Mohon tunggu...
sumi yati
sumi yati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sebuah Perjalanan

31 Oktober 2023   11:33 Diperbarui: 31 Oktober 2023   11:41 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Perjalanan seseorang menuju ke sebuah kedewasaan memang membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Perlu jalan berkelok dan berliku-liku untuk mencapainya. Begitu juga dengan saya, membutuhkan waktu yang panjang untuk sampai ke arah itu. Ini sekelumit hidup saya di MAN 3 Bantul yang bisa saya ceritakan, semoga bisa menjadi cerita sejarah yang akan abadi dan tidak akan lekang oleh waktu, karena terabadikan dalam sebuah tulisan. Demikian kisah saya.

Saya masuk di MAN 3 Bantul tahun 2005 bersama dengan 10 orang yang seangkatan yaitu Pak Choir Rosyidi, Pak Hidayaturrohman, Pak Agus Sulistyo, Bu Hibana (sekarang menjadi dosen di UIN Suka), Bu Widi Hastuti (sekarang menjadi pengawas di Kemenag Bantul), Bu Nurrokhmah (sekarang di MAN 1 Yogyakarta), Bu Sri Suharyanti, Bu Sapti Wahyuni (Bu Sapti dan Bu Sri ini sekarang di MAN 2 Bantul) Bu Ernawati (sekarang di MAN 4 Bantul) , dan satu lagi guru yang sudah meninggalkan kami semua yaitu Bu Sri Nurkhayati.

Pada waktu SK penempatan CPNS saya keluar, posisi saya masih di rumah sakit Panembahan Senopati karena saya baru melahirkan anak ke-2 (yang pertama meninggal di kandungan) dengan melalui operasi Cesar. Waktu saya hamil sekitar 3 bulan, saya mengikuti tes CPNS dan tidak lama kemudian diumumkan dan saya dinyatakan diterima. 

Waktu itu saya masih mengajar dan menjadi karyawan tetap sebagai Bendahara di SMA UII Banguntapan. Pengumuman yang begitu cepat dari pendaftaran, menjadikan saya tidak begitu mudah untuk langsung keluar dari SMA UII. 

Kebijakan pimpinan meminta saya untuk menyelesaikan dan meminta untuk mencari pengganti sebelum saya keluar. Dan yang menggantikan saya 2 orang, yang satu menggantikan saya sebagai guru bahasa Indonesia dan yang satunya bertugas menggantikan saya sebagai bendahara sekolah.

 Pimpinan waktu itu mengatakan, kalau cuti melahirkan saya sebaiknya diambil mepet dengan waktu melahirkan, maka akhirnya saya izin cuti melahirkan tanggal 12 Juni 2005 dan saya melahirkan tanggal 13 Juni 2005. Takdir Allah, begitu saya melahirkan SK penempatan saya keluar dan tahulah saya bahwa saya ditempatkan di MAN 3 Bantul yang waktu itu namanya masih MAN Wonokromo Bantul.

Pada tanggal 1 Juli 2005, barulah saya bisa datang ke MAN 3 Bantul menemui kepala madrasah waktu itu Bapak Drs Imam suja'i Fadli. Usia bayi saya baru 17 hari. Saya dijelas kan oleh kepala madrasah bahwa pada waktu itu CPNS belum punya hak untuk cuti. 

Akhirnya saya bilang saya siap meskipun pada waktu itu punggung saya untuk berdiri pun masih belum tegak tapi sebagai dedikasi dan integritas, maka saya mengatakan saya siap untuk bekerja dalam usia 20 hari anak saya. Bismillah, sejak hari itu saya langsung gaspol untuk melakukan pekerjaan saya mengajar di MAN3 Bantul sebagai guru Bahasa Indonesia.

Hari pertama saya masuk kerja saya diberi jam mengajar sebanyak 18 jam. Ada sebuah kejadian yang bisa dijadikan pelajaran kepada para pembaca budiman. Luka setelah operasi caesar itu tidak bisa dibilang sepele. Begitu juga dengan saya. Waktu itu dilihat dari luar, kondisi jahitan perut saya sudah tertutup rapat, tapi ternyata belum di dalamnya. Hal itu saya ketahui ketika waktu saya pulang dari mengajar, motor saya mogok. Saya ngeslah motor tersebut tetap belum berhasil hidup. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun