Hal tersebut erat kaitannya dengan faktor penyebab atau yang memengaruhi naik-turunnya peringkat atau posisi kecantikan. Faktor-faktor ini sekaligus ikut mendefinisikan kembali makna cantik. Adapun faktor-faktor yang dimaksud sebagai berikut:
1. Relatif
Cantik itu nisbi. Tidak mutlak. Antara satu orang dengan orang lainnya tidak memiliki kesamaan opini dalam menentukan cantik atau tidaknya seorang wanita. Bahkan opini seseorang bisa berubah seiring waktu. Oleh karenanya, dengan responden berbeda, hasil pemeringkatan wanita cantik belum tentu akan sama.
2. Stereotip
Kecantikan terbentuk atau dibentuk berdasarkan konsepsi pendefinisian dengan kriteria tertentu. Seperti berkulit putih, betubuh tinggi, berambut tebal panjang, bermata besar dan jeli, berhidung mancung, berbibir tipis, dengan leher jenjang, betis bunting padi dan lainnya. Setiap zaman memiliki perbedaan dalam menentukan kriterianya. Â
3. Momentum
Ketika seorang wanita pergi ke pesta, acara wisuda, acara formal dan non formal lainnya, kecantikannya terbentuk atau dibentuk sesuai dengan ketepatan momennya. Pada faktor ini, kecantikan dikontribusi oleh faktor lainnya. Â
4. Masa
Setiap orang ada masanya. Begitupun kecantikan. Usia seorang wanita akan mengubah penampilan fisiknya. Tubuh langsing menjadi gemuk, muda menjadi tua, kulit mengeriput dan lainnya. Bukan cuma ke fisik, masa jaya seseorang juga turut memengaruhi.
5. Popularitas
Ada kaitannya dengan masa jaya seseorang, popularitas secara signifikan memberi dukungan paling maksimal terhadap peringkat kecantikan seorang wanita baik di tingkat regional atau global, nasional maupun internasional. Popularitas terkadang mengubah objektivitas seseorang dalam menilai.