Suatu hari di sebuah SMA di kota Makassar, siswa-siswa berkumpul di koridor kelas, membicarakan  sekolah melarang membawa sepeda motor ke sekolah, tiba-tiba kepala sekolah datang.
Ari      : "Teman-teman tadi pengumuman kepala sekolah yang sekolah melarang membawa sepeda motor ke sekolah benar-benar merugikan kita."
Sandi   :"Betul teman-teman. Kita harus minta tambahan uang jajan, karena harus membayar uang angkot."
Iyan    :"Betul teman."
Baca juga: Contoh Teks Negosiasi: "Rencana Pembangunan Cafe di Samping Masjid"
Ari      :"tapi kamu enak Iyan. Kamu kan bisa diantar, ada supir di rumahmu."
Kepsek :"Ada apa ini anak-anak, seru sekali"
Arman  :"E....ee...ini pak kepaka sekolah, kita keberatan dengan pemberitahuan Bapak saat upacara tadi. Karena kami direpotkan dengan larangan tersebut. Kalau harus meminta uang jajan tambahan kasihan sama orang tua Pak."
Kepsek :"Oh... begitu to rupanya."
Ari      :"Maaf ya Pak Kepsek, apakan keputusan itu harus dilakukan? Kasianilah kami Pak."
Baca juga: Seni Lobi dan Negosiasi, Apa Beda Keduanya dan Bagaimana Penerapannya?
Kepsek ;"Iya... secepatnya akan Bapak berlakukan."
Arman  :"Maaf ya pak....apa tidak bisa diberi kelonggaran. Misalnya dengan menyediakan bus sekolah. di sekolah ini kan ada tiga bus. Kita bagi titik penyemputan menjadi tiga, sehingga kita akan dijemput pada titik-titik tertentu."
Ari      :"Ide bagus itu Pak."
Kepsek :"lho kan butuh biaya operasional Nak?"
Baca juga: Negosiasi: Sebuah Strategi Menangani Konflik
Ari      :"Pak kan ada Pasekolah, pete-pete yang menjemput siswa di kota Makassar dan gratis. Itu saja Pak. Kita nanti akan bekerja sama dan mengirim surat kepada Pemkot Kota Makassar."
Kepsek :"Oh bisa...ide yang bagus. Semoga kita berhasil mewujudkannya. Bapak walikota Makassar memang peduli terhadap anak sekolah. saya akan coba, terima kasih Nak"
Seminggu kemudian larangan membawa kendaraan bermotor bisa dijalankan dan sekolah bekerjasama dengan pihak Pemkot Makassar dengan menggunakan Pesekolah. Siswa-siswa menjalankan kebijakan sekolah dengan ikhlas.
(Sumiati SMA 17 Makassar-Tugas Diklat)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H