Mohon tunggu...
Sunan Amiruddin D Falah
Sunan Amiruddin D Falah Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Administrasi

NEOLOGISME

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Barbeque Keluarga, Kentang, Ngabotram dan Resolusi 2023

27 Desember 2022   12:19 Diperbarui: 27 Desember 2022   12:45 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: kabarfajar.com

Apa ada yang pernah menganggap bahwa barbeque adalah keripik kentang? Lucunya, otak saya tersegel akan pengetahuan ini, awalnya saya menganggap barbeque adalah keripik kentang. 'Segel otak' ini merujuk pada produk kemasan keripik kentang, yang bagi saya kerap menempatkan kata barbeque (BBQ) di setiap bungkus produk yang dijual di berbagai supermarket, minimarket, toko dan warung-warung.

Segel otak juga kemungkinan besar terjadi karena keluarga besar saya tidak menempatkan penyebutan barbeque sebagai aktivitas makan makanan panggang di malam pergantian tahun atau acara makan lainnya. Namun kepastiannya, otak ini perlu dibukakan segelnya untuk mengeluarkan keripik kentang dari barbeque.  

Segel yang saya buka pertama kali adalah menggali informasi dan pengetahuan terkait kentang. Bahwa kentang adalah tanaman umbi-umbian yang menjadi bahan makanan pokok di beberapa negara. Kentang ternyata merupakan bahan makanan yang ketika diolah dengan baik, bisa menjadi makanan siap jual yang berpotensi memberi keuntungan.

Makanan berbahan kentang yang sudah terbukti laris di pasaran antara lain; keripik kentang (potato chips), french fries, curly fries, perkedel, kentang mustofa dan varian makanan berbahan dasar kentang lainnya. French fries bahkan seperti sudah menjadi menu wajib hampir di seluruh restoran siap saji, dan produk keripik kentang telah terpampang di setiap rak supermarket dan minimarket. Dari sini kemudian segel terbuka bahwa barbeque (BBQ) yang dimaksud adalah keripik kentang panggang atau rasa daging panggang. 

Baik. Informasi makanan berbahan dasar kentang sudah cukup membuka segelnya. Faktanya, barbeque bukan keripik kentang. Sungguh jauh panggang dari api. Itulah peribahasa yang rasanya tepat untuk mendeskripsikan anggapan saya terhadap barbeque. Tetapi fakta lainnya, makna barbeque tak jauh api dari panggang.

Sebab barbecue, barbeque, barbie, barabicu, barbacoa, barbecado, barbacu, borbecu, barbeku, barbekyu  atau apa pun padanan dan asal katanya, justru mengarahkan pada kegiatan memanggang makanan (daging, ikan, dan sebagainya), yang tentunya tak terlepas dari api. Juga merujuk pada kegiatan pertemuan (pesta dan sebagainya) yang biasanya diadakan di luar ruangan dengan hidangan dipanggang di tempat berkumpul tersebut, yang lagi-lagi dekat dengan unsur api.

Akhir tahun, atau lebih tepatnya di malam pergantian tahun, aktivitas barbeku bagi sebagian besar orang yang menyambutnya seolah menjadi agenda wajib. Tanpa barbekuan di malam yang bakal dipenuhi cahaya kembang api, sambutan untuk hari pertama di awal tahun baru rasanya tidak lengkap. Lalu tahun ini hendak barbekuan apa dan bersama siapa?

Setelah pada akhirnya mengetahui bahwa barbeku adalah kegiatan memanggang, pastinya kegiatan tersebut sudah sering saya lakukan bersama teman-teman pada masanya. Panggang daging atau ikan menjadi alternatif penyajian dalam setiap acara kumpul-kumpul kami. Tapi saya dan teman-teman lebih sering memilih panggang ikan daripada daging.

Alasan memilih ikan antara lain karena harga lebih terjangkau, jumlah yang didapat atau dibeli bisa lebih banyak sehingga semua kebagian kenyang, mudah dicari dan ditemukan meskipun acara diadakan dadakan, lebih cepat matang, tidak diperlukan bumbu yang rumit, alat dan bahan panggangan cukup bekas tutup panci, penutup kipas angin dari kawat atau besi, daun pisang dan arang batok kelapa yang gampang dicari pada masa itu.

Jauh ke masa selanjutnya, barbeku sudah sangat jarang kami lakukan bahkan nyaris hilang. Kami sudah punya kehidupan sendiri-sendiri. Sangat sulit mendapatkan lagi kebersamaan terutama yang berkaitan dengan waktu. Semua sudah berkeluarga. Libur pergantian tahun apalagi di malam tahun baru, semua teman lebih memilih kumpul bersama keluarganya. Begitupun saya.

Sebelum dan setelah mempunyai keluarga kecil. Sebenarnya, saya tidak terlalu sering mengadakan acara barbeku menyambut tahun baru. Meskipun identik dengan malam pergantian tahun, barbeku tentu tidak harus diadakan di tiap malam pergantian tahun. Oleh karena barbeku yang kerap saya ikuti bersama teman-teman dulu pun lebih banyak dilakukan pada malam takbiran, ulang tahun seorang teman atau acara selamatan.

Bersama keluarga isteri, di rumah, saya pernah satu kali ikut barbekuan menjelang pergantian tahun dengan panggang daging ayam dan ikan. Dengan kecap yang diberi potongan cabai merah dan hijau, bawang merah, sedikit bawang putih, tomat dan perasan jeruk nipis kita santap ayam dan ikan panggang yang juga berbumbu dasar kecap dengan ngabotram (tradisi makan bersama di atas lembaran daun pisang utuh ala masyarakat Sunda atau Jawa Barat). Lengkap dengan nasi liwet, goreng tempe dan tahu serta lalapannya.

Menyantap barbeku ala tradisional tidak kalah seru dengan barbeku ala Eropa, Korea, Jepang atau negara lainnya. Ngabotram di tengah modernisasi, selain bertujuan mempererat tali silaturahmi antar keluarga, juga turut melestarikan salah satu budaya daerah.

Pesta barbeku ala ngabotram mendekatkan kembali diri kita pada nilai-nilai kebaikan oleh karena selain membentuk kebersamaan yang solid, ngabotram mengajarkan kita tentang rasa syukur dan etika makan bersama. Makanya jelang tahun baru 2023 ini, bila diberi waktu, rezeki dan kesempatan, ingin rasanya mengadakan barbeku ala ngabotram lagi bareng keluarga.  

Terlepas dari keinginan ngabotram di malam tahun baru, untuk tahun 2023 nanti saya buat resolusi berikut :

  • Sehat, sehat dan sehat: sehat fisik, sehat akal, sehat pikir dan sehat mental; segel otak terbuka
  • Ibadah, ibadah dan ibadah: berkah dan diridai
  • Lebih banyak menulis, menulis dan menulis: min 100 konten, ayo semangat!
  • Membukukan tulisan: pasti bisa
  • Menuntaskan semua pekerjaan: kun fayakun
  • Rumah impian di usia pernikahan ke empat: tidak ada yang tak mungkin
  • Rumah indah, bagus, lingkungan baik dan dekat masjid : alhamdulillah
  • Rumah surga keluarga : doa untuk semua keluarga yang belum memilik rumah, semoga disegerakan : aamiin
  • Rumah untuk isteri dan anak-anak : aamiin
  • Rumah layak huni : aamiin
  • Rumah bersih dan sehat : aaminn
  • Rumah tanpa tikus, serangga dan hewan liar: aamiin
  • Rumah anti bocor dan anti banjir : aamiin
  • Rumah baca, tulis, pustaka dan usaha : aamiin
  • Rumah tenang, tentram dan damai : aamiin
  • Rumah dengan desain modern : aamiin
  • Rumah adapter : aamiin
  • Rumah cerdas : aamiin
  • Rumah lagi : aamiin
  • Dan rumah : aamiin ya rabbal alaamiin   

Selamat tahun baru. 

Semoga semua impian, harapan dan resolusi kita semua terwujud. Aamiin

Referensi

Kamus. 2022. Pada KBBI Daring. Diambil 26 Desember 2022, dari https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/barbeku

Wikipedia. Eknsiklopedia Gratis. 2022. Web. 26 Desember 2022, https://id.wikipedia.org/wiki/Barbeku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun