Hari yang dinanti seluruh ummat muslim di dunia setelah sebulan lamanya adalah hari kemenangan. Hari raya Idulfitri yang ditandai dengan sholat Ied di lapangan atau masjid.
Ummat muslim berbondong-bondong menuju tempat sholat Ied dengan pakaian yang bersih. Tentunya dengan membawa hati yang bersih seputih kapas seluas samudera.
Bersyukur atas nikmat dan karunia dari Allah SWT. Masih diberikan sehat dan umur panjang, bertemu kembali dengan Idulfitri. Memohon ampun atas segala dosa dan kesalahan. Berkesempatan pula saling memaafkan kepada sesama untuk kesalahan yang disengaja maupun yang tidak.
Bersihkan Diri Bersihkan Hati
Ramadhan bisa diibaratkan sebagai kawah candradimukanya ummat muslim. Ditempa keimanan dan keislamannya untuk mencapai derajat taqwa.
Seperti ulat ingin menjadi kupu-kupu yang cantik. Harus melewati masa di mana fisiknya yang menyeramkan. Kemudian menyepi, berpuasa sekian hari. Menahan nafsu demi kemenangan bagi diri. Menjelma kupu-kupu cantik dan indah menghisap sari bunga. Untuk kemanfaatan bagi sesama dan lingkungannya.
Begitu pula ummat muslim, setelah berpuasa sebulan penuh menahan lapar dan dahaga, juga nafsu dunia saatnya mencapai derajat taqwa. Janji Allah SWT yang ditepati untuk diberikan bagi mereka yang lulus dalam perjuangan puasa selama ramadhan.
Membersihkan Diri dengan Zakat
Sudah menjadi kewajiban bagi ummat muslim yang mampu untuk membayar zakat fitrah di akhir ramadhan, pada malam hari raya Idulfitri. Zakat ini sebagai tanda syukur kepada Allah karena telah menyelesaikan ibadah puasa. Selain itu untuk membahagiakan hati fakir miskin pada hari raya Idulfitri. Zakat juga dimaksudkan untuk membersihkan dosa-dosa kecil yang mungkin ada ketika seseorang melaksanakan puasa Ramadan. Agar orang tersebut benar-benar kembali pada keadaan fitrah dan suci seperti ketika dilahirkan dari rahim ibunya.
Bentuk zakat fitrah adalah uang senilai bahan makanan pokok yang wajib dibayarkan. Namun, ukurannya satu sha'. Aturan ini disepakati oleh para ulama sebesar 2,5kg beras. Sedang uang disesuaikan dengan nilai bahan pokok (beras di Indonesia) saat itu.
Besaran zakat fitrah ini sesuai dengan hadist, "Rasulullah saw mewajibkan zakat fitrah bulan Ramadan sebanyak satu sha' kurma atau gandum atas setiap muslim merdeka atau hamba sahaya laki-laki atau perempuan" (HR. Bukhari Muslim).
Disalurkan oleh panitia masjid, para remaja masjid, kepada penerima. Diselesaikan sore ini karena masyarakat memang dikoordinasikan selesai pembayaran hingga sore hari. Pun demikian jika masih ada yang akan membayar zakat masih diterima dan langsung akan disalurkan sebelum sholat Ied dilaksanakan.
Malam hari, sebelum besok pagi melaksanakan sholat Ied, ummat muslim tua muda bergembira mengagungkan asma Allah dengan bertakbir. Setelah sholat isya' bersama-sama mensyiarkan Islam dengan bertakbir keliling kampung. Anak-anak membawa obor sambil teriak lantang bertakbir. Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar. Laaillahaillallah huwallahu akbar. Allahu akbar walillahilham.
Sholat Ied adalah Kemenangan
Sholat Ied di tempat saya biasa dilaksanakan di tanah lapang. Seluruh masyarakat muslim berbaur dalam satu tempat untuk melaksanakan sholat Ied bersama-sama. Berbekal mukena dan alas untuk sholat di tanah lapang sholat Ied dua rokaat. Kemudian diakhiri saling berjabat tangan kepada sesama jamaah putri dengan putri, pula jamaah putra.
Dalam kesempatan ini membuktikan bahwa fitri, bersihnya hati setiap muslim dibuktikan. Dengan meminta maaf kepada sesama dan dengan besar hati memberikan maaf. Tiada lagi rasa kesombongan dalam diri. Dan dengan dimulainya 1 Syawal, memberikan permulaan kepada ummat muslim untuk terus meningkatkan ibadahnya.
Lebih baik diisi dengan kegiatan bermanfaat seperti saling silaturahim kepada sanak famili juga tentangga dan kerabat. Berkumpul bersama orang-orang di sekitar kita menikmati kemenangan di hari lebaran. (Ummi Azzura Wijana)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H