Mohon tunggu...
Ummi Azzura Wijana
Ummi Azzura Wijana Mohon Tunggu... Guru - Music freak

Sumiatun a.k.a Ummi Azzura Wijana, menulis di media cetak, antara lain: Kedaulatan Rakyat, Minggu Pagi, Sabana, Realita Pendidikan, Magelang Ekspres, Jaya Baya, Panjebar Semangat, Djaka Lodang, Karas, dll. Buku antologi bersamanya: Inspirasi Nama Bayi Islami Terpopuler (2015), Puisi Penyair Lima kota (2015), Pelangi Cinta Negeri (2015), Di antara Perempuan (2015), Wajah Perempuan (2015), Puisi Menolak Korupsi 4 (2015), Puisi Menolak Korupsi 5 (2015), Jalan Remang Kesaksian (2015), Puisi Kampungan (2016), Memo Anti Terorisme (2016), Pentas Puisi Tiga Kota dalam Parade Pentas Sastra I/2016 Yogya (2016), Wajah Ibu, Antologi Puisi 35 Penyair Perempuan (2016), Puisi Prolog dalam Buku Sang Penjathil (2016), Antologi Cerpen Gender Bukan Perempuan (2017), Kepada Hujan di Bulan Purnama (2018), dan Profil Seniman Cilacap (2019). Buku lain yang telah terbit: Buku Pintar Kecantikan Muslimah (2014), Flawes Makeup Bagi Pemula (2019), dan Bali Jawa (2020), Pendidikan dalam Refleksi Guru Penulis (2023), Dasar-dasar Kecantikan dan SPA Kelas X SMK (2023).

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Pengawal Harta Negara Ada di Kota Magelang

27 Januari 2017   20:53 Diperbarui: 28 Januari 2017   04:01 2398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu sudut museum dengan barang antik di dalamnya (Dokumentasi Pribadi)

Pemandangan yang indah akan diperoleh jika beruntung tidak mendung atau hujan. Gunung Sumbing akan terlihat jelas dan indah. Hamparan rumput hijau dengan rusa yang bebas berkeliaran di padang rumput ini. Pada bagianse ujung kompleks juga terdapat bangunan lama Universitas Gajah Mada yang berada di Magelang.

Pemandangan yang terlihat dari belakang kompleks Eks Karesidenan Kedu (Dokumentasi Pribadi)
Pemandangan yang terlihat dari belakang kompleks Eks Karesidenan Kedu (Dokumentasi Pribadi)
Sebagai informasi, kedua museum ini tidak menetapkan tiket masuk alias gratis. Dibuka pada pukul 08.00 dan tutup pada pukul 15.00. Jika anda seorang backpacker, dari terminal bisa naik angkutan kota jalur 7 dan 8. Lebih asyik lagi jika anda bepergian di Kota Magelang ini menggunakan sepeda. Bisa berkeliling kota yang tak begitu luas sambil menikmati suasana kecil yang sejuk dan kota ramah anak ini.

Bisa juga melanjutkan ke 4 museum lain yang letaknya juga tidak terlalu jauh sambil mampir kuliner. Museum Jendral Sudirman yang berada di Kompleks Badakan, Jalan Ade Irma Suryanki No. C7 Magelang. Buka pada pukul 08.00-15.00. Gratis, jika naik angkot bisa menggunakan jalur 1, 3, 5, 6, 10. Selanjutnya ke museum Bumiputera di Jalan Ahmad Yani No. 21, Poncol, Magelang. Jalur yang bisa digunakan adalah jalur 1, 3, 4, 5, 6, 9, 10. Kemudian yang ke lima adalah Museum Abdu Jalil yang berada di kompleks Akademi Militer, Jalan Gatot Subroto Magelang. Khusus untuk museum ini buka dari pukul 07.00-14.45 kemudian buka lagi pukul 19.00-21.00.

Museum yang terakhir adalah museum Oei Hong Djien. Berada pada dua lokasi yaitu di Jl. Jenggala No. !4 dan Jl. Diponegoro 74. Satu-satunya museum yang menggunakan tiket masuk sebesar 100.000. Di dalamnya terdapat lukisan dari berbagai tahun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun