Mohon tunggu...
Sumbadi Sastra Alam
Sumbadi Sastra Alam Mohon Tunggu... -

santri manula di pondok pesaantren Al-Ishlah Bobos Dukupuntang. Pengurus Lembaga Bahasa lan sastra Cirebon (LBSC) dan Lembaga Kebudayaan Cirebon

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Syukur Membawa Nikmat

28 Juli 2012   08:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:31 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul tulisan kali ini sengaja saya beri judul “Syukur Membawa Nikmat “. Ini untuk pembeda dari judul sebuah sinetron seri yang pernah populer di sebuah stasiun TV yang berujudul “Sengsara Membawa Nikmat”.Saya hanya ingin menegaskan bahwa jadi umat Islam sesungguhnya enak. Kalau kita mau, sesungguhnya untuk menggapai kenikmatan yang lebih banyak dari nikmat-nikmat yang kita dapatkan saat ini, kita tidaklah perlu harus sengsara terlebih dulu seperti dalam judul sinetron sengsara membawa nikmat.

Allah SWT memberi peluang kepada kita untuk memilih 2 pilihan; pertamaapabila kita mau nikmat yang banyak modalnya cukup dengan syukur; atau apabila kita mau azab yang pedih; ya kita gak usah bersyukur . Dan tawaran peluang itu dengan tegas Allah SWT memaklumatkan atau mengumumkan Janji NYAlewat QS. Ibrahim ayat 7 , artinya “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat kepada mu.Dan jika kamu mengingkari nikmat KU, maka sesungguhnya azab Ku sangat pedih

Ini bukan basa basi. Sesungguhnya nikmat yang AllahSWT limpahkan kepada kita tak terhitung banyak atau jumlahnya. Contoh kecil, setiap hari mungkin kita biasa buang angin kotor dari dalam perutyang baunya tak sedap dan bisa membuat geger orang yang mencium bau angin itu.Ya gas tak beracunitumungkin sesuatu yang tidak disukai oleh orang lain yang menciumnya atau mungkin hina kedengarannya bagi kita. Namun sesungguhnya kalau kita mau jujur justru, bisa setiap hari kita mengeluarkan angin kotor ini adalah suatu nikmat yangbisa jadi mahal harganya.

Sebuah contoh kecil, ada seorang pejabat di Cirebon beberapa waktu lampau pernah menderita dan harus masuk perawatan di rumah sakit gara-gara tidak bisa buang angina dari dalam perutnya.Pejabat itu harus membayar mahal sebuah rumah sakit yakni waktu itu mencapai Rp 6,5 juta, hingga ia kembali normal buang angin busuk itu.

Saatnya kita sadari bahwa kenikmatanyang kita peroleh atau kita rasakanselama ini – sunguh-sungguh berlimpah ruah. Tentu saja tak perlu saya sebut satu persatu karena pasti bisa memakan waktu 24 jam lebih kita menghitung nikmat yang Allah SWT limpahkan kepada kita selama ini.

Boleh jadi, diantara kita kurang mensyukuri atas nikmat-nikmat yang dihamparkan oleh Allah SWT kepada kita selama ini. Atau mungkin kita sendiri tidak menyadari bahwa yang kita rasakan saat ini adalah nikmat-nikmat yang kita peroleh dari Allah SWT. Sehingga bencana atau kerusuhan terjadi tak ada henti, orang-orang miskin atau orang yang merasa miskin bertebarandimana-mana Sampai sampai Allah SWT menanyakantentang nikmat Nyayang kita peroleh selama ini berulang-ulang, sebagaimana tersurat dalam QS. Arrohman, dari 78 ayat dalam Surat Arrohman itu,ada 30 ayat Allah SWT mengulang-ulang pertanyaannya tentang nikmat NYa yang ditujukkan kepada umat manusia.; Fabi’ayy ’aala ’irobbikuma tukaddibanNikmatTuhanmu yang manakah yang kamu dustakan ?

Ahli tafsir Qur’an dari Indonesia Prof.DR. QuraishShihab, M.A yang terkenal dengan buku Tafsirnya berjudul Al Misbah menyebutkan, hakikatsyukuradalahmenampakkannikmat,"Menampakkan nikmat antara lain berarti menggunakannya pada tempat dan sesuai dengan yang dikehendakiolehpemberinya, juga menyebut-nyebut nikmat dan pemberinya dengan lidah.

Rasulullah SAW menampakkan rasa syukurnya kepada Allah SWT diantaranya dengan solat malam sampai kedua kalinya bengkak. Maka tidaklah salah, pada malam seusai bulan yang sangat mulia saat ini kita pun meneladani Rasulullah SAW dalam menampakkan rasa syukur kepada Allah SWTdengan memperbanyak solat malam .

Syukur merupakan salah satu akhlak hamba kepada Allah Swt. Syukur harus meliputi dari tiga hal sekaligus, yakni

1.syukur dengan hati sebagai makrifat dan mahabbah kepada-Nya,

2.syukur dengan lisan untuk memuji keagungan-Nya (dzikir),

3.syukur dengan seluruh anggota badan untuk menggunakan segala nikmat dari-Nya sebagai sarana menjalankan ketaatan dan menahan diri dari maksiat pada-Nya

Al-Quran secara tegas menyatakan bahwa manfaat syukurkembali kepadaorangyangbersyukur,sedang Allah Swt. sama sekali tidak memperoleh bahkan tidakmembutuhkansedikitpundari syukur makhluk-Nya.

Dalam QS. An-Naml ayat 40Allah berfirman ”Dan barangsiapa yang bersyukur, maka sesungguhnya diabersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri, danbarangsiapa yang kufur (tidak bersyukur), maka sesungguhnya Tuhanku Mahakaya (tidak membutuhkan sesuatu) lagi Mahamulia .”

Ada sebuah buku Judulnya “Inilah Rahasia Bersyukur” karya Rusdin S. Rauf. Buku ini dengan lugas dan cerdas mengulas secara mendalam bagaimana sikap syukur bisa mendatangkan kebahagiaan berlipat ganda. Bersyukur adalah pintu rahmat dan karunia-Nya. Pandai bersyukur adalah pintu gerbang menjadi orang kaya sejati.

Dalam buku tersebut terungkap jika ketiga dimensi syukur bisa diwujudkan secara holistic (kesucian), tidak hanya akan memperoleh kekuatan cahaya spiritual dalam jiwa, melainkan juga kekuatan hati dan pikiran, serta mampu membukakan limpahan rezeki dari arah yang benar-benar tak terduga! Mari kitaamalkan syukur secara sungguh-sungguh, niscaya siapapun akan meraih kekuatan syukur yang sesungguhnya. Mau mengubah hidup menjelma jadi orang kaya dan bahagia (dunia dan akhirat), maka marilah kita perbanyak bersyukur setiap saat. La ’in syakartumLa ajii dannakum.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun