Situs Candi Dengok
Situs Candi Dengok merupakan candi peninggalan kerajaan Majapahit.  Sehingga diperkirakan candi ini merupakan candi Hindu. Hal ini ditandai  dengan adanya Lingga yang merupakan simbol dewa kesuburuan.
Situs candi Dengok ini berada di daerah Dengok Lor, Pacarejo, Semanu, Â Gunungkidul, Yogyakarta. Jika dari arah Yogyakarta, dari alun-alun Wonosari bisa ambil arah jalan lurus menuju arah Semanu.
Setelah sampai  Mijahan ambil jala sitn yang sama menuju goa Jomblang dan Kalisuci. Pada  pertigaan telaga Jonge ambil kanan dan ikuti arah menuju Dengok. Ketika  akan mencapai situs candi Dengok ini agak sulit karena berada di  belakang rumah warga. Setelah sampai, di sana akan ditemui situs candi  Dengok yang sangat disayangkan tinggal reruntuhan.
Akibat kurang terjaga dan kurang terawat, arca di situs candi ini  tanpa kepala dan badan. Hanya tinggal kaki saja. Selain itu terdapat  lingga, namun lingga ini juga kurang jelas apakah lingga yoni atau  lingga semu saja.
Situs Candi Risan
Candi risan merupakan situs candi terlengkap yang ditemukan di  Gunungkidul. Diperkirakan candi ini lebih tua dari Candi Prambanan,  yaitu dibangun sekitar abad ke-3. Kondisi saat ini dalam kadaan aus  sehingga sulit untuk diidentifikasi. Namun menilik peninggalan yang ada  di situs candi ini, diperkirakan candi ini merupakan candi Buda. Hal ini  bisa dilihat dengan adanya stupa di sana.
Situs candi Risan berada di wilayah Semin, Gunungkidul. Letak situs candi ini berada di atas bukit karst berukuran 13x13m2.  Jika kita berjalan dari arah Yogyakarta, setelah melewati alun-alun,  ambil arah menuju kecamatan Semin. Setelah sampai di Semin ikuti jalan  yang menuju arah Sukoharjo. Ketika berada di wilayah ini sebaiknya  banyak bertanya, tersebab belum banyak papan petunjuk arah menuju situs  candi ini.
Meskipun hanya reruntuhan batu, namun terlihat sakral. Hal ini  juga diakui oleh masyarakat, terbukti ketika masyarakat menggunakan batu  yang berasal dari candi Risan ini untuk membantu 'gawe' sebuah hajatan  tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Sebagai contoh, ketika batu itu  dipakai untuk tungku, air yang dimasak di atasnya tidak akan pernah  mendidih sama sekali.
Pada area utama, situs candi Risan masih terlihat agak utuh. Memiliki  pintu menghadap ke arah barat. Dengan dua buah makaran di pintu masuk.  Meskipun aus namun masih terlihat relief berupa sulur tanaman dan aneka  burung. Komponen yang ada pada situs ini antara lain: Makara, Ratna,  artefak, dan beberapa batu berukir. Tentunya stupa berada di dalam situs  candi Risan ini.
Situs candi ini dipercaya sebagai tempat pelarian orang-orang  kerajaan Majapahit yang kala itu berada di sekitar Yogyakarta. Kemudian  berlari ke arah Semin, Gunungkidul. Candi Buda ini masih dipercaya  sebagai tempat yang keramat dan sakral oleh masyarakat. Masyarakat  mempercayai ketika ada burung yang melintas di atas candi ini akan  jatuh. Hal ini disebabkan karena candi ini dipercaya sebagai perbatasan  antara Surakarta dan Yogyakarta.