperbarui: 15 September 2023   14:57 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustari CPNS dan PPPK (KOMPAS.COM/WAWAN H PRABOWO)

Kehilangan penghasilan atau pendapatan yang biasa diterima secara rutin bagi sebagian besar orang merupakan sebuah kiamat. Sebab secara logika penghasilan atau pendapatan rutin yang tiba-tiba hilang akan mengganggu bahkan merusak roda perekonomian perorangan atau keluarga.

Terganggu atau rusaknya roda perekonomian perorangan atau keluarga pernah terjadi secara masif saat pandemi covid-19 melanda bangsa Indonesia dan hampir seluruh penjuru dunia. Banyak orang mengalami keterpurukan ekonomi di masa-masa pandemi. Bukan saja kehilangan sebagian penghasilan atau pendapatan, melainkan juga kehilangan keseluruhan penghasilan atau pendapatan karena terkena dampak pemutusan hubungan kerja (PHK). 

Rencana pemberlakuan single salary gaji PNS yang tak lagi disertai tunjangan adalah kebijakan yang akan dijalankan pemerintah di tahun 2024. Selain penerapan skema gaji tunggal, dalam kebijakan tersebut pemerintah akan menentukan pula skema sistem pensiun bagi ASN. 

Bila kebijakan tersebut terealisasi di tahun depan, maka dapat dipastikan bahwa setiap PNS akan kehilangan tunjangan. Merujuk pada jenis-jenis tunjangan yang diterima PNS, kehilangan tunjangan PNS akan meliputi tunjangan kinerja, uang makan, jabatan, pasutri, anak dan umum. Apakah dampak kebijakan pemberlakuan single salary lebih mengerikan dari dampak pandemi covid-19? 

Pada masa awal pandemi covid-19 ketika mulai terjadi pemutusan hubungan kerja dan pemotongan gaji oleh banyak perusahaan terhadap beberapa pekerja atau buruh karena ketidakmampuan keuangan perusahaan untuk menjamin keberlangsungan operasional usahanya, berita itu kemudian menjadi sindrom tersendiri bagi banyak pekerja atau buruh lain yang merasa akan terkena dampak yang sama.  Sebuah sindrom menakutkan terkait PHK atau pemotongan gaji.

Dahsyatnya dampak pandemi covid-19 terhadap perekonomian tidak hanya dirasakan oleh perorangan atau keluarga akibat PHK atau pemotongan gaji yang menjadi salah satu sebab menurunnya daya beli masyarakat. Dampak covid-19 juga rasakan oleh sektor pembiayaan, investasi dan sektor lainnya, serta melumpuhkan berbagai aktivitas ekonomi. 

Belajar dari para penyintas covid-19 dengan segenap keterbatasan yang mereka miliki kala itu, sesungguhnya tidak ada yang perlu dicemaskan dari kemungkinan kehilangan tunjangan PNS melalui skema single salary yang akan diberlakukan. Namun sebagai motivasi diri agar terhindar dari 'single salary syndrom', berikut cara untuk menghadapinya:

 1. Berpikir positif.

Bahwa akan ada hikmah di balik peristiwa, akan ada pengganti di balik kehilangan, dan apa yang telah dan akan terjadi adalah ketentuan yang terbaik dariNya. Sebab yang baik menurut ukuran manusia tidak selalu baik bagiNya. 

2. Memilah dan memilih prioritas pengeluaran terhadap pemenuhan keinginan dan kebutuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun