Ramadan selalu meninggalkan cerita tersendiri bagi setiap orang yang menjalaninya. Baik cerita penuh hikmah, inspiratif hingga cerita berbalut canda dan tawa. Baik dari era manual hingga era digital yang mana di Indonesia telah memasuki era 4G, warna Ramadan selalu menjadi warna-warni kehidupan penuh makna.
Untuk saya sendiri, Ramadan 2016 bisa dibilang sangat-sangat berkesan. Banyak cerita yang terukir dengan indah mewarnai kehidupan personal saya. Baik dengan keluarga maupun dalam kehidupan sosial. Terutama saat semua warna tersebut semakin mudah dan terbantu dengan adanya teknologi.
Diantara semua yang saya jalani pada Ramadan 2016 kali ini, ada dua cerita seru yang tak akan terlupakan dan akan menjadi kenangan indah untuk saya. Terutama yang berkaitan dengan Ramadan dan Teknologi 4G.
Dalam kehidupan sosial
Pertama saat saya bersama Komunitas Kumpulan Emak Blogger mengadakan #KEBerbagi di awal Ramadan. Untuk pertama kalinya tahun ini kami melaksanakan kegiatan buka bersama dalam bentuk berbagi. Pertama kalinya dalam 4 tahun sejak KEB berdiri. Meski sering melakukan program #KEBerbagi, namun baru kali ini yang kami laksanakan dalam bentuk BUKBER.
Kalau tahun-tahun sebelumnya acara buka bersama selalu kami lakukan dengan kumpul bareng member KEB saat berbuka, biasanya lokasi dipilih di salah satu rumah member, tahun ini kami melakukan kegiatan yang berbeda.
Buka bersama anak-anak Sekolah PKBM Al-Falah Bekasi yang berlokasi di Bantar Gebang Bekasi. Anak-anak yang mayoritas adalah anak yang orang tuanya memiliki kemampuan financial di bawah rata-rata. Kami buka puasa bersama mereka, 97 anak PKBM Al-Falah. Menyalurkan titipan rejeki dari member KEB, rekan KEB dan KEB sendiri. Acara berjalan lancar pada 11 Juni 2016.
Beberapa hari wara-wiri Bekasi, tentu bukan hal mudah berkordinasi sambil berjalan. Terutama saat berada di KRL yang berjalan laju, dibutuhkan dukungan alat komunikasi dengan jaringan yang mumpuni untuk untuk kelancaran kordinasi.
Dan dukungan jaringan terbaik adalah kebutuhan wajib yang harus kami miliki. Karena Banrtar Gebang sendiri masuk dalam kategori Bekasi yang lumayan agak ke dalam dan jauh dari Kota.
Kehidupan pribadi
Pengalaman seru tak terlupakan Ramadan 2016 kali ini adalah di penghujung bulan puasa. Yaitu saat saya dan keluarga beranjak mudik. Untuk pertama kalinya, sejak jadi perantau tahun ini kami mudik menggunakan mobil pribadi.
Beberapa hari sebelum berangkat, saya sudah mulai searching jalur dan beragam printilan lainnya. Termasuk download peta offline jalur mudik. Namun rencana tinggal cerita, peta yang kami simpan tidak sesuai di lapangan. Banyak pengalihan jalur yang dilakukan pihak berwenang untuk mengurai kemacetan. Ya, saya sekeluarga adalah salah satu yang terjebak macet di Brexit. Dan perjalanan Bekasi – Jawa Timur yang normalnya 15-17 jam kami lalui hampir 50 jam.
Ketika kami bersyukur sebagian sudah kami persiapakn dengan detail, mulai dari kondisi kami sendiri,  sudah siap secara fisik dan psikis dan tentu saja plus do’a. Kondisi mobil yang sudah check oke, alat komunikasi dengan dukungan jaringan yang oke.
Dan tidak sekedar oke jaringan saja, tapi juga tahan banting. Yang mana selama 50 jam perjalanan tetap kuat menemani perjalanan kami.
Namun pada akhirnya selelah apapun 50 jam yang kami jalani, ucap tetap Alhamdulillah saat kami bisa sampai dengan selamat di tengah keluarga. Dan perjalanan ini menjadi kisah penuh tawa bahagia tersendiri untuk kami saat kami membagi kisahnya.
Ketika Ramadan dan mudik, serumit apapun tetap diperjuangkan lancar dan happy dalam segala situasi, bagaimana dengan kalian? Ingin merasakan hal yang sama? #4GinAja Ramadan Mu bersama Smartfren di http://www.smartfren.com/id/4ginaja
Untuk info Mifi yang saya gunakan bisa dibaca di sini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H