Mohon tunggu...
Ummi Azzura Wijana
Ummi Azzura Wijana Mohon Tunggu... Guru - Music freak

Sumiatun a.k.a Ummi Azzura Wijana, menulis di media cetak, antara lain: Kedaulatan Rakyat, Minggu Pagi, Sabana, Realita Pendidikan, Magelang Ekspres, Jaya Baya, Panjebar Semangat, Djaka Lodang, Karas, dll. Buku antologi bersamanya: Inspirasi Nama Bayi Islami Terpopuler (2015), Puisi Penyair Lima kota (2015), Pelangi Cinta Negeri (2015), Di antara Perempuan (2015), Wajah Perempuan (2015), Puisi Menolak Korupsi 4 (2015), Puisi Menolak Korupsi 5 (2015), Jalan Remang Kesaksian (2015), Puisi Kampungan (2016), Memo Anti Terorisme (2016), Pentas Puisi Tiga Kota dalam Parade Pentas Sastra I/2016 Yogya (2016), Wajah Ibu, Antologi Puisi 35 Penyair Perempuan (2016), Puisi Prolog dalam Buku Sang Penjathil (2016), Antologi Cerpen Gender Bukan Perempuan (2017), Kepada Hujan di Bulan Purnama (2018), dan Profil Seniman Cilacap (2019). Buku lain yang telah terbit: Buku Pintar Kecantikan Muslimah (2014), Flawes Makeup Bagi Pemula (2019), dan Bali Jawa (2020), Pendidikan dalam Refleksi Guru Penulis (2023), Dasar-dasar Kecantikan dan SPA Kelas X SMK (2023).

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Daya Pengasihan Sendang Kasihan

22 Maret 2018   17:14 Diperbarui: 22 Maret 2018   17:20 995
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patung Ganesha. Foto: Ummi Azzura

Pada dasarnya setiap orang ingin tampil sempurna di depan publik. Tidak hanya perempuan tapi juga laki-laki. Perempuan ingin tampil cantik dan menawan. Sedangkan laki-laki ingin tampil elegan penuh percaya diri. Banyak hal yang diupayakan untuk menunjang penampilan tersebut. Mulai dari perawatan baik dari dalam maupun dari luar. Dari yang alami hingga yang mengandung bahan kimia.

Sebenarnya, hal ini tidak hanya dilakukan oleh orang-orang jaman sekarang saja. Di mana orang pergi ke salon dan ditunjang kursus kepribadian untuk kepercayaan dirinya. Pada saat ini kegiatan yang paling banyak diminati saat ini adalah SPA. Cara ini diyakini mampu mengembalikan energi positif seseorang untuk segar kembali setelah melewati serangkaian kegiatan pekerjaan. SPA bisa menjadi terapi bagi sesiapa yang ingin sehat dan bugar kembali.

Merujuk sebuah sumber, sejak jaman dahulu orang-orang sudah melakukan SPA. Karena SPA di sini bukanlah pengertian sempit Solus Per Aqua atau perawatan menggunakan air sebagai media. SPA di sini lebih pada merileksasikan seluruh jiwa raga. Tubuh, pikiran, dan jiwa. Dalam istilah lain disebut SPA adalah keseluruhan dari mind body and soul.Dan saat ini banyak tempat-tempat SPA yang bisa digunakan untuk terapi supaya bisa merileksasikan dan mengembalikan tiga elemen tadi bersih dan segar kembali.

Jaman dahulu, orang tidak perlu ke sebuah salon untuk melakukan SPA. Pada jamannya mereka cukup membuat sebuah tempat dengan media air sebagai tempat untuk melakukan SPA. Sebagai contoh, Taman Sari di Kasultanan Yogyakarta. Di sana terdapat kolam untuk mandi para putri raja. Ada pula yang tak jauh dari kerajaan, yaitu Sendang Kasihan yang letaknya di wilayah Bantul Yogyakarta. Di tempat ini, juga digunakan sebagai tempat pemandian. Konon, menurut masyarakat sekitar tempat ini memiliki daya magis.

Sendang Kasihan

Pada jaman dahulu ada sebuah cerita. Panembahan Senapati Ing Ngalaga (Raden Bagus/Danang Sutawijaya) sebelum menjadi raja di Kesultanan Mataram Islam, Ki Ageng Wanabaya (Mangir) telah menjadi penguasa di daerah Mangir. Karena ingin menjadi penguasa tunggal di wilayah Mataram, Senapati melakukan serangan terhadap Mangir. Tapi dalam serangan itu, Senapati gagal.

Karena Ki Ageng Wanabaya memiliki pusaka berupa tombak Kyai Baruklinting. Oleh Juru Mrentani disarankan agar Senapati menggunakan siasat yakni menjadikan Putri Pembayun menjadi rantai mas yang dapat menaklukkan Mangir.

Siasatpun diterapkan. Pembayun dan beberapa pendereknya menjadi tukang barang ledhek. Agar Pembayun memiliki daya pengasihan terlebih dahulu, maka ia mandi kungkum di Sendang Kasihan. Berdasar cerita itulah, masyarakat berbondong-bondong untuk mendapatkan pengasihan seperti yang didapatkan Pembayun waktu itu.

Kenapa memilih tempat itu, karena terdapat asumsi masyarakat bahwa Sendang Kasihan dibuat oleh Sunan Kalijaga dengan menancapkan tongkat saktinya. Tetapi kalau merunut patung Ganesha dan Siwa yang ada di bawah pohon Asoka di pinggir sendang, bahwa sendang kasihan sudah ada sejak lama.  Dimungkinkan itu dulu menjadi patirtan orang-orang penganut agama HIndu.

Hal ini berkaitan dengan adanya patung ganesha yang berada di tempat tersebut. Patung Ganesha itu sekarang menjadi simbol kabupaten Kadiri. Sementara kisah Ganesha sudah ada sejak Raja Kameshwara (Kadiri). Di mana kelahiran Ganesa bersama terbakarnya Dewi Ratih dan Bhatara Kamajaya. Kisah ganesa itu diungkap dalam kakawin Smaradahana karya MPu Darmaja.

Patung Ganesha. Foto: Ummi Azzura
Patung Ganesha. Foto: Ummi Azzura
Mitos Pengasihan

Mitos yang beredar di masyarakat, siapa yang sedang seret jodoh, maka ketika mandi di sendang kasihan akan didekatkan jodohnya. Karena merujuk dari kisah Pembayun di muka. Setiap mandi dan kungkum di sini akan mendapatkan pengasihan sehingga banyak orang akan tertarik padanya.

Namun jika kembali pada alasan di atas tentang SPA, secara keilmuan dapat ditarik benang merah. Bahwa dengan mandi kungkum di sendang itu bisa mendapatkan pengasihan, pada dasarnya bukan pengasihan, namun aura positif yang didapatkan dari air yang bersih dan bening yang digunakan sebagai media kungkum.

Ditambah lagi dengan suasana alam yang hening, mind menjadi bersih kembali menjadi tenang dan raut muka yang susah, lelah, dan gelisah menjadi hilang. Suara gemericik air, hening, suara hewan-hewan itu yang menjadikan pikiran terbebas dari polusi pekerjaan yang mengendap dalam kepala selama ini.

Ketika body and mind dalam keadaan segar kembali, maka soul juga otomatis akan bersih dan tenang. Maka ketika menghadapi pekerjaan atau menghadapi orang lain dan klien akan lebih tenang, lebih berwibawa, dan memiliki aura positif yang dapat menarik perhatian orang lain.

Makanya saat ini banyak tempat-tempat SPA baik yang modern maupun tradisional menggunakan media air sebagai terapi. Memanfaatkan alam untuk menenangkan dan merileksasi pikiran. Jika keberadaannya berada di pegunungan, pedesaan, maka alam itulah yang dimanfaatkan. Namun ketika SPA ini berada di daerah kota, musik-musik terapi, gending-gending Jawa, Sunda, Bali menjadi sarana untuk kegiatan SPA. Demi mind, body, and soul yang memiliki aura positif dalam diri seseorang. (Ummi Azzura Wijana)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun