Mohon tunggu...
Sunan Amiruddin D Falah
Sunan Amiruddin D Falah Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Administrasi

NEOLOGISME

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sosialaba

21 November 2022   10:56 Diperbarui: 23 Februari 2023   15:19 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kasus Aksi Cepat Tanggap (ACT) misalnya, yang bermula dari Majalah Tempo edisi 2 Juli 2022 mengambil tema kantong bocor dana umat, lembaga filantropi Aksi Cepat Tanggap limbung karena dugaan penyelewengan. Pendiri dan penggunanya ditenggarai memakai donasi masyakarat untuk kepentingan pribadi. Dan jika terbukti, kasus ACT menjadi contoh kegiatan sosial yang berupaya mengambil keuntungan darinya.   

Kegiatan sosial merupakan kepedulian kepada orang lain yang memiliki keterbatasan. Dalam artian lain seseorang memiliki keinginan untuk melakukan sesuatu di mana yang dilakukan itu memiliki banyak manfaat dan tidak berorientasi pada keuntungan. Dari definisi tersebut di era lintas informasi digital seperti sekarang, masih layakkah kemasan program acara atau konten dalam konteks kegiatan sosial dengan indikasi mencari keuntungan (berburu cuan) dikategorikan sebagai kegiatan sosial?

Di berbagai platform media sosial kini mudah kita temukan kegiatan sosial terutama dalam konteks memberi bantuan sosial baik berupa uang, barang atau jasa tapi dengan kecenderungan kepentingan agar progam acara atau kontennya bisa menghasilkan cuan. Jika tidak masuk dalam kategori kegiatan sosial lantaran tidak berjalan natural apa adanya, dan potensial ada udang di balik batu, kegiatan semacam yang berorientasi pada cuan (keuntungan) kita sebut saja sebagai sosialaba. 

Sosialaba bukan sosialita. Tetapi ada keterhubungan di antara keduanya. Sosialaba dan sosialita sama-sama membekal sebuah kata sosial yang mengandung arti berkenaan dengan masyarakat atau suka memperhatikan kepentingan umum (suka menolong, menderma dan sebagainya).

Seperti dikutip dari qubisa.com. sosialita adalah kelompok orang yang memiliki derajat tinggi, yang peduli dengan orang lain, khususnya orang yang tidak mampu. Pada Majalah Town and Country dalam artikel yang berjudul What is a Socialite? Diceritakan berbagai macam seluk beluk sosialita secara definitif. Dalam artikel tersebut Robert L. Peabody mendefinisikan sosialita sebagai seseorang yang berpartisipasi dalam aktivitas sosial dan menghabiskan sebagian banyak waktunya untuk menghibur sekaligus mendapatkan hiburan.

Sementara dalam konteks fenomena sosialita di Indonesia, buku KOCOK! UNCUT : The Untold Stories of Arisan Ladies and Socialites yang ditulis oleh Joy Roesma dan Nadya Mulya menyebutkan sebuah pendapat bahwa sosialita adalah orang yang sering datang ke event gaya hidup dan diburu fotografer.

Dari definisinya yang bervariasi, istilah sosialita menunjukkan pergeseran bahkan bias dalam pelaksanaan praktiknya. Sosialita sudah dipandang sebagai gaya hidup kelas atas kalangan terbatas dengan kehidupan mewah, glamour, memiliki barang bermerek, arisan, member kelas VIP atau VVIP pada setiap layanan hotel, perawatan kecantikan, klub atau layanan lainnya. Dalam sosialita, etimologi atas kata sosial telah kehilangan maknanya karena tidak lagi berkenaan dengan masyarakat atau suka memperhatikan kepentingan umum (suka menolong, menderma dan sebagainya).  Apakah penyebutan sosialaba juga berangkat dari kehilangan makna atas kata yang sama?

Pastinya, pergeseran atau bias makna dalam pelaksanaan praktik sosialita ke konotasi negatif semakin menguatkan stigma terhadap substansi makna sosialita ketika bertemu dengan sosialaba. Argumen tersebut bisa dibuktikan dengan keberadaan tokoh yang menyandang identitas sosialita yang juga menjadi sosialaba demi menyokong identitas kesosialitaannya. Lalu apa sih yang dimaksud sosialaba? 

Secara etimologi sosialaba berasal dari dua kata, yaitu sosial dan laba. Sosial berarti berkenaan dengan masyarakat; suka memperhatikan kepentingan umum (suka menolong, menderma dan sebagainya). Sedangkan laba berarti selisih lebih antara harga penjualan yang lebih besar dan harga pembelian atau biaya produksi; keuntungan; faedah; guna; manfaat. Sosialaba berarti seseorang atau sekelompok orang yang melakukan kegiatan sosial untuk kemudian mengambil keuntungan, faedah, guna atau manfaat dari kegiatan sosial yang dilakukannya hingga menimbulkan kerugian bagi orang lain.

Istilah sosialaba menjadi penting dihadirkan sebagai salah satu bentuk perlawanan terhadap dampak negatif yang bisa ditimbulkan oleh fenomena ilusi digital magnetis. Sehingga dengan kehadirannya kita bisa membedakan mana kegiatan sosial yang berjalan natural apa adanya tanpa orientasi pada keuntungan dan mana kegiatan sosial yang berorientasi pada keuntungan atau cuan.

Selain itu, istilah sosialaba dan keterkaitannya dalam interaksi sosial membuat kita belajar untuk terus berupaya mengasah kemampuan nalar dalam melogiskan ruang dan waktu. Karena dengan kemampuan itu kita punya bekal pemahaman untuk memahami sajian setiap konten dengan konteksnya, sehingga mampu menghindar diri dari mengalami disorientizen atau terjebak dari fenomena ilusi digital magnetis ketika berselancar atau berinteraksi di internet.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun