Mohon tunggu...
Sumiarti Haryanto
Sumiarti Haryanto Mohon Tunggu... Dosen - Pendidik

suka humor, sentimentil, suka membaca apa saja

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

China Boleh Dicintai, Selain Ahok

18 Agustus 2016   06:23 Diperbarui: 18 Agustus 2016   07:18 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bahagia  dan bangga  ketika Owi dan Butet berhasil meraih medali emas bulu tangkis Olimpiade Rio 2016.

Tapi ingatan saya justru melayang kepada pemain bulu tangkis Indonesia yang kebanyakan bermata sipit, berkulit kuning karena keturunan China seperti pak Ahok. Selama ini mereka selalu dielu-elukan, dibanggakan sebagai bangsa Indonesia. Tidak ada yg mengungkit tentang patriotisme mereka dan hubungan mereka dengan Negara tanah leluhurnya.  Tidak ada prasangka buruk dibalik apa yang mereka lakukan untuk Indonesia.  

Saya bukan warga DKI Jakarta dan bukan keturunan China, Tapi melihat banyak hal yang terjadi terkait Ahok...  Rasanya sangat tidak adil menolak Ahok karena isu Chinanya: yang dihubungkan dengan penguasaan dan penjajahan China di Indonesia, karena patriotismenya diragukan, karena China tidak boleh menjadi pejabat publik, dan seterusnya. Sentimen China diperparah dengan sentimen agama Ahok, dihembuskan tentang kristenisasi, minoritas agama memimpin agama mayoritas, pemimpin kafir,  dan seterusnya. 

ahok juga temperamental,  tidak santun dan mulutnya kaya comberan!!! 

Banyak penolakan dan kebencia tentang Ahok berdasarkan SARAT (Suku, Agama, Ras dan Temperamen !!!). Banyak yang lupa kalau orang Jawa,  batak  Padang dll juga banyak yang menyedihkan perilakunya,  yang seagama juga sama jahatnya....  

Kita juga belum lupa ketika kampanye presiden 2014 yang menuduh Jokowi keturunan China sehingga harus ditolak!

Nampaknya kita sering tidak konsisten dengan perasaan kita sendiri: mengelu-elukan atlit keturunan China, bangga kepada mereka, menganggap mereka satu jiwa, satu bangsa Indonesia.. tapi kita gampang pula dipengaruhi oleh kampanye anti China, anti Kristen, dan Anti Ahok. Lihat bagaimana orang-orang yang dikategorikan sebagai politisi, tokoh partai dan tokoh masyarakat---cateeeett, T O K O H--- bernadar aneh  mencaci maki dengan penuh kebencian, berkampanye Asal Bukan Aho dengan tidak fair, , dan seterusnya. Bagaimana akhlak mereka?  Santun dan terpuji? 

Kita cinta sekaligus benci: terhadap orang China dan barang-barang China membanjiri pasar kita, pengusaha-pengusaha besar juga banyak yang keturunan China dan kita memakai produknya dari bangun tidur sampai tidur lagi. Walau kita sering berkata: Untunglahhh.... hatiku buatan Allah, laaah,.... kalau buatan China? Pasti cepet remuk redam kalau kau sakiti !

Entahlah....

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun