Mainan jadul latto-latto di mana-mana. Harganya murah. Bermainnya mudah. Di sepanjang Jl. H Mawi Parung - Bogor, mulai dari pasar Parung arah Ciseeng banyak penjual lato-lato dadakan. Para penjual di sana cukup memasang mainan latto-latto di tengah batang kayu yang diikat di antara dua tiang, mirip tiang jemuran, lalu menunggu pembeli.
Penjual dadakan di Jl H. Mawi menjual latto-latto seharga Rp10 ribuan perbuah. Sementara di berbagai platform e-commerce harga persatuannya bisa jauh lebih murah atau lebih mahal. Harga di sana mulai dari Rp2 ribu hingga Rp20 ribuan, tergantung ukuran diameter bola-bola plastik dan variannya.
Mainan jadul latto-latto di tengah popularitasnya sekarang memiliki banyak varian, antara lain; latto-latto biasa, latto-latto jumbo, latto-latto menyala, latto-latto empat bola (pakujut nok-nok) dan latto-latto matik (matic). Tinggal memilih varian mana yang paling disukai.
Bahan pembuat latto-latto yang beredar kabarnya sudah dijamin aman untuk dimainkan. Berbeda dengan tahun 1970an ketika latto-latto sempat dilarang di negara Amerika Serikat. Latto-latto dilarang dimainkan karena saat itu banyak latto-latto terbuat dari akrilik atau kaca temper yang bisa menimbulkan memar, cedera atau luka. Lalu amankah bermain latto-latto?
Permainan latto-latto yang pernah mendapat pelarangan karena dinilai berbahaya, seharusnya mendapatkan perhatian khusus terkait keamanan produknya. Â Antara lain adalah keamanan yang berhubungan dengan bahan baku, bentuk, sifat, dan batas usia dibolehkannya bermain latto-latto.
Dari bahan baku, bentuk, sifat atau lainnya, setiap mainan apa pun termasuk latto-latto wajib menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) sebagai label atau pengesahan bahwa produk aman digunakan. Kewajiban tersebut merujuk Peraturan Menteri Perindustrian No. 55/M-IND/PER/11/2013 yang merupakan perubahan dari peraturan Menteri Perindustrian No. 24/M-Ind/PER/4/2013 tentang pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) mainan secara wajib.
Ironinya, latto-latto yang banyak dijual di tepi jalan maupun di berbagai platform e-commerce terindikasi tidak memiliki label SNI. Indikasi itu ditunjukkan oleh produk latto-latto yang dijual tampak hanya dikemas plastik bening polos tanpa merek atau keterangan apa pun, dan harganya yang terbilang murah.
Selain label SNI, latto-latto yang beredar luas di pasaran juga tidak memiliki petunjuk penggunaan dan batas usia dibolehkannya seseorang bermain latto-latto. Jika demikian, masih amankah latto-latto dimainkan?
Aman atau tidaknya sebuah produk mainan tentu tidak hanya dilihat dari label SNI-nya, melainkan bisa ditinjau dari petunjuk penggunanan dan batas usia untuk dijadikan acuan bagi orang tua atau pendamping dalam membolehkan atau mengawasi seorang anak memainkan produk tersebut. Â
Dari hasil penelusuran pada penjual jalanan dan beberapa platform e-commaerce, tidak banyak ditemukan produk latto-latto dengan kemasan yang diberi petunjuk peringatan, penggunaan dan batas usia penggunanya. Tetapi ada sebuah produk latto-latto di kemas dengan plastik bening polos yang dilengkapi lembaran kertas berisi tulisan Made In China, Simple Instructions, Warning : Not for children under 3 years bertajuk 'Pro-Clackers'.