Tak heran jika banyak orang menyukai sunrise. Tidak sekadar menikmati rona jingganya, namun diabadikan melalui mata kamera mereka. Disimpan dan dimaknai saat mulai merenung dalam kesendirian.
Tak ubahnya matahari terbenam, sunset. Memiliki makna; keindahan tak selalu harus disampaikan dengan kata-kata. Tak perlu disuarakan lantang. Warna merahnya bukan kemarahan, namun optimisme dan keberanian yang ditampilkan melalui balutan keanggunan. Seolah membiarkan orang lain untuk menilainya. Atas penerimaan masing-masing.
Matahari senja mengajarkan pula, bahwa segala sesuatu akan pergi. Tak akan abadi. Namun menyimpan keyakinan. Optimis bahwa esok hidup akan terus bergulir dan berjalan sebagaimana mestinya.
Kalau begitu, pilih sunrise atau sunset? [UAW]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H