Mohon tunggu...
KKN 53Sumberwringin
KKN 53Sumberwringin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Unej

Kami adalah mahasiswa yang sedang melaksanakan KKN di Desa Sumberwringin, Kecamatan Sumberwringin, Kabupaten Bondowoso.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

KKN 53 Sumberwringin Bersinergi Bersama Warga Mewujudkan 'Dewi Buana'

1 September 2023   07:12 Diperbarui: 3 September 2023   21:30 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
hutan pelangi (sumber: pribadi)

Selanjutnya kami juga melakukan upaya dengan berkolaborasi bersama posyandu sebagai bentuk peduli pada angka stunting yang tinggi. Tepatnya pada posyandu astra 1, kami melakukan penyuluhan tentang stunting dan demo masak beberapa kreasi menu kreatif. Pada kegiatan ini kami memberi tajuk "BIJAK Piringku" (Bebas Stunting Anak Jenius Ibu Kreatif dengan Kreasi Bekal Bergizi dan Menarik). Kegiatan ini karena bentuk peduli kami mengingat anak masa kini merupakan generasi pemimpin bangsa.

Bukan hanya unggul dalam keindahan alam, Desa Sumberwringin juga memiliki kebudayaan yang menjadi kearifan lokal yang patut dijaga. Yakni Selamatan sumber mata air atau Nyonteng Kolbuk. Kegiatan ini merupakan bentuk dari rasa syukur masyarakat desa atas karunia dari Allah SWT yang telah memberikan sebuah sumber mata air yang meskipun musim panas tidak akan kecil atau surut. Yang menjadi ciri khas kegiatan ini adalah hanya para lelaki saja yang mengikuti serangkaian kegiatan. Adapun serangkaian kegiatan tersebut dimulai sejak subuh dengan penyembelihan seekor kambing dan menanam kepala kambing kedalam tanah. Selanjutnya proses memasak yang juga dilakukan oleh para lelaki.

pemotongan kambing (Sumber: pribadi)
pemotongan kambing (Sumber: pribadi)

Kegiatan Nyonteng Kolbuk ini dikemas dalam kegiatan Festival Bumi Raung yang tahun ini merupakan acara ke-3 kalinya selama dua hari berturut-turut. Festival Bumi Raung tidak hanya berisikan kegiatan selamatan sumber mata air, tapi juga dimeriahkan adanya bazar pasar tani dan panggung penampilan. Pada panggung penampilan hari pertama dimeriahkan oleh budayawan pak Sugik yang memiliki tim gamelan, dan anak didik sanggar tari milik pak Oliek. Pada hari kedua dimeriahkan dengan senam bersama di pagi hari, kemudian disambung dengan penampilan dari seluruh lembaga pendidikan di desa Sumberwringin.

Tari Geal geol Paud Harapan Bunda (Sumber: Pribadi)
Tari Geal geol Paud Harapan Bunda (Sumber: Pribadi)

Kegiatan selama 41 hari di Desa Sumberwringin memberikan arti yang bermakna bagi kami. Sifat gotong royong yang masih terjunjung tinggi membantu proker yang telah kami susun berjalan dengan baik. Selain itu pemeliharaan budaya kearifan lokal membuat kami menghormati terhadap budaya yang ada. Melalui berjalannya proker ini kami berharap dapat mengangkat citra Desa Sumberwringin menjadi lebih baik dan dapat terwujudnya desa wisata. Terimakasih masyarakat Desa Sumberwringin telah menerima kami dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun