Mohon tunggu...
Sunan Amiruddin D Falah
Sunan Amiruddin D Falah Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Administrasi

NEOLOGISME

Selanjutnya

Tutup

Metaverse

Hamil di Metaverse

16 Januari 2023   16:03 Diperbarui: 19 Januari 2023   18:05 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Metaverse. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Virvi tampak sedang asyik di depan layar monitor di kamar tidurnya. Bagian bola matanya tertutup tapi terlihat keren dalam balutan oculus VR-nya, dan kedua lengannya yang terbungkus sarung tangan manus VR glove tampak seperti sepasang tangan robot.  

Sementara di layar monitornya terlihat avatar seorang gadis berambut pirang, bermata jeli, berparas tirus dengan tubuh proporsional tengah bercakap-cakap dengan avatar seorang pemuda. Keduanya berada di dalam sebuah kedai kopi. Gadis dan pemuda itu duduk berhadapan di depan meja yang sudah tersaji dua cangkir hot cappuccino dan sebuah piring ceper yang di atasnya terdapat empat buah roti sabit.

"Berita penting apa yang hendak kamu sampaikan, Vir?" tanya avatar pemuda berkaos polos hijau tosca.

"Aku garis dua Leo"

"Maksudmu?" sahut avatar pemuda yang disebut Leo.

"Aku testpack. Hasilnya positif"

"Hmmm. Maksudmu Vir?" tanya Leo.

"Aku hamil" sambut avatar Virvi mulai jengkel.

"Iya wajar sih. Waktu kita melakukan itu berkali-kali dari hotel virtual satu, ke hotel virtual lainnya, kan belum ada toko-toko virtual yang menjual karet pelindung... tapi sebentar deh! Memangnya sudah ada toko virtual yang menjual testpack?"

Baca juga: Disorientizen

Avatar gadis berambut pirang alias Virvi sejenak diam dan tampak cemberut. Avatar gadis itu meraih cangkir kopi dan menyeruput isinya.

"Kamu tahu kan Leo? Jika seks tantra yang kita terapkan di setiap berhubungan berhasil sempurna. Kita selalu mencapai klimaks bersama. Bukan sekadar ekspresi kenikmatan yang tampil pada avatar. Kamu yang sering bilang, amazing! Ini nyata! Dahsyat!. Bahkan lebih berasa seratus kali klimaks dibanding di dunia nyata" cerocos Virvi.

"Lalu?" sambut Leo singkat.

"Aku hamil betulan Leo"

"Kamu? Sama siapa? Kamu bilang tidak punya pacar apalagi suami. Mana bisa?" Leo balik tanya dengan ekspresi avatar tetap datar.

"Please deh. Seks tantra kita berhasil. Artinya aku hamil sama kamu Leo"

"Ah gila! Bercanda kamu. Ya tidak mungkin dong. Ketemu saja belum pernah."

"Ini metaverse Leo!" Virvi mulai keras.

"Memangnya kenapa dengan metaverse?"

"Apa pun bisa terjadi. Lihat saja cangkir kopi ini! Masih mengepulkan asap tanda energi panasnya belum kandas. Tanganku saja di sini masih serasa panas. Kopi ini pun tidak gratis Leo. Kita membayarnya dengan crypto. Semua bisa terjadi Leo. Termasuk hamil!"'

"Disorientizen kamu Vir. Metaverse itu ilusi digital magnetis Vir. Jangan-jangan kamu perlu ke psikolog atau psikiater. Sakit kamu"

"Apa kamu butuh bukti Leo? Ayo kita tes DNA!"

Jauh di seberang sana, di sebuah hotel di lantai 13, Leo duduk di muka laptopnya dengan mata terbalut MeganeX dan kepalan tangan tertutup manus VR globe. Di layar laptopnya, avatar pemuda berkaos polos hijau tosca tampak sudah berdiri dan hendak beranjak dari hadapan Virvi.

"Kamu mau lari dari tanggung jawab Leo? Apa semua pria seperti ini? Pengecut" Virvi gusar

"Hei! Dengar Vir! Ini bukan soal tanggung jawab. Seorang perempuan dengan kesuburan tingkat tinggi sekalipun, dan dibuahi pada masa-masa subur oleh ratusan laki-laki berkali-kali di metaverse, tidak bakal hamil. Kamu pikir sel sperma bisa berenang lewat jalur digital?" sahut Leo marah.

"Kamu boleh tidak percaya Leo. Tapi aku ingatkan dua hal! Pertama, coba kamu tanyakan pada Google tentang seorang pria bernama John Craig Venter! Kedua, temukan sebotol wiski di kamarmu!"

Leo meninggalkan Virvi, keluar dari kedai kopi, dan mengakhiri aktivitas online virtualnya. Dia melepas MeganeX. Wajahnya terlihat kesal tetapi sesekali seolah tampak berpikir. Dia mulai ragu dengan argumentasinya sendiri. "Apa iya berhubungan badan virtual di metaverse bisa bikin perempuan hamil betulan? Siapa John Craig Venter? Ada apa dengan botol wiski di kamarku?"

Leo kembali ke laptopnya, kali ini dia membuka Google dan mengetikkan sebuah nama di aplikasi pencarian itu.

Dikutip dari viva.co.id, seorang pimpinan tim penelitian, John Craig Venter di J. Craig Venter Institute di Kota Rockville, negara bagian Maryland, AS, mengungkapkan, "Ini merupakan sel pertama di planet ini yang orangtuanya adalah komputer. Tim penelitian di bawah pimpinannya mengaku berhasil menciptakan 'kehidupan buatan' pertama di dunia. Tapi apa hubungannya dengan kehamilan?

Ups! Berpikir soal kemungkinan lahirnya manusia metaverse pertama di dunia sepertinya adalah sebuah kekonyolan yang nyata. Namun dari artikel lainnya didapat sebuah judul menarik terkait kehamilan yang misteri, 'Masih Perawan Tapi Hamil Sendiri Tanpa Berhubungan Badan, Wanita Ini Syok Saat Tahu Penyebabnya'. Jangan-jangan wanita dalam artikel tersebut hamil di metaverse?

Artikel tersebut dinukil dari grid.id, isinya memaparkan kisah seorang wanita bernama Samantha Lynn Isabel (26) dari Massachusetts, AS. Wanita muda itu hamil pertama kali dalam kondisi perawan. Hamil tanpa melakukan hubungan badan. Sama-sama informasi yang asalnya dari Amerika Serikat, apakah ada kaitannya dengan 'kehidupan buatan' yang berhasil diciptakan pertama kali di dunia, oleh John Craig Venter? Tapi mana mungkin seorang manusia hamil oleh anak yang orangtuanya komputer?

Di platform media sosial lainnya, dari sebuah channel youtube dengan konten yang diberi tajuk ASMR Husband Indonesia | Hamil di Metaverse, ditemukan sebuah informasi tentang seorang wanita hamil di metaverse, yang akan mengalami proses 9 menit. Sebuah proses dengan rentang waktu sangat jauh berbeda dengan kehamilan di dunia riil yang prosesnya membutuhkan waktu 9 bulan. Apakah semua informasi ini logis?

Informasi lainnya ketika Meta mulai melakukan serangkaian uji coba kehidupan di metaverse, seorang wanita membuat pengakuan mengejutkan. Ia mendapatkan serangan seksual secara verbal dan diperkosa secara virtual oleh 3 sampai 4 avatar laki-laki sesaat memasuki metaverse dalam beberapa detik. Nina Jane Patel, berikut nama wanita tersebut, mendeskripsikan pengalamannya sebagai mimpi buruk yang nyata.

Leo terus menelusuri internet sepanjang hari. Pertanyaan demi pertanyaan yang bertentangan dengan logikanya perlahan-lahan terjawab dari berbagai informasi yang ditemukannya. Dia mulai bimbang dengan kelogisan dan realitasnya. Lalu Leo teringat sesuatu. Dia segera mematikan laptopnya, berkemas dan bergegas meninggalkan hotel.

Dalam sebuah mobil yang dikemudikan dengan kecepatan tinggi, Leo mencari-cari logika dari yang paling logis untuk menentang semua informasi yang masuk. Tetapi otaknya seperti sudah tersegel.

Leo mulai diserang ketakutan dan dicecar prediksi yang mengarah pada keyakinan bahwa Virvi, kekasih metaversenya betulan hamil. Apablia dia tak mengakuinya dia bakal dilaporakan ke polisi, digugat, disidang dan dipenjara. Tidak mungkin Virvi berani menantang untuk melakukan tes DNA jika kehamilannya palsu. Seperti apakah anak dalam kandungan Virvi nanti ketika dilahirkan?

Setiba di kamarnya. Leo segera menuju ke sebuah meja panjang tempat dia memajang botol-botol minuman bekas minumnya. Ada ratusan botol bekas berbagai merek di sana. Leo memisahkan botol-botol berlabel wiski. Ada 27 botol wiski. Leo memeriksa dengan teliti ke-27 botol itu satu-persatu.

Tak memerlukan waktu lama, Leo menemukan sebuah botol wiski yang memiliki satu perbedaan. Di dalam sebuah botol wiski di antara 26 botol wiski lainnya, ada gulungan kertas yang diikat seutas tali warna emas. Gulungan kertas berwarna coklat lusuh itu dia keluarkan.

Sekejap Leo memerhatikan lalu membuka ikatannya, menarik ujung lembarannya untuk menguak gulungan kertas. Pada lembaran kertas itu tertulis sebaris kalimat pendek yang dibubuhi tanda tangan dengan sebuah nama.

Baris kalimat itu bertuliskan, "Aku positif hamil, kamu adalah ayah digitalogis anak ini, Leo" dari Virtual Virgin (Virvi). Leo menggulung kembali lembaran kertas itu, memicingkan mata, memegangi kepalanya dengan mengatupkan kedua telapak tangannya. Dahinya berkerut dan ketika dirinya kembali teringat sesuatu, Leo meraih telepon genggamnya dan berusaha menghubungi nomor kontak yang di layarnya terbaca nama Virsa Virginia.     

Referensi

Kawilarang, Renne R.A. 2010. "Ilmuwan AS Ciptakan Kehidupan Buatan" https://www.viva.co.id/berita/dunia/152534-ilmuwan-as-ciptakan-kehidupan-buatan, diakses pada 14 Januari 2023 pukul 15.49

Hotia. 2021. "Masih Perawan Tapi Hamil Sendiri Tanpa Berhubungan Badan, Wanita Ini Syok Saat Tahu Penyebabnya, https://www.grid.id/read/042931846/masih-perawan-tapi-hamil-sendiri-tanpa-berhubungan-badan-wanita-ini-syok-saat-tahu-penyebabnya?page=all, diakses pada tanggal 14 Januari 2023 pukul 15.51

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Metaverse Selengkapnya
Lihat Metaverse Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun