Mohon tunggu...
Sumiyati Sapriasih
Sumiyati Sapriasih Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger, influencer

Content Creator, Influencer

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengembalikan Rasa Percaya Diri bagi Disabilitas dan OYPMK

19 Desember 2022   00:55 Diperbarui: 19 Desember 2022   01:08 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ardiansyak Wakil Ketua Konsorsiun Pelita Indonesia

Sebenarnya Penyakit kusta itu, bisa dicegah dan disembuhkan. Walaupun sampai menyebabkan kecacatan, selama mendapatkan pengobatan dengan benar dan secara rutin, maka penyakit itu akan sembuh dan tidak lagi menular. Namun, sampai sekarang masih banyak OYPMK yang mengalami kesulitan untuk melanjutkan hidupnya karena adanya stigma yang masih melekat di masyarakat.

NLR Indonesia adalah sebuah organisasi non pemerintah (LSM) yang mendorong pemberantasan kusta dan inklusi bagi orang dengan disabilitas akibat kusta. Nah ... di hari rabu, 14 Desember 2022 kami mengikuti live streaming edukasi kusta bersama KBR dan NLR Indonesia dengan tema "Chilling -- Healing Bagi OYPMK, perlukah?" menampilkan narasumber :

  • Donna Swita selaku Executive Director Institute of Women Empowerment (IWE)
  • Ardiansyah OYPMK dan wakil ketua Konsorsium Pelita Indonesia

Donna Swita Executive Director Institute of WomenEmpowerment
Donna Swita Executive Director Institute of WomenEmpowerment

Institute of Women Empowerment (IWE) dibentuk pada tahun 2008 oleh para aktivis, akademisi yang berkantor pusat di Hongkong. Karena sebagian besar program pemberdayaan perempuan banyak dilakukan di Indonesia, maka tahun 2016 IWE memindahkan kantornya ke Indonesia. IWE merupakan anggota organisasi yang memiliki visi dan misi untuk meningkatkan kepemimpinan kaum perempuan dan peran strategis perempuan lainnya.

IWE sangat berperan penting dalam memperhatikan dan memperjuangkan kehidupan perempuan, disabilitas dan OYPMK untuk mendapatkan hak yang sama. Karena itu IWE banyak melakukan kerjasama dan kolaborasi dengan Komnas Perempuan dan Proteksi Internasional untuk program perawatan diri bagi semua perempuan, disabilitas dan OYPMK, ungkap Donna Swita

Kondisi saat ini, stigma yang melekat di masyarakat membuat OYPMK dan disabilitas perlu mendapatkan healing, karena itu sangat erat hubungannya dengan :

  • dimensi fisik yang berhubungan dengan kesehatan tubuh
  • dimensi psikis yang berhubungan dengan mental dan relasi dengan orang disekitarnya
  • dimensi spiritual yang berhubungan dengan keyakinan

dari ketiga dimensi ini, setiap OYPMK dan disabilitas berbeda-beda. Inilah yang harus disembuhkan agar OYPMK dan disabilitas bisa menjalani kehidupan yang lebih baik

Ardiansyak Wakil Ketua Konsorsiun Pelita Indonesia
Ardiansyak Wakil Ketua Konsorsiun Pelita Indonesia

Ardiansyah

Ardiansyah adalah seorang OYPMK yang menjabat sebagai wakil ketua Konsorsium Pelita Indonesia, di live streaming ini Ardiansyah memberikan statemen terhadap perlakuan yang tidak menyenangkan dari keluarganya sendiri. Awalnya Ardiansyah tidak memberitahu keluarganya mengenai penyakit kusta yang dialami, namun seiring waktu berjalan dan pengobatan yang di lakukan, maka Ardiansyah memutuskan untuk memberitahu keluarganya. Namun sayang dukungan yang di harapkan dari keluarga mengenai penyakitnya ini tidak dia dapatkan.

Ardiansyah tidak mau larut dalam kesediahnnya, langkah pertama yang dilakukan-nya adalah keluar dari lingkungan yang membuatnya tidak nyaman. Kemudian Ardiansyah bergabung dengan orang-orang serta komunitas yang mau menerima OYPMK dengan tangan terbuka. Langkah yang diambil adalah dengan cara healing, healing disini bukan dalam arti wisata atau jalan-jalan yang lagi ngetren di sosmed. Namun, healing bagi Ardiansyah sebagai OYPMK dan disabilitas merupakan salah satu proses penerimaan diri dengan cara melakukan kegitan positif seperti menulis, meditasi, melukis dan masih banyak lagi.  

Pengalaman Ardiansyah

Awal Ardiansyah masuk ke rumah sakit untuk berobat ia merasakan enjoy aja, namun ketika akhir pengobatan dan mengalami reaksi keluarganya berubah. Ia dilarang untuk bertemu dengan orang lain, termasuk agar berjarak dengan saudaranya yang menyebabkan ia menyimpan luka hati kepada sang Ibu. Dimana seharusnya didukung tapi malah dikucilkan, maka Ardiansyah bertekad bangkit dari keterpurukannya, dan membuktikan diri bahwa dia mampu berdamai dengan diri sendiri yaitu dengan cara healing.

Tips Ardiansyah untuk mengembalikan rasa percaya diri bagi OYMPK dan disabilitas

  • Harus percaya dengan Allah, bahwa apa yang kita alami sesuai dengan rencana allah, kita harus bisa menerima keadaan yang terjadi, selanjutnya kita harus berfikir positif.
  • Menunjukkan diri masih bermanfaat, kita harus menunjukkan pada orang-orang sekitar bahwa kita masih berguna, dengan cara ini maka orang akan kembali menghargai keberadaan kita.
  • Terus berkarya dan terus menggali potensi diri.

Akhirnya Ardiansyah bisa melepaskan diri dari stigma dengan cara bekerja, bersosialisasi dan aktif berorganisasi. Yuk ... kita saling bahu membahu untuk memberikan akses seluas-luasnya bagi OYPMK dan disabilitas, karena mereka mempunyai hak yang layak untuk melanjutakan kehidupannya

Salam Blogger

Sumiyati Sapriasih

No. Wa : 085779065707

Email : sumiyatisapriasih@yahoo.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun