Besok sudah memasuki hari pertama puasa Ramadhan 2016, apa saja yang sudah kita siapkan? Kalau saya selain persiapan untuk puasa, sejak awal Ramadhan juga sudah mulai memikirkan persiapan lebaran juga. Karena perantau, meyiapkan mudik sejak awal Ramadhan jadi sangat penting.
Selain menjadi lebih ringan dan efisien di waktu, juga untuk mengatur keuangan keluarga agar tepat guna. Karena kalau tidak diatur sedemikian rupa sejak awal, bisa kerasa banget ya pengeluarannya. Tahu-tahu sudah membengkak saja pengeluaran, tapi tak terlihat apa saja yang dibeli atau dibiayai.
Tahun ini menjadi agak berbeda untuk saya dan suami, karena untuk pertama kali kami akan mudik menggunakan mobil pibadi. Kalau tahun-tahun sebelumnya kami pemburu tiket mudik dan info mudik gratis, maka sekarang jadi berbeda. Kami mulai membuat list “Apa saja yang harus dilakukan, diperhatikan dan utamakan untuk mudik menggunakan mobil?”.
Pertama tentu saja surat menyurat, perjalanan jauh tentu harus lengkap, STNK dan SIM. Hunting informasi di internet jalanan yang akan kita lewati dari Jakarta ke Jawa Timur, melewati apa saja. Tempat istirahat di mana saja yang aman dan nyaman. Waktu yang tepat untuk mulai jalan pukul berapa. Agar tidak kemalaman di tengah hutan dan pegunungan yang gelap gulita.
Memastikan diri selalu fit dan sehat juga penting. Kalau mudik dengan kendaraan umum atau ikut mudik gratis dari pemerintah dengan kapal laut seperti yang sudah kami lakukan beberapa tahun belakangan, tinggal tidur saja istirahat sampai kota tujuan. Kelanjutan perjalanan ke kampung halaman tinggal sedikit saja.
Kalau dengan mobil sendiri tentu kondisi harus sangat fit, karena harus menyetir separo jalan. Untk mengantisipasi kami juga sudah menghubungi salah satu saudara untuk ikut serta dan bisa dijadikan serep nyetir.
Selanjutnya bagian yang paling pengecekan kondisi mobil.
Bukan hanya sekarang, yang tinggal satu hari lagi menjelang puasa. Sejak sebulan lalu kami sudah ngobrol tentang perawatan, service hingga budget yang harus kami sisihkan untuk mobil yang akan kami bawa mudik.
Mulai dari service rutin oli, apa sudah waktunya? Cek rem, sokbreker dan sebagainya. Suami membuat list yang disodorkan ke saya. Termasuk perkiraan anggaran yang harus kami siapkan. Untuk keamanan dan kenyamanan, saya sih oke-oke saja. Bahkan saya mulai memahami sedikit-sedikit bermacam printilan mobil, fungsi dan harganya. Supaya tidak kaget saat suami menyodorkan nota perawatan dan service. Namanya juga Ibu-ibu, teteup yah suka kaget kalau urusan budget :P
Tapi apa hanya sampai pada perawatan dan service rutin saya harus memahami sodoran nota suami yangterkait dengan mobil? Ternyata tidak! Yang namanya baru pertama punya, banyak macam dan pritilan yang bikin kepingin untuk dibelli. Dan selagi masih dalam batas kemampuan akhirnya saya tidak mempermasalahkan.
Baru-baru ini mobil dipasang accesories kamera belakang untuk panduan parkir. Pasang double tape untuk hiburan audio dan video. Harus diakui, untuk keyamanan dan keamanan memang butuh budget yang benar-benar harus disisikhkan tersendiri.
Dalam rangka memahami kondisi ini, dan dalam rangka untuk tahu lebih banyak tentang pritilan mobil saya langsung tertarik ikut Kompasiana Coverage bareng V-kool (29/05/2009). Supaya bisa berpendapat juga kalau diajak suami diskusi :D
Diadakan di V-KOOL Flagship Outlet, Jl. Trembesi, The Central 88 No 817, Kemayoran, Jakarta Pusat yang cukup dkat dengan tempat saya tinggal, acara ini dihadiri 30 Kompasianer. Dari 30 Kompasianer ini dibagi menjadi dua grup untuk memulai kegiatan perkenalan lebih jauh dengan kaca film berkhuwalitas ini.
Masuk di grup pertama, kami mendaat giliran pertama untuk mengenal bermacam jenis V-kool dan ikut demo ketahanan V-kool. Dipandu Bu Monita dari V-kool, kami ditunjukan bermacam jenis kaca yang biasa digunakan untuk mobil.
Meski di Indonesia belum ada aturan tingkat gelap kaca kaca mobil, namun V-kool menyesuaikan dengan daya pandang pengendara. Terutama untuk malam hari.
Untuk kenyamanan, kaca gelap juga sangat mengakomodasi kebutuhan Ibu-ibu rempong seperti saya. jangankan pulang kampung mudik yang jaraknya jauh, ke Bekasi yang sekitar 2 jam saja saya dan Alisha putri saya membawa “perlengkapan rempong” dari bantal leher, kain tipis kece untuk menghalau dingin AC dan sebagainya. Belum camilan dan printilan lainnya.
Saat di jalan raya, di lampu merah atau tol biasanya suka kurang nyaman dan malu saat ada pedagang asongan atau pengendara lain yang menoleh menatap ke dalam. Serasa tertangkap basah sedang rempong luar biasa dalam mobil. Kaca film V-kool cukup membantu, karena terang saat memandang keluar, tapi gelap saat yang dari luar memandang ke dalam.
Keunggulan utama V-kool :
Matahari hadir ke bumi dengan membawa 3 gelombang,yaitu Ultraviolet atau UV, Infrared atau IR dan Cahaya tampak atau Visible light (VL). IR yang berlebih bisa mengaburkan bahkan merusak pandangan. UV berlebih mengakibatkan panas yang juga berdampak kurang baik untuk tubuh, terutama kulit.
Perempuan pasti hapal banget lah ya denga UV, karena salah satu fungsi cream siang, bedak, pelembab dan lain-llain digunakan untuk melindungi kulit dari paparan UV secara langsung. Dengan V-kool, Insya Allah dandanan tidak luntur, bedak tidak meleleh di kulit wajah meski mobil berdesakan di macetnya Jakarta :D
Untul VL sendiri, sangat dibutuhkan untuk cahaya, namun kalau terpapar langsung juga akan silau di mata. Fungsi utama Kaca film V-kool menolak langsung paparan berbahaya gelombang matahari dan menyarig tingkat keterangan cahaya yang masuk dan diterima mata pengemudi. Bahkan UV ditolak hingga 0.0% dalam demo yang dilakukan. Lihat gambar berikut, hasil uji kaca depan dan samping menggunakan V-kool.
Dengan mengurangi paparan gelombang masuk, akan membuat kondisi hawa panas dalam mobil menurun. Sehingga penggunaan AC lebih rendah dan berujung pada penghematan BBM. Nih, kalau mudik biasanya tidak hanya berdiam diri di rumah, tapi sekalian liburan, jalan-jalan, penting banget hemat BBM yah :D
V-kool diproduksi di USA dengan menggunakan mesin yang hanya ada dua di dunia. Mengadopsi teknologi canggih pesawat Stealth Bomber yang dapat mendeteksi dan memilah gelombang. Menolak gelombang berbahaya, menerima gelombang yang dianggap bermanfaat.
Dengan material pilihan yang berlapis berupa Polyester terbaik yang dipasang dengan menggunakan DC Magneton Sputtering Machine untuk menembakan material logam emas ke lapiasan taratas film. Menjaga kalau ada kecelakaan maka pecahan kaca akan tertahan dalam film.
Material ini juga menjaga film tahan lama dari goresan, sehingga menjaga fungsi tetap sebagaimana mestinya meski sudah digunakan bertahun-tahun. semua Kompasianer yang hadir dipersilahkan menjajal dengan cara menggosok film V-kool dengan amplas. Keunggulan lain, V-kool mendapat penghargaan sebagai salah satu dari 100 temuan teknologi terbaik abad ini.
Untuk mengakomodasi kehidupan mobile masyarakat sekarang, garansi 5 tahun yang diberikan V-kool sekarang juga kangsung didaftarkan secara online. Jadi kalau konsumen lupa membawa kartu garansi saat mudik dan berada di kota lain atau hilang, tetap bisa klaim dengan membuka data konsummen secara online. Sudah tersedia di 40 Kota Indonesia dengan 82 jaringan outlet.
Konnsentrasi V-kool hanya pada satu jenis brand, menjadikannya fokus dan mampu memberikan layanan maksimal pada kosumen. Teknisi yang dipekerjakan juga telat dilatih cukup lama untuk menghadirkan khuwalitas terbaik saat melayani konsumen.
Rangkaian Uji Coba & demo V-Kool
Jadi bagi yang berencana mudik dengan mobil dan ingin mengganti accesories dan salah satunya kaca mobil, V-kool sangat rekomended. Soal harga memang tidak bisa dipungkiri bahwa “Harga tidak pernah bohong”.
Apa saya akan mengganti kaca mobil saya dengan V-kool? Suami memang langsung tertarik, tapi sebagai "Menteri keuangan keluarga" saya katakan untuk tahun depan saja. Paling tidak setelah lebaran ya, demi kenyamanan semua anggota keluarga :D
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H