Tiba sudah ia di rumah. Ia dibangunkan oleh suara berisik para pengantar dan seseorang yang berkata, "Ayo angkat! Letakkan di kamar depan saja!"
Suaminya telah tiba di rumah mereka. Kembali dibaringkan di kamar mereka. Masih dalam keadaan gusti Allah memberi kehidupan. Bernapas. Tetapi para pengantar, kerabat, saudara dan tetangga di sana menyambut mereka haru. Ada kesedihan, ada bening kaca-kaca dari pendaran mata, ada wajah-wajah tertunduk lesu, ada genangan air di sudut mata yang mulai menitik, ada isak dan tangis. Seolah nyawa suaminya telah diambil pergi oleh sang pencipta. Ke mana lagi jejak surganya akan menapak? Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H