Pengabdian seorang guru selama 30 tahun mendedikasikan semua ilmu, tenaga dan pikiran untuk bangsa. Telah banyak sosok-sosok tangguh yang telah dirajutnya menjadi seorang manusia yang bermanfaat bagi sesama. Siti Nurhasanah Kusumawati, guru Matematika MAN 3 Bantul yang sebentar lagi purna mengabdi kepada negara. Ia merajut kenangannya selama 30 tahun mengabdi kepada negara dengan tulisan, "30 Tahun, Masa Indah Bersama Mantaba".Â
                                        30 Tahun, Masa Indah Bersama MANTABA
                                                     Siti Nurhasanah
Nama saya Siti Nurasanah Kusumawati kalau di dinas di panggilnya dengan Bu NUR tapi teman teman dekat dan keluarga memanggil dengan nama Titik , dan karena besuamikan Fauzi Abdullah maka saya biasa menuliskan nam saya dengan Titik Fauzi
Perjalanan indah itu di mulai dari tahun 1993 saat pertama kali saya menerima SK CPNS dan penempatan pertama di MAN Wonosari Gunungkidul. Tak bisa terlupakan pengalaman awal menjadi seorang pegawai. Kala itu saya masih muda berusia 28 tahun, sebagai seorang ibu dengan dua putra, anak yang pertama berusia 2 tahunan (Gilang) dan yang kecil masih bayi merah sekitar 2 atau 3 bulan (Lala) . Diantara sedih dan senang saat menerima SK tugas saat itu, senang karena diterima kerja sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil yang oleh banyak orang sangat di dambakan, sementara sedih harus meninggalkan keluarga dengan dua anak yang masih kecil dan di tempatkan di daerah yang saat itu sangat dikenal dengan daerah kering, perjalanan satu setengah sampai dua jam perjalanan dan medannya yang naik turun apalagi dapat di bilang saya tergolong mabuk perjalanan
Perjuangan dimulai dari bangun tidur sebelum subuh harus menyelesaiakan persiapan untuk bekerja dan untuk suami kedua putra yang di tinggalkan. Jam 05.30 harus sudah siap nunggu armada yang membawa perjalanan menuju tempat tugas Perjalanan tidak selalu mulus dan baik baik saja, terkadang ada halangan di jalan yang mogok BIS nya , kadang bocor ban, kadang ada truk terguling yang menghadang di tengah jalan sehingga bus tidak dapat melanjutkan perjalanan, pernah juga mengalami kecelakaan dan saya menjadi salah satu penumpang yang ada di dalamnya.
Rasa bersyukur tetap selalu terucap dengan keadaan seperti apapun kenapa ? karena dengan pengalaman mengajar pertama saat itu di tempetkan di sebuah Madrasah yang menjadi tempat mengajar sekaligus belajar ilmu kehidupan, dengan lingkungan yang sangat kondusif, Yang karena sudah terbiasa menempu jarak yang lumayan jauh kurang lebih 45 km , berangkat pagi hingga sore tanpa terasa sudah 10 tahun berlalu menjalani masa dinas di MAN Wonosari. Sangat banyak pengalaman yang saya dapatkan selama kurun waktu 10 tahun.
Karena saat datang tidak di awal tahun ajaran dan saat itu kekurangan biologi maka saya di tugaskan ngajar biologi sementara .. waduuhhh belajar siang malam untuk bias mengajar ke siswanya . Baru setelah tpergantian tahun ajaran penataan jadwal barulah mengajar sesuai dengan maple yang akan di ampu ... tapi sungguh dengan mengajar di luar jurusanyang seharusnya sangat menambah ilmu karena harus mau belajar dengan sungguh sungguh
Jika diukur dari jarak ya memang tidak dekat, tapi rasa tanggung jawab, lingkungan yang kondusif , sosial masyarakatnya yang ramah, tulus dan sangat mengena di hati membuat hhati nyaman bekerja di sana , siswanya yang masih polos, sederhana , menghargai guru, semangat belajar yang bagus semakin membuat kerasan dan betah sampai sepuluh tahun bertaan di sana
Keinginan untuk pindah kerja di lokasi yang lebih dekat dari rumah tetep ada karena mengingat usia semakin tua, anak2 beranjak besar yang perlu perhatian dan pendampingan seorang ibu maka itu menjadi alasan untuk menhajukan pindah ke madrasah yang lebih dekat dengan tempat tinggal, berusaha dan berda itu yang saya lakukan hingga akhirnya ada saat yang di tunggu itu tiba. Ada penambahan guru dengan bidang studi yang sama yaitu matematika maka segeralah saya mengajukan surat ijin untuk mutasi , dan tujuan dari dulu ingin pindah ke MAN Wonokromo Bantul (sekarang MAN3 Bantul) karena madrasah sederajad yang paling dekat lokasinya dengan rumah
Alhamdulillah setelah menjalani perjuangan mengajar dengan lokasi yang terbilang jauh, maka mulai bulan Januari 2023 SK mutasi sudah turun dan di tempatkan di MAN Wonokrmo Bantul, dari Wonosari ke Wonokromo yang sekarang di ubah namanya menjadi MAN 3 Bantul madrasah yang jaraknya dekat dengan rumah
Pindah di tempat yang baru pasti memerlukan adaptasi dengan g lingkungan yang baru , wilayah baru, teman baru, aturan aturan baru, budaya kerja juga baru , semua serba baru kecuali materi mengajar yang masih sama yaitu mapel matematika. Rasanya sangat senang bias kerja dengan jarak yang serasa sangat dekat . Perlahan tapi pasti penyesuaian dengan perubahan yang ada bias dilalui dengan manis.
Ada yang sangat terasa berbeda dengan saat mengajar di tempat kerja lama dan di tempat kerja yang baru yaitu salah satu yang sangat berbeda adalah siswa siswanya sebagian berasal dari Pondok Pesantren yang ada di wilayah Wonokromo , Budaya pesantren begitu terasa mewarnai madrasah inidalan banyak kegiatan. Salah satunya anak anak yang sebagian besar begitu santun, penghormatan pada guru yang sangat terasa. Masuk di Madrasah yang besar dan tergolong madrasah yang banyak prestasi di banyak bidang membuat budaya madrasah untuk berprestasi sangat teras baik siswa, guru, kebijakan madrasah yang mendukung membuat saling bersinergi membangun madrasah berprestasi
Di MAN 3 Bantul banyak sekali kegiatan ekstra untuk siswanya seperti ketrampilan, Boga , Menjait, Bulutankis, Hadroh, Pramuka, dll dan saya pernah menjadi guru pengampu ketrampilan dan guru boga, ini juga pengalaman yang sangat menyenangkan bias menyalurkan hobi dan memberikan pengalaman serta ilmu pada anak anak yang terdaftar sebagai peserta ekstakurikuler tata Boga..
Di madrasah ini pula kami di semangati untuk melanjutkan jenjang pendidikan di tingkat berikutnya , saya di beri ijin untuk melanjutkan pendidikan tingkat magister dengan mengambil prodi Manajemen Pendidikan sampai selesai .
Pengalaman indah lainnya saat menjadi wali kelas XII di mana ada program pembuatan Buku kenangan Siswa kelas XII, wali kelas selau dilibatkan untuk mendampingi foto anak bimbingannya . Dengan mengambil lokasi lokasi yang di inginkan siswanya di berbagai daerah dari masing masing angkatan yang selalu berbeda, hal seperti ini sangat memberikan kesan tersendiri dan tidak mudah dilupakan.
Jika menjadi wali kelas XI maka di tugaskan untuk mendampingi kediatan Study Wisata ke berbagai tujuan wisata juga berbeda dari masing masing tahun angkatan siswa , Juga pendampingan Kemah kelas X di beberapa lokasi bumi perkemahan, semua meninggalkan kesan yang berbeda beda dan indah dari semua jenjang kelas ada program keagamaan yang semua harus melaksanakannya yaitu Pengajian Kelas. Kegiatan ini biasanya di laksanakan di rumah salah satu siswa di kelas itu dan juga di rumah wali kelasnya menurut kesepakatan bersama.
Memang menjadi guru itu suatu pengalaman yang sangat menyenangkan walau ada juga ada pengalaman pahit yang pernah saya alami. Salah satu pengalaman pahit yang kurasakan adalah ketika pada sustu malam saya kedatangan tamu beberapa orang yang tidak saya kenal sama sekali, dengan body kekar, bertato, gondrong yang mengesankan seram, awalnya saya tidak tau masalahnya tapi setelah ada pembicaraan baru jelas mereka adalah orang orang yang menginginkan salah satu siswa yang saya sebagai walinya untuk putus sekolahh dan masuk ke gerombolan mereka, Entah keberanian dari mana saya saat itu dengan tegas melarang anak didik saya untuk tidak mengikuti mereka, singkat cerita siswa saya tidak jadi keluar sekolah sampai lulus di kelas XII kejadian itu terjadi saat siswa kelas XI
Di tahun ini 2023 genap sudah saya menjadi seorang GURU dan bahagia saat mendapat undangan upacara HUT kemerdekaan RI yang ke 75 oleh Kemenag kabupaten bantul untuk upacara HUT RI sekaligus penerimaan pengghargaan SATYA LENCANA EMAS, sebagai bukti telah mengabdi dan mendedikasikan diri sebagai PNS di negeri ini yang di tugaskan menjadi seorang Guru , separuh lebih dari hidupku telah kupersembahkan untuk negeri ini
Menjadi guru selama 30 tahun itu ternyata kaya dengan pengalaman dan sangat beragam kenangan yang di rasakan semua terasa begitu indah dan menyenangkan dengan beragam ceritanya,
Kini di penghujung masa dinas resmi sebagai guru yang tinggal 2 tahun lagi purna rasa bahagia itu tetap terasa jika mendengar, melihhat anak anak didiknya berhasil di pendidikannya, di kehidupannya di keluarganya . Tulisan ini sebagai ungkapan rasa syukur telah menjadi GURU dan saya BAHAGIA dengan status saya sebagai GURU.
Sangat besar harapan saya sebagai seorang guru untuk melihat ada regenerasi guru guru yang hebat sebagai pelanjut estafeta tugas mulia ini. Semoga guru tetap menjadi yang bias di GUgu dan di tiRU, menjadi contoh nyata siswa siswanya , Aamiin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H