Bila Ingat Wajahmu.. aku akan mengenang masa-masa itu.. bahagia, tersanjung dan terlindungi, masihkah ada harapan yang dapat kita lalui bersama sampai hari aku memejamkan mata.. berharap akan perubahan dan masa depan, rasanya masih jauh dari angan angan pendiri-pendiri bangsa..
Zaman.. ya..ya.. memaknai Zaman doeloe dan sekarang, Zaman doeloe dengan cara perjuangan sampai Kemerdekaan Negara Indonesia.
Indonesia tumbuh menjadi macan dunia, yang sanggup menggalang kekuatan alternatif, Gerakan Non-Blok, dan berani mengatakan tidak kepada Amerika maupun Soviet.
Membela yang benar (pejuang) dan menjauhi yang salah (penjajah), sedangkan sekarang kita pantas malu sama pendiri–pendiri bangsa, karena begitu banyak contoh–contoh kemungkaran di-bela–bela, mulai dari rakyat sampai pejabat (saya bukan maksud profokasi).. mulai dari pencuri, korupsi dan lebih – lebih asusila.. Hukum sudah ada, mulai dari UU, adat dan bahkan PP..
Apa yang bisa kita tunjukan bila bertemu mereka (pejuang) bila kita mati dan apa yang bisa kita tuliskan pada sejarah bangsa ke generasi yang akan datang.. MALU.
Samakah Zaman di Zaman-ku ini, tidak..tidak sama dan kita tambah malu bila mengingat cara – cara sebagian dari kita dengan cara kotor.
Generasi yang tidak perduli akan nasib bangsa, Kepercayaan yang diselewengkan dan Popularitas serampangan, yang berakibat pada pola pikir yang sempit pada generasi sekarang atau yang akan datang.
Dan sekarang kita punya Negara yang sakit, sakit yang kronis untuk ukuran sebuah bangsa yang besar yang dulu punya julukan “macan dunia” dan sekarang mampukah Negara kita sanggup menggalang kekuatan alternatif, Gerakan Non-Blok, dan berani mengatakan tidak kepada Amerika maupun Soviet, bila melihat era Zaman kita yang banyak contoh kemungkaran di-bela–bela..?
Mari kita galakkan generasi kita, mulai dari keluarga kita sampai luar rumah kita, untuk memberi contoh suri tauladan para pejuang Negara kita yang punya moto berani mengatakan TIDAK kepada KEMUNGKARAN.
Kunjungi Juga :
Hecker Indonesia Kecam Israel Lewat Situs
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H