Arti dari kata Nung adalah ‘Hanung’. Di mana kata ini memiliki makna kebesaran hati dan jiwa. Guru dikata sebagai manusia yang memiliki kesabaran seluas samudera. Seperti dalam ungkapan dalam bahawa jawa, ‘Jembar segarane’, luas lautannya. Menggambarkan seseorang yang mudah memberi maaf dan mengikhlaskan. Bagaimana tidak, baru-baru ini di media social, guru malah disebut sebagai manusia paling setia. Setiap hari ditinggal dan diabaikan masih selalu menanyakan kehadiran dan kabar muridnya di kelas. Rasa-rasanya benar juga.
Selain itu, guru berhati samudera yang selalu mudah untuk memaafkan. Satu kesalahan, di maafkan. Begitu juga dua kesalahan. Sampai berapapun, guru tetap akan memaafkan muridnya. Maka kita bisa belajar dari ‘Hanung’. Bahwa guru memanglah sudah seharusnya berbesar hati dan jiwa terhadap murid-muridnya.
Nang
Nang di sini memiliki arti ‘Menang’ atau ‘Wenang’. Jika dipahami lebih luas, menang di sini bukanlah kemenangan secara harfiah. Atau kemenangan setelah bertanding. Namun menang atau kewenangan dalam daya dan kekuatan hidup lahir batin. Guru yang telah selesai dengan kehidupannya. Akan menang lahir batinnya. Jika telah menang lahir batin, guru akan mengajar sesuai dengan tujuan Pendidikan. Yaitu ingin mengantarkan murid-muridnya mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
Gung
Setelah melewati Neng, Ning, Nung, Nang, selanjutnya adalah Gung. Gung di sini maksudnya adalah keagungan dan kemuliaan hidup. Ketika seseorang telah melewati berbagai proses, pada akhirnya akan  menemukan kemuliaan hidup. Mulia lahir batin. Tidak sekadar mulia secara materi, namun bagaiamana kemuliaan itu melingkupi batinnya. Menjadi guru yang tenang dan bijaksana. Penuh kesabaran seluas samudera. Tujuannya untuk mencerdaskan muridnya. Mengantarkan mereka pada cita-cita yang digantungkan oleh mereka sejak memasuki bangku sekolah.
Jika guru mau belajar dari makna filosofi di atas, bisa dibayangkan suasana di sekolah dan lebih spesifik di kelas, akan lebih menyenangkan. Murid-murid akan belajar dengan penuh kebahagiaan dan keceriaan. Dibimbing oleh guru-gurunya yang datang membawa senyuman sejak mula pelajaran hingga berakhirnya waktu belajar. Selalu megulurkan tangan terbuka saat para murid membutuhkan. [UAW]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H