Mohon tunggu...
Ummi Azzura Wijana
Ummi Azzura Wijana Mohon Tunggu... Guru - Music freak

Sumiatun a.k.a Ummi Azzura Wijana, menulis di media cetak, antara lain: Kedaulatan Rakyat, Minggu Pagi, Sabana, Realita Pendidikan, Magelang Ekspres, Jaya Baya, Panjebar Semangat, Djaka Lodang, Karas, dll. Buku antologi bersamanya: Inspirasi Nama Bayi Islami Terpopuler (2015), Puisi Penyair Lima kota (2015), Pelangi Cinta Negeri (2015), Di antara Perempuan (2015), Wajah Perempuan (2015), Puisi Menolak Korupsi 4 (2015), Puisi Menolak Korupsi 5 (2015), Jalan Remang Kesaksian (2015), Puisi Kampungan (2016), Memo Anti Terorisme (2016), Pentas Puisi Tiga Kota dalam Parade Pentas Sastra I/2016 Yogya (2016), Wajah Ibu, Antologi Puisi 35 Penyair Perempuan (2016), Puisi Prolog dalam Buku Sang Penjathil (2016), Antologi Cerpen Gender Bukan Perempuan (2017), Kepada Hujan di Bulan Purnama (2018), dan Profil Seniman Cilacap (2019). Buku lain yang telah terbit: Buku Pintar Kecantikan Muslimah (2014), Flawes Makeup Bagi Pemula (2019), dan Bali Jawa (2020), Pendidikan dalam Refleksi Guru Penulis (2023), Dasar-dasar Kecantikan dan SPA Kelas X SMK (2023).

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Sahur Penuh Cinta dengan Semangkuk Sup

26 Mei 2018   11:29 Diperbarui: 26 Mei 2018   11:34 893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tempe goreng. Sumber gambar: flickr.com

Pagi seperti ini, bagi seorang ibu pasti sudah memikirkan menu buka dan sahur. Bahan apa yang harus dibeli di pasar dan bagaimana meraciknya menjadi sajian yang nikmat. Disukai oleh semua anggota keluarga baik saat buka maupun sahur.

Selain berpikir untuk memenuhi selera seluruh keluarga, ibu harus pintar-pintar mengatur menu selama bulan puasa. Jangan sampai jadwal menu masak monoton sehingga membuat bosan seisi rumah. Diusahakan menu bervariasi dan dapat diulang setiap sepuluh hari sekali.

Menu Sahur Sehat

Memasak sebenarnya sudah menjadi pekerjaan rutin yang dikerjakan oleh seorang ibu. Namun saat puasa biasanya ibu sering bingung, bagaimana harus memasak. Pasalnya, selera makan saat puasa berbeda dengan selera makan harian. Dua hingga empat hari pertama puasa, selera makan mungkin masih normal. Makanan apa saja bisa masuk sebagai makanan buka maupun untuk sahur. Namun setelah itu, biasanya selera makan mulai berkurang. Hal ini dipengaruhi oleh pergantian waktu makan. Menjadikan rasa pada lidah berubah.

Ibu sebaiknya mengatur jadwal menu. Menu masakan selama sepuluh hari hendaknya bervariasi. Dengan demikian selera makan akan tetap ada. Tidak bosan, tidak hanya itu-itu saja. Selain itu menu juga harus memenuhi kebutuhan gizi seimbang dengan memerhatikan karbohidrat, protein, buah, dan sayur. Bisa ditambah susu atau madu

Saat buka puasa, menu yang disedikan adalah makanan yang banyak mengandung zat gula. Untuk menggantikan tenaga yang habis selama sehari. Gula dalam hal ini tidak harus berbentuk gula pasir, sirup, dan sejenisnya. Bisa dalam bentuk nasi putih yang mengandung banyak zat gula, sayur dan buah yang memiliki kandungan gula yang banyak pula. Dengan demikian, tubuh tetap sehat tidak terlalu banyak mengonsumsi gula pasir dan sejenisnya.

Snack malam hari bisa disediakan. Namun harus diingat, karena malam hari kebutuhan energi lebih sedikit, lebih baik disediakan snack yang ringan saja. Tidak harus yang kaya karbohidrat dan gula. Pun bisa menghindari makanan yang banyak mengandung minyak, supaya kolesterol, diabetes, dan penyakit lainnya dapat dihindarkan. Sediakan saja snack ringan seperti kacang-kacangan yang banyak mengandung Omega 3 yang dapat memercepat pembakaran lemak tak jenuh yang ada pada tubuh.

Kacang mete. Sumber gambar: girlsaskguys.com
Kacang mete. Sumber gambar: girlsaskguys.com
Nah, saat sahur, ibu juga harus semakin pintar mengatur menu. Tidak berlebih karbohidrat dan gula, tapi mampu memenuhi kebutuhan gizi bagi tubuh. Makanan yang baru atau fresh biasanya akan mengundang selera makan sahur. Makan tidak ogah-ogahan. Anak-anak khususnya akan lahap memakannya. Menu yang fresh itu adalah sup. Ya, sup jika dimasak dengan penuh cinta (nah, mulai romantis) pasti akan dibalas cinta yang lebih besar dari seluruh anggota keluarga.

Sup sangat mudah dan cepat dibuat. Jadi tidak perlu membutuhkan waktu lama untuk memasaknya. Waktu bangun dan ibadah tidak tersita untuk menyiapkannya. Bahan bisa disiapkan menjelang tidur. Misalnya bahan seperti wortel, kentang, daun seledri, dan daun bawang sudah dipotong dan dicuci bersih. Masukkan dalam tempat kedap udara, masukkan lemari es. Untuk campuran yang mengandung protein seperti ayam, bisa dipotong-potong dadu terlebih dahulu. Dicuci bersih, simpan juga dalam lemari es. Karena anak saya suka sekali dengan sosis, biasanya saya selalu sediakan sosis di freezer.

buah-dan-sayur-segar-5b08de31bde57564b2074ce2.jpeg
buah-dan-sayur-segar-5b08de31bde57564b2074ce2.jpeg
Saat jelang sahur, ibu bisa langsung mulai masak sup sambil menyiapkan meja makan. Cukup dengan merebus air ditambah bawang putih geprek, sedikit merica, dan garam, serta gula. Tunggu mendidih, masukkan ayam terlebih dahulu. Tak berapa lama, sesudah empuk masukkan sayuran yang sudah disiapkan. Sambil membangunkan anggota keluarga untuk makan sahur, sup ayam plus sayur sudah matang dan siap dihidangkan. Sangat mudah sekali.

Saat memasak sup tadi, bisa disiapkan pula pendamping sup, makanan legendaris favorit sejuta umat. Yaitu tempe goreng yang cukup dibumbui dengan bawang putih dan garam saja. Sudah nikmat mendampingi santap sahur.

Tempe goreng. Sumber gambar: flickr.com
Tempe goreng. Sumber gambar: flickr.com
Selain itu siapkan pula air hangat untuk dicampur dengan madu. Dengan madu, seharian akan tetap bertenaga selama berpuasa. Hindari minuman dengan gula, karena hal tersebut justru akan membuat kerongkongan cepat kering. Lebih cepat menimbulkan haus. Ganti saja dengan air putih hangat, supaya perut tetap nyaman setelah menyantap sahur.

Madu hangat. Sumber gambar: rockess-blog.blogspot.com
Madu hangat. Sumber gambar: rockess-blog.blogspot.com
Sup sayur ini dapat disajikan sehari atau selang dua hari dengan variasi isiannya. Misalnya hari ini ayam, besok sosis, besok lagi bola-bola ikan, dan seterusnya. Kenapa saya memilih menu sup ini karena mudah dalam memasaknya, tak memerlukan waktu lama. Dengan makan Sup juga bisa menunda lapar lebih lama, pasalnya sup banyak mengandung sayuran serta kuah bening pengganti cairan.

Kalori pada sup juga tidak terlalu banyak, sehingga saat subuh atau siang hari tidak mengantuk. Akan lebih baik lagi jika saat makan sahur, nasi yang dikonsumsi adalah nasi merah yang rendah gula. Rasa kenyang bertahan lama, namun tak menyebabkan ngantuk atau lemas selama puasa.

Sup sangat baik bagi pencernaan karena mudah dicerna oleh perut. Bahannya yang terdiri dari sayur-sayuran dan kacang-kacangan banyak mengandung serat. Dengan demikian kebutuhan nutrisi tubuh tetap terpenuhi meskipun puasa selama sebulan penuh. (Ummi Azzura Wijana)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun