Mohon tunggu...
Ummi Azzura Wijana
Ummi Azzura Wijana Mohon Tunggu... Guru - Music freak

Sumiatun a.k.a Ummi Azzura Wijana, menulis di media cetak, antara lain: Kedaulatan Rakyat, Minggu Pagi, Sabana, Realita Pendidikan, Magelang Ekspres, Jaya Baya, Panjebar Semangat, Djaka Lodang, Karas, dll. Buku antologi bersamanya: Inspirasi Nama Bayi Islami Terpopuler (2015), Puisi Penyair Lima kota (2015), Pelangi Cinta Negeri (2015), Di antara Perempuan (2015), Wajah Perempuan (2015), Puisi Menolak Korupsi 4 (2015), Puisi Menolak Korupsi 5 (2015), Jalan Remang Kesaksian (2015), Puisi Kampungan (2016), Memo Anti Terorisme (2016), Pentas Puisi Tiga Kota dalam Parade Pentas Sastra I/2016 Yogya (2016), Wajah Ibu, Antologi Puisi 35 Penyair Perempuan (2016), Puisi Prolog dalam Buku Sang Penjathil (2016), Antologi Cerpen Gender Bukan Perempuan (2017), Kepada Hujan di Bulan Purnama (2018), dan Profil Seniman Cilacap (2019). Buku lain yang telah terbit: Buku Pintar Kecantikan Muslimah (2014), Flawes Makeup Bagi Pemula (2019), dan Bali Jawa (2020), Pendidikan dalam Refleksi Guru Penulis (2023), Dasar-dasar Kecantikan dan SPA Kelas X SMK (2023).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kerajinan Kota Magelang Tembus Pasar Ekspor

10 Maret 2018   09:56 Diperbarui: 10 Maret 2018   10:10 1446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sempolan, salah satu makanan jajanan di stand pameran. Foto: Ummi Azzura

Magelang sebagai kota sejuta bunga terus berbenah. Baik dari segi infrastruktur maupun peningkatan sumber daya masyarakatnya. Banyak penghargaan yang telah diraih dari Kota Adipura hingga Kota Ramah Anak.

Untuk meningkatkan sumber daya masyarakat dibidang ekonomi, pemerintah mengadakan pameran kerajinan hasil karya masyarakat asli Kota Magelang. Hampir setiap tahun pameran guna mengenalkan produk asli Kota Magelang diadakan. Hal ini berkontribusi positif terhadap peningkatan penghasilan masyarakat.

Gerbang Pameran. Foto: Ummi Azzura.
Gerbang Pameran. Foto: Ummi Azzura.
Dari sisi pariwisata, Kota Magelang semakin banyak dikunjungi oleh wisatawan. Gunung Tidar dengan wisata spiritual, Taman Bermain Kyai Langgeng, hingga museum yang banyak bertebaran di Kota Magelang. Semisal Museum Pangeran Diponegoro, Musuem Soedirman, Musuem BPK, Musem Bumiputera, dan masih banyak lagi. Ditambah dengan alun-alun yang dipercantik dengan air mancur, pada setiap Sabtu dan Minggu  banyak dikunjungi oleh warga masyarakat sekitar dan para wisatawan untuk menyaksikan tarian air yang berada tepat depan Masjid Agung Kota Magelang.

Hal ini memicu peningkatan daya jual masyarakat. Banyak kantong-kantong kuliner yang disinggahi oleh wisatawan. Selain itu wisatawan banyak juga yang membawa buah tangan dari Kota Magelang. Baik kerajinan maupun makanan khas Magelang. Untuk itulah, pameran Magelang Expo 2018 yang mengangkat tema Gebyar Kerajinan Kota Magelang dalam rangka memperingati HUT Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) ke-38 digelar.

Rajutan. Foto: Ummi Azzura
Rajutan. Foto: Ummi Azzura
Kegiatan ini sebagai upaya mengenalkan potensi kerajinan Kota Magelang. Seperti yang disampaikan oleh Windarti, Wakil Wali Kota Magelang saat membuka pameran Sabtu (9/3), bahwa "Potensi inilah yang harus bersama sama kita pertahankan, dan kita dorong terus untuk bisa maju dan berkembang hingga meningkatkan daya saing produk-produk lokal."

Hal ini tentu harus dibarengi gerakan masyarakat kota Magelang untuk bangga menggunakan produk-produk Kota Magelang. Amsalnya sudah banyak produk lokal Kota Magelang yang sudah tembus pasar dunia. Sebut saja Kerang Laminasi dan Sarung Gloyor. Saat ini sudah menembus pasar luar negeri untuk diekspor.

Batik Kota Magelang. Foto: Ummi Azzura
Batik Kota Magelang. Foto: Ummi Azzura
Pameran ini dimulai sejak Sabtu lalu hingga berakhir Minggu (11/3) di Gedung Tri Bakti Kota Magelang. Banyak produk kerajinan lokal yang ditawarkan dalam pameran ini. Mulai dari batik, kerajinan tangan berupa rajutan, sepatu batik, hingga barang bekas yang diproses menjadi barang-barang yang 'marketable'.

Kerajinan pernak-pernik tentara. Foto: Ummi Azzura
Kerajinan pernak-pernik tentara. Foto: Ummi Azzura
Pameran dilengkapi dengan pameran buku dan produk mobil serta sepeda motor. Selain itu ada rangkaian kegiatan berupa sarasehan atau talk showyang akan diikuti oleh para pengusaha kerajinan di Kota Magelang, lomba souvenir khas Magelang, dan lomba desain batik.

Pameran Buku. Foto: Ummi Azzura
Pameran Buku. Foto: Ummi Azzura
Pameran Mobil dan Motor. Foto: Ummi Azzura
Pameran Mobil dan Motor. Foto: Ummi Azzura
Selain pameran produk kerajinan, ada juga stand untuk makanan. Sembari melihat pameran diselingi pertunjukan-pertunjukan, pengunjung bisa menikmati kuliner khas Kota Magelang dan juga berbagai jenis kuliner dari daerah lain.

Sempolan, salah satu makanan jajanan di stand pameran. Foto: Ummi Azzura
Sempolan, salah satu makanan jajanan di stand pameran. Foto: Ummi Azzura
Salah satu pengunjung menikmati kuliner pameran. Foto: Ummi Azzura
Salah satu pengunjung menikmati kuliner pameran. Foto: Ummi Azzura
Pengunjung tidak perlu khawatir, untuk dapat menyaksikan pameran ini, pengunjung tak perlu membayar a.k.a gratis. (Ummi Azzura Wijana)

Rundown Acara. Foto: Ummi Azzura
Rundown Acara. Foto: Ummi Azzura

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun