Mohon tunggu...
Ummi Azzura Wijana
Ummi Azzura Wijana Mohon Tunggu... Guru - Music freak

Sumiatun a.k.a Ummi Azzura Wijana, menulis di media cetak, antara lain: Kedaulatan Rakyat, Minggu Pagi, Sabana, Realita Pendidikan, Magelang Ekspres, Jaya Baya, Panjebar Semangat, Djaka Lodang, Karas, dll. Buku antologi bersamanya: Inspirasi Nama Bayi Islami Terpopuler (2015), Puisi Penyair Lima kota (2015), Pelangi Cinta Negeri (2015), Di antara Perempuan (2015), Wajah Perempuan (2015), Puisi Menolak Korupsi 4 (2015), Puisi Menolak Korupsi 5 (2015), Jalan Remang Kesaksian (2015), Puisi Kampungan (2016), Memo Anti Terorisme (2016), Pentas Puisi Tiga Kota dalam Parade Pentas Sastra I/2016 Yogya (2016), Wajah Ibu, Antologi Puisi 35 Penyair Perempuan (2016), Puisi Prolog dalam Buku Sang Penjathil (2016), Antologi Cerpen Gender Bukan Perempuan (2017), Kepada Hujan di Bulan Purnama (2018), dan Profil Seniman Cilacap (2019). Buku lain yang telah terbit: Buku Pintar Kecantikan Muslimah (2014), Flawes Makeup Bagi Pemula (2019), dan Bali Jawa (2020), Pendidikan dalam Refleksi Guru Penulis (2023), Dasar-dasar Kecantikan dan SPA Kelas X SMK (2023).

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Malangan Siap Hadapi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

25 Maret 2017   08:45 Diperbarui: 25 Maret 2017   17:00 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kerajinan Bambu Tunggak Semi. Dokpri.

Rencana pengembangan bandar udara baru di Kulon Progo, Yogyakarta diperkirakan akan memberikan dampak positif bagi daerah di sekitarnya. Seperti Kabupaten Sleman, Magelang, dan Purworejo. Dampak positif ini terutama dalam hal infrastruktur dan dampak ekonomi yang terus meningkat.

Jalur lalu lintas menuju tempat wisata akan berkembang pesat. Jalur wisata arah Borobudur Magelang, sebagai salah satu destinasi wisata keajaiban dunia melewati jalur Sleman hingga mencapai Magelang. Direncanakan, jalur ini akan dibangun jalan tol dari arah bandara yang baru menuju Magelang. Sehingga akses ke Magelang ini sangat mudah dan bisa ditempuh dalam waktu singkat. Mengingat Magelang merupakan kota persinggahan bisnis antara wilayah utara, Semarang, dengan wilayah selatan seperti Cilacap, Purwokerto, dan Purworejo.

Potensi Wisata Alam Malangan

Malangan, Sleman, sebagai daerah perlintasan jalur bisnis memiliki berpotensi dalam pengembangan bisnis dan pariwisata. Pengenalan kawasan wisata baru di wilayah Sleman bagian barat ini mulai menggeliat dengan melakukan re-branding dan pembenahan berbagai sektor. Bertujuan untuk terus meningkatkan kualitas penyelenggaraan bisnis dan pariwisata di kawasan yang masih didominasi dengan persawahan.

Menjadi sangat potensial ketika daerah wisata dikembangkan dengan baik. Manajemen pengelolaan yang baik antara aparat pemerintah khususnya Dinas Pariwisata bersama dengan masyarakat. Saling mendukung pengembangan bisnis dan pariwisata berbasis masyarakat pedesaan.

1. Saluran Irigasi Van Der Wicjk

Saluran irigasi Van Der Wick merupakan satu dari tiga saluran Induk Mataram di Yogyakarta. Saluran irigasi yang membentang sejauh 17 km yang menggunakan aliran air sungai Progo dan sungai Opak. Konon sejarahnya, Sunan Kali Jaga pernah berkata, ketika sungai Opak dan Sungai Progo bersatu, kesejahteraan bagi masyarakat Yogyakarta. Hal ini terbukti dengan adanya selokan mataram dan selokan Van Der Wick ini. Tidak serta merta menyatunya dua sungai namun terhubung oleh selokan.

Saluran irigasi ini dibangun dengan bendungan-bendungan untuk menangkap air. Tidak menggunakan mesin penggerak. Hanya memanfaatkan gaya gravitasi bumi saja. Hal ini dapat terlihat dari bendungan Karang Talun atau terkenal disebut Jembatan Ancol. Sebagai pangkalan Saluran Van Der Wick.

Jembatan Ancol. Dokpri.
Jembatan Ancol. Dokpri.
Saluran inilah yang melewati desa Malangan. Sekian ribu hektar sawah dari 20.000 hektar sawah yang diairi oleh Selokan Van Der Wick. Sehingga pengairan sawah-sawah daerah ini sangat melimpah. Hamparan padi menghijau, panen padi juga sangat memuaskan. Seperti dilansir tribunnews.com panen padi mencapai 7 ton pada luas tanah 1,25ha.Sawah 

2. Minapadi

Saluran irigasi yang melewati desa Malangan membuat masyarakat sejahtera. Sawah tidak pernah kering. Petani bisa panen 2-3 kali pertahun. Saat inipun masyarakat mulai mengembangkan teknik tanam padi yang tidak lagi konvensional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun