Mohon tunggu...
Sunan Amiruddin D Falah
Sunan Amiruddin D Falah Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Administrasi

NEOLOGISME

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Surga di Bawah Telapak Kaki Ibu Rahasianya di Air Susu

21 Agustus 2023   14:45 Diperbarui: 21 Agustus 2023   14:55 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Surga di Bawah Telapak Kaki Ibu-Sahur Time (KOMPAS.tv)

Dukung ibu menyusui. Oh tentu saja. ASI adalah segalanya bagi bayi yang baru dilahirkan. ASI bukan sekadar asupan gizi bagi tumbuh kembang fisik dan kecerdasan bayi, melainkan juga sebentuk kasih sayang dan rasa cinta terdalam seorang ibu yang berperan dalam membentuk perilaku baik atau ahlakul karimah. Apakah ASI bisa membentuk perilaku baik atau ahlakul karimah seseorang?

Menurut dunia medis, manfaat ASI cenderung berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan otak, fisik, sistem kekebalan tubuh, mencegah alergi, dan beberapa manfaat bagi kesehatan sang ibu serta memperkuat keterikatan emosional antara ibu dan bayinya. Sementara pembentuk perilaku baik atau ahlakul karimah merupakan hasil dari pola asuh, lingkungan dan pendidikan.

Akan tetapi dari sisi agama, terutama Islam, ASI menjadi asupan pertama terhadap pembentukan perilaku baik atau ahlakul karimah seseorang. "Surga di bawah telapak kaki ibu, rahasianya di air susu". Baris kalimat ini akan menjelaskan bahwa selain pola asuh, lingkungan dan pendidikan, dasar pembentukan perilaku baik atau ahlakul karimah berasal dari sumber asupan pertamanya.

Surga di bawah telapak kaki ibu menunjukkan kiasan atau lambang ketaatan, kepatuhan, bakti atau pengabdian seorang anak kepada seorang ibu, yang menjadi jalan bagi setiap anak untuk mencapai atau meraih surganya kelak. Sampai di titik ini, kelogisan dinilai sebagai sesuatu yang antipati terhadap eksistensi tentang surga. Oleh karenanya, bagi yang hanya percaya logika "skip aja".

Seorang anak yang taat, patuh, bakti dan abdi kepada seorang ibu akan mendapatkan surga yang telah dikiaskan pada telapak kaki sang ibu. Tentang mengapa surga tidak dikiaskan juga pada sang ayah sebagai orang tua adalah karena referensi dari literasi Islam lebih mengarahkan keutamaan dan  memuliakan seorang ibu.  

Keutamaan dan kemuliaan seorang ibu merujuk pada kodratnya yang dimulai dari mengandung, melahirkan dan kemudian menyusui seorang anak (bayi). Dengan demikian, saat proses menyusui, ASI adalah asupan pertama bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik dan kecerdasan bayi serta sekaligus sebagai asupan awal rohani bagi tumbuh kembang perilaku baik atau ahlakul karimah sang bayi.  

Dikutip dari herminahospital.com, air susu ibu diproduksi karena pengaruh hormon prolaktin dan oksitosin setelah kelahiran bayi, ASI yang diproduksi ini mengandung nutrisi yang terdiri dari makronutrien; karbohidrat, protein, lemak dan mikronutrien; vitamin, B1, B2, B6, B12, D, K, Iodine, Fe. Faktor pertumbuhan yang terdiri dari epidermal, neuronal, insulin, vascular dan hormon. Lalu faktor imunologis yang terdiri dari sel-sel imunitas, imunoglobulin, human milk oligosaccharides (HMOs) dan peptida. Lantas kandungan mana yang dapat memengaruhi perilaku baik atau buruk seseorang?

Dalam ajaran Islam, ada referensi yang berasal dari firman dan hadits yang isinya mewajibkan umat agar memperoleh nafkah atau harta dengan cara yang baik atau halal. Lalu nafkah atau harta tersebut dibelanjakan untuk barang atau makanan yang baik atau halal sehingga segala yang masuk ke dalam tubuh menjadi baik atau halal.  Pun termasuk air susu ibu yang menjadi awal kehidupan bagi setiap bayi yang dilahirkan.

ASI yang diproduksi dari asupan makanan seorang ibu yang berasal dari proses baik atau halal inilah rahasia surga seorang ibu. Rahasia ini sekaligus informasi tentang sesuatu yang mengacu pada keyakinan (iman). Bahwa seorang bayi atau anak yang mengonsumsi ASI dengan cara tidak baik atau haram dan/atau berasal dari seorang ibu yang mengonsumsi makanan untuk memproduksi ASI dari hasil nafkah atau harta yang haram maka bayi tersebut kelak memiliki kecenderungan berperilaku atau berahlak buruk. Sekalipun makanan yang dikonsumsi oleh sang ibu berupa makanan yang kaya akan gizi.

Kiasan surga di bawah telapak kaki ibu yang merupakan representasi dari ketaatan, kepatuhan, bakti atau pengabdian seorang anak kepada ibu sebagai cara untuk meraih surga tentunya adalah proses yang tidak menyangkal kelogisan walaupun bagi sebagian besar orang, ranah keyakinan (iman) di luar konteks pola asuh, lingkungan dan pendidikan, nafkah atau harta halal atau haram yang dikonsumsi melalui ASI oleh bayi atau seorang anak menjadi unsur utama dan pertama yang membentuk perilaku atau ahlaknya kelak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun