Mohon tunggu...
Sumiyati Sapriasih
Sumiyati Sapriasih Mohon Tunggu... Food Blogger -

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Napak Tilas Rengasdengklok Munasprok 2018

14 Agustus 2018   00:27 Diperbarui: 14 Agustus 2018   01:08 586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peringatan Proklamasi yang ke 73 tahun tinggal menghitung hari, kebetulan tanggal 12 Agustus 2018 kami dari Kompasiana mengikuti tour Napak Tilas Rengasdengklok Munasprok 2018, yang diadakan oleh Komunitas Jelajah Budaya dipimpin oleh Bapak Kartum Setiawan bekerjasama dengan Museum Perumusan Naskah Proklamasi.

Semua peserta Napak Tilas berkumpul di Museum Perumusan Naskah Proklamasi Jl. Imam Bonjol No.1 Menteng -- Jakarta Pusat, pada pukul 06.30 -- 07.30 untuk mendapatkan briefing tentang pengenalan selaku pendiri Munasprok dan mantan seorang pejuang yaitu Bapak Rusdi. Kemudian semua peserta mendapatkan kaos seragam untuk perjalanan ke Rengasdengklok Karawang -- Jawa Barat.

Perjalanan dimulai jam 09.00 dengan menggunakan 2 bis pariwisata, sekitaran pukul 10.30 rombonngan sampe di rumah Rengasdengklok. Sekarang ini rumah Rengasdengklok di tempati oleh Ibu Yanto Jauhari cucunya Bapak Djiauw Kie Song seorang pasukan Pembela Tanah Air (PETA). Salah satu alasan rumah ini dipilih adalah karena dekat dengan markas PETA.

 

dokpri
dokpri
Tujuan diungsikan Soekarno -- Hatta ke Rengasdengklok supaya kedua tokok Proklamator ini fokus dalam mempersiapkan Kemerdekaan Republik Indonesia agar aman dari pengintaian pasukan Jepang.

Disinilah Soekarno membawa ibu Fatmawati dan Guntur Soekarno Putra yang baru berusia satu tahun bersama Muhammad Hatta, yang diungsikan oleh pemuda Chairul Saleh, Sukarni dan Wikana, untuk menjauh dari Jakarta. Kemudian menuju rumah Laksaman Maeda (Sekarang Museum Naskah Proklamasi) diantar oleh Ahmad Subardjo untuk merumuskan naskah Proklamasi yang akan dibacakan pada hari jum'at dini hari tanggal 17 Agustus 1945.

Kemerdekaan Republik Indonesia bukanlah hadiah dari pemerintah Jepang, melainkan kesepakan dari golongan pemuda dan orang tua dengan disepakati oleh PPKI sehingga Proklamasi berhasil diputuskan pada tanggal 17 Agustus 1945.  

Sejarah Rumah Rengasdengklok

Dulu, Rumah Rengasdengklok berada di tepi sungai Citarum, namun kini keberadaan rumah tersebut telah berpindah di tahun 1957 dari tempat asalnya yang tergerus air karena berada di tepi sungai. Rumah Rengasdengklok ini adalah tempat persinggahan Bung Karno dan Bung Hatta, yang diungsikan oleh para pemuda pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 03.00 dini hari, dengan maksud untuk menjauhkannya dari pengaruh Jepang dan segera mendeklarasikan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.

dokpri
dokpri
Rumah Rengasdengklok saat ini terdapat 2 kamar tidur berisi ranjang kayu jati asli. Ruang tidur sebelah kanan pernah digunakan Soekarno dan raung tidur sebelah kiri pernah digunakan Muhammad Hatta. Selain itu diruang tengah banyak terdapat foto-foto bersejarah meliputi kegiatan dan keseharian Soekarno-Hatta semasa memperjuangkan Kemerdekaan Republik Indonesia.

Saat ini rumah Rengasdengklok terbuka dan gratis untuk siapapun yang ingin datang. Silahkan datang jika ingin napak tilas kemerdekaan Proklamasi. Perjalanan dari Jakarta ke Rengasdengklok 2 jam tanpa macet. Karena Rengasdengklok daerah yang panas, jadi persiapkan topi dan air minum.

***

Salam Blogger

Sumiyati Sapriasih

Wa No. 089616613396

Email : sumiyatisapriasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun