Mohon tunggu...
Ummi Azzura Wijana
Ummi Azzura Wijana Mohon Tunggu... Guru - Music freak

Sumiatun a.k.a Ummi Azzura Wijana, menulis di media cetak, antara lain: Kedaulatan Rakyat, Minggu Pagi, Sabana, Realita Pendidikan, Magelang Ekspres, Jaya Baya, Panjebar Semangat, Djaka Lodang, Karas, dll. Buku antologi bersamanya: Inspirasi Nama Bayi Islami Terpopuler (2015), Puisi Penyair Lima kota (2015), Pelangi Cinta Negeri (2015), Di antara Perempuan (2015), Wajah Perempuan (2015), Puisi Menolak Korupsi 4 (2015), Puisi Menolak Korupsi 5 (2015), Jalan Remang Kesaksian (2015), Puisi Kampungan (2016), Memo Anti Terorisme (2016), Pentas Puisi Tiga Kota dalam Parade Pentas Sastra I/2016 Yogya (2016), Wajah Ibu, Antologi Puisi 35 Penyair Perempuan (2016), Puisi Prolog dalam Buku Sang Penjathil (2016), Antologi Cerpen Gender Bukan Perempuan (2017), Kepada Hujan di Bulan Purnama (2018), dan Profil Seniman Cilacap (2019). Buku lain yang telah terbit: Buku Pintar Kecantikan Muslimah (2014), Flawes Makeup Bagi Pemula (2019), dan Bali Jawa (2020), Pendidikan dalam Refleksi Guru Penulis (2023), Dasar-dasar Kecantikan dan SPA Kelas X SMK (2023).

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Prajurit Bregada Siap Kawal Grebeg Sekaten Yogyakarta

11 Desember 2016   13:26 Diperbarui: 11 Desember 2016   15:33 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Breaga siap menunggu gunungan diarak menuju Masjid Kauman, Kepatihan, dan Pakualaman. Foto: Umi Azzurasantika

Tembakan oleh Bregada ketika gunungan lewat untuk di arak. Foto: Umi Azzurasantika
Tembakan oleh Bregada ketika gunungan lewat untuk di arak. Foto: Umi Azzurasantika
Pada saat gunungan melewati pasukan yang lain, nantinya akan dibunyikan tembakan sebagai bentuk penghormatan. Kemudian gunungan itu diarak menuju Masjid Kauman sebanyak satu pasang gunungan. Satu pasang gunungan diarak menuju Kepatihan. Kemudian satu pasang gunungan lagi diarak menuju Pakualaman.

Khusus untuk bregada plangkir dan lombok abang akan mengawal gunungan menuju Pakualaman. Selain itu juga dikawal oleh pasukan gajah dan pasukan berkuda. Setelah sampai di Pakualaman gunungan diperebutkan oleh masyarakat umum, sedangkan pasukan gajah dan kuda akan dikembalikan ke Kebun Binatang Gembira Loka.

Masyarakat umum sangat menanti gunungan yang akan diperebutkan nanti, kata Mas Bekel Suwandi, yang telah 16 tahun sebagai prajurit. Dalam hal ini masyarakat memiliki keyakinan untuk ‘ngalap berkah’ sedekah Muludan yang dipersembahkan raja mereka kepada rakyat. Keyakinannya bahwa dengan mendapatkan, memperebutkan, sedekah akan mendapatkan barakah Allah melalui perantaran Ngersa Dalem Sultan Hamengku Buwana X, untuk mendapatkan kebaikan. Tutup suwandi, sembari bersiap kembali melanjutkan Gladi Bersih.

Bregada kembali ke Keraton. Foto: Umi Azzurasantika
Bregada kembali ke Keraton. Foto: Umi Azzurasantika

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun