Mohon tunggu...
Ummi Azzura Wijana
Ummi Azzura Wijana Mohon Tunggu... Guru - Music freak

Sumiatun a.k.a Ummi Azzura Wijana, menulis di media cetak, antara lain: Kedaulatan Rakyat, Minggu Pagi, Sabana, Realita Pendidikan, Magelang Ekspres, Jaya Baya, Panjebar Semangat, Djaka Lodang, Karas, dll. Buku antologi bersamanya: Inspirasi Nama Bayi Islami Terpopuler (2015), Puisi Penyair Lima kota (2015), Pelangi Cinta Negeri (2015), Di antara Perempuan (2015), Wajah Perempuan (2015), Puisi Menolak Korupsi 4 (2015), Puisi Menolak Korupsi 5 (2015), Jalan Remang Kesaksian (2015), Puisi Kampungan (2016), Memo Anti Terorisme (2016), Pentas Puisi Tiga Kota dalam Parade Pentas Sastra I/2016 Yogya (2016), Wajah Ibu, Antologi Puisi 35 Penyair Perempuan (2016), Puisi Prolog dalam Buku Sang Penjathil (2016), Antologi Cerpen Gender Bukan Perempuan (2017), Kepada Hujan di Bulan Purnama (2018), dan Profil Seniman Cilacap (2019). Buku lain yang telah terbit: Buku Pintar Kecantikan Muslimah (2014), Flawes Makeup Bagi Pemula (2019), dan Bali Jawa (2020), Pendidikan dalam Refleksi Guru Penulis (2023), Dasar-dasar Kecantikan dan SPA Kelas X SMK (2023).

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengatasi Keluhan Pasca Melahirkan

30 Maret 2018   14:26 Diperbarui: 30 Maret 2018   14:52 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sangatlah tepat jika surga di bawah telapak kaki ibu. Amsalnya, setiap fase kehidupannya adalah perjuangan. Saat mulai hamil hingga hamil tua. Melahirkan dengan taruhan nyawa. Belum lagi usai melahirkan masih harus berjuang demi anak dan juga diri sendiri. Menyusui sembari mengembalikan kondisi fisik dan psikis seperti sedia kala. 

Usai persalinan bukan berarti perjuangan ibu selesai. Ada beberapa hal yang dihadapi. Bisa jadi membuat ibu depresi. Istilah ini sering disebut dengan baby blues. 

Seorang ibu juga masih mengalami masa involusi, yaitu pengecilan rahim seperti sebelum hamil. Masa laktasi, pembentukan dan pengeluaran ASI bagi bayi. Serta ekskresi cairan rahim selama nifas yang disebut pengeluaran lokhea.

Hal ini dapat menimbulkan stress dan depresi jika ibu tak mempersiapkan diri sejak dini. Terlebih jika dukungan keluarga sangat minim dalam menghadapinya. Justru pada masa-masa ini adalah cobaan datang bertubi-tubi. Selain secara fisik juga psikis. 

Secara psikis selain tidak adanya dukungan dari keluarga, orang lain yang akan memicu keresahan bagi ibu menyusui (pasca melahirkan). Seperti kritik dan saran bagi ibu menyusui yang kadang-kadang disampaikan  kurang tepat. Untuk itulah diperlukan terapi yang bisa dilakukan untuk mengurangi keresahan tersebut.

Terapi Diri

Untuk mengurangi keluhan-keluhan baik psikis maupun fisik perlu dilakukan beberapa usaha. Pertama, lupakan pekerjaan. Pada saat istirahat lupakan segala macam pekerjaan dan pikiran yang membebani. Dengan melupakan pekerjaan akan memengaruhi kualitas istirahat dan tidur ibu menyusui yang waktunya tidak banyak. Dengan tidur yang berkualitas menjadikan ibu memiliki tenaga yang kuat saat bangun tidur dan kembali mengurus bayi. Secara fisik akan terlihat lebih segar dan psikis juga mengalami keseimbangan berpikir karena ada jeda istirahat.

Kedua, Ikhlas. Apa yang dilakukan pada saat mengurus bayi dan segala aktivitas pasca melahirkan harus dilakukan dengan ikhlas. Saat keikhlasan mampu 'menghipnotis' pola pikir dan hati seorang ibu, maka pekerjaan dan mengasuh bayu akan dilakukan dengan senang hati. Tidak ada rasa khawatir dan kekecewaan yang dialami. Sehingga pekerjaan 'enjoy' saja dilakukan.

Ketiga, meditasi. Meditasi adalah proses berdiam dengan cara konsentrasi penuh. Dapat dilakukan menjelang tidur. Bagi umat muslim dapat melakukannya pada saat sholat. Jika usai nifas lakukan sholat dengan gerakan yang khusyu' dan benar.

Berdiri tegak dengan konsentrasi penuh sebelum takbiratul ihram sama dengan meditasi. Saat itu merupakan meditasi paling sempurna. Menjadikan tubuh rileks untuk mengurangi babyblues. Gerakan sholat yang lain adalah mengoptimalkan sujud. Pada saat sujud akan membantu mengencangkan otot dada. Akan mengembalikan bentuk payudara dan memerbaiki kelenjar susu. Karena ada kontraksi otot dada saat sujud secara optimal. Gerakan sholat yang ketiga yaitu saat salam. Saat salam adalah relaksasi otot wajah dan leher sehingga mengurangi ketegangan otot-otot wajah menjadikan wajah lebih fresh.

Mengantisipasi Baby Blues

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun