Memasuki wilayah Ciamis, Jawa Barat, kita akan melihat pemandangan pantai yang sangat indah. Pantai yang berada di wilayah Pangandaran inipun memiliki nama yang sama, yaitu Pantai Pangandaran. Pantai Pangandaran ini memiliki beberapa bagian pantai, seperti pantai timur, barat, batu karas, dan lain sebagainya.
Sangat menarik ketika dengan menggunakan perahu pergi ke sebuah tanjung dengan pasir putih. Di sana akan di temui sebuah cagar alam. Di cagar alam ini dapat ditemukan fauna yang hidup bebas. Fauna yang dapat di temukan lebih dekat dengan kita dan bebas liar adalah Kera (Macaca fascicularis), Lutung (Trachipytecus auratus), Landak (Hystrix bracyura), Trenggiling (Manis Javanica), Rusa (Cervus Timorensis) dan Kancil (Tragulus Javanicus). Sedangkan untuk jenis burung, di kawasan ini anda dapat menemui burung Tulumtumpuk (Magalaema javensis), burung Kangkareng (Anthracoceros convexus), Ayam Hutan (Gallus g varius), Tando (Chynocephalus variegatus) dan juga Ular Sanca (Phyton molurus).
Kera Ekor Panjang
Salah satu fauna yang sering muncul dan menemani para pengunjung pantai adalah kera ekor panjang. Mereka akan asyik dengan kehidupannya jika tidak diganggu. Namun akan agresif saat pengunjung memberikan makanan. Yang tidak dipahami oleh pengunjung adalah larangan memberi makan ini. Tersebab dengan memberi makanan kepada fauna khususnya Kera, maka perilaku hewan ini akan agresif. Mereka akan mengincar setiap makanan yang dibawa oleh pengunjung. Taspun bisa diincar dan ditarik.
Seperti yang saya alami kemarin. Saat usai memotret beberapa obyek dan akan kembali ke pantai dengan menaiki perahu. Belum juga saya naik perahu, tiba-tiba tempat minum saya diambil oleh kera. Tanpa saya melakukan perlawanan karena saya takut akan terjadi apa-apa dengan saya.
Saya biarkan dia membawa lari tempat minum saya dan ia bergelantungan ke atas dahan. Setelah tau tempat minum itu tidak ada isinya, dia hanya membuka paksa dan merusaknya, lalu dijatuhkan ke atas pasir. Sungguh sebuah kejadian yang baru saya alami. Padahal saya tak memberi makanan kepada mereka. Tapi ada beberapa pengunjung yang memberikannya. Artinya, saat sudah ada larangan jangan dilanggar, supaya tidak mengganggu kehidupan fauna-fauna yang dilindungi ini.
Pergerakan kera ekor panjang ini saya amati, ternyata mereka bergerak dengan menggunakan keempat anggota badan. Selain itu, pergerakan juga dilakukan dengan cara melompat, memanjat, bipedalisme (gerakan dengan menggunakan dua kaki), dan brakiasi (gerakan dengan dua tangan untuk menggantung). Bipedalisme biasa terjadi saat tangan memegang makanan, sehingga dapat bergerak bebas di permukaan tanah maupun di pepohonan. Asyik sekali mereka menikmati hidupnya tanpa diganggu oleh manusia, salah satunya dengan tidak memberikan makanan tadi.
Tata Tertib Berkunjung di Cagar Alam Pangandaran
Pihak pengelola memberikan larangan tentu telah paham akibatnya jika larangan itu dilanggar. Untuk itu, sebaiknya ada beberapa hal yang berlu dilakukan jika berkunjung ke cagar alam Pangandaran ini.
Saat ingin memasuki cagar alam di Pangandaran, lebih baik tidak membawa makanan. Selain beban yang berat juga menjaga diri agar tidak direbut oleh fauna di sana terutama Kera Ekor Panjang
Jangan mengganggu hewan di sana
Fauna di cagar alam adalah fauna yang dilindungi. Untuk itulah sudah pasti, sebagai pengunjung harus turut melindunginya. Dengan cara tidak mengganggu fauna-fauna tersebut. Apalagi sampai melakukan perburuan di cagar alam. Selain tidak berperikemanusiaan, perburuan akan mengakibatkan populasi fauna di sini akan cepat punah.
Jangan memberi makanan apapaun kepada fauna di sana
Di cagar alam ini sudah ada tanda larangan untuk tidak memberikan makan kepada fauna di sini. Akibat yang muncul jika memberi makanan kepada fauna ini, hewan ini akan bersikap agresif, sehingga apa yang dibawa dan diberikan akan direbut dengan sangat agresif. Bisa-bisa menimbulkan bahaya kena cakar dan sebagainya, jika karena kepanikan dan ketakutan didekati oleh hewan di cagar alam khususnya kera ekor panjang
Dilarang membuang sampah sembarangan
Sudah menjadi kewajiban kepada setiap pengunjung, jangan sekali-kali membuang sampah sembarangan. Selain membuat kotor, budaya bersih ini akan menjaga ekosistem yang ada dan akan menjamin keberlangsungan hidup fauna yang ada di cagar alam Pangandaran.
Ummi Azzura Wijana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H