Mohon tunggu...
Sumarti Saelan
Sumarti Saelan Mohon Tunggu... Freelancer - FREELANCE

FREELANCE

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

SUJU, Kpop, Korea dan Kepopulerannya

22 April 2012   18:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:16 1359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hampir satu bulan ini pemberitaan media hiburan Indonesia dipenuhi oleh berita tentang konser Super Show 4 Super Junior (SUJU) sebuah grup boy band asal Korea Selatan yang akan dilaksanakan selama tiga hari pada tanggal 27, 28, 29 April 2012 di Mata Elang Internasional Stadium (MEIS) Ancol. Mulai dari diumumkannya rencana konser oleh promotor ShowMaxx Entertainment, kepastian konser yang mendapat perhatian besar dari para penggemar berat SUJU yang biasa disebut ELF hingga menjadi trending topic worl wide dilini masa dengan handstag #SS4INA, dan yang masih hangat hingga hari ini berita mengenai hebohnya antrian penjualan tiket secara offline yang cukup mengundang kontroversi berbagai pihak. Dari masalah harga tiket, system penjualan, dan lain-lain jadi bahasan menarik banyak orang. Hingga berita pun tidak lagi hanya masuk keranah entertainment saja, tapi sudah masuk keranah sosial. Dimana berbagai acara berita TV pun juga menayangkan berita ini meski tidak dengan porsi besar. Bahkan banyak tulisan diberbagai blog yang membahas tentang konser ini dari berbagai aspek. Bagi yang idealis sudah pasti akan membahas dari aspek sosial hingga menimbulkan perdebatan dan diskusi yang seru seperti yang terjadi di Kompasiana beberapa waktu lalu. Kembali ke konser SUJU. Awalnya konser ini sendiri rencananya hanya akan dilaksanakan dua hari, pada tanggal 28 dan 29 April dan tiket dijual pada tanggal 7 April di Twin Plasa Hotel, namun ternyata antusias pengemar sangat tinggi hingga tiket yang disediakan tidak memenuhi kuota peminat yang hadir antri pada hari itu. Banyak penggemar yang sudah ikut antri tapi tidak kebagian. Hingga hal tersebut mengakibatkan kericuhan dilokasi, dari mengamuknya beberapa fans, hingga ada yang pingsan karena kelelahan, macetnya kawasan disekitar penjualan tiket, tidak nyamannya pengunjung hotel dan berbagai keluhan lainnya selama berlangsungnya penjualan tiket. Bahkan pihak Kepolisian Jakarta Barat harus ikut turun tangan untuk menangani hal ini.

13351197551331867256
13351197551331867256
Melihat antusias yang diluar dugaan, tentu dari segi bisnis bagi promotor ini adalah peluang yang tidak bisa dilepaskan begitu saja. Hingga negosiasi alot pun kembali dilakukan untuk menambah hari konser menjadi tiga hari. Dan dalam hal ini kita patut memberi selamat dan acungan jempol untuk ShowMaxx sebagai promotor yang berhasil melakukannya dengan baik. Dan ini sudah pasti menjadi catatan kesuksesan tersendiri bagi ShowMaxx sebagai sebuah perusahaan promotor musik untuk kembali mendatangkan artis Korea lainnya dimasa yang akan datang. Bahkan menurut keterangan ShowMaxx, promotor yang mengajukan proposal dan penawaran sebenarnya bukan hanya mereka. Dan karena ini tergolong konser besar, agensi SUJU, SM Entertainment benar-benar menyeleksi dengan ketat penunjukan promotor. Hingga pilihan pun jatuh pada ShowMaxx. Konser bertambah satu hari pada tanggal 27 April dan tiket dijual pada tanggal 21 April dan lagi-lagi disambut antusias para ELF yang tidak hanya berasal dari Jabodetabek tapi juga dari Bali, Lampung dan daerah lain Indonesia. Namun untuk kenyamanan banyak pihak tiket kali ini dijual di JIEXPO Kemayoran. Seperti diketahui banyak orang, mendatangkan bintang Korea tidaklah mudah. Sudah sering kita membaca dan mendengar berita tentang dibatalkannya konser beberapa artis Korea, bahkan dua hari menjelang hari H konser grup band CN Blue beberapa bulan lalu dan tiket sudah habis ditangan fans semua ternyata konser dibatalkan tanpa alasan yang jelas dari pihak promotor. Tahun sebelumnya hal serupa juga terjadi pada boy band JYJ. Dan hal ini terjadi tidak hanya di Indonesia. Tapi juga dinegara-negara lain. Seperti Malaysia, dan yang baru-baru ini terjadi pembatalan Super Show 4 Australia. Bahkan menurut beberapa berita mendatangkan artis Korea kadang lebih sulit dan lebih mahal dari pada mendatangkan penyanyi Amerika. Begitu banyak syarat dan permintaan yang mereka ajukan. Namun dari segi bisnis saya anggap ini wajar. System dunia entertainment Korea memang berbeda dengan dunia entertainment Negara lain. Untuk menghasilkan sebuah grup boy/girl band atau seorang penyanyi mereka melakukannya tidak secara instan. System pelatihan yang panjang harus dilalui tiap individu. Dan perusahaan/agensi yang melatih pun harus berinvestasi dalam jumlah yang tidak sedikit untuk menjadikan individu tersebut seorang entertainer sejati dan professional, istilahnya mereka harus menabung dulu untuk suatu saat bisa menikmati hasilnya. Menabung melalui para calon artis yang mereka bina. Hingga tiba saat debut dan meraih kepopuleran bahkan tingkat dunia internasional sudah tentu perusahaan agensi yang menaungi artis menerapkan berbagai perturan yang ektra ketat pada tiap kegiatan dan pertunjukan artisnya. Karena tidak sedikit modal yang mereka tanam sebelumnya untuk membina artisnya. Dan hal ini berlaku untuk semua termasuk SUJU. Mereka semua merintis dari bawah, melalui audisi dan pelatihan yang ketat. Tekanan yang berat untuk menjadi yang terbaik agar tidak mudah tergusur oleh ketatnya persaingan. Dan sekarang mereka semua menikmati hasilnya. Tidak hanya SUJU, tapi dunia hiburan korea. Mereka sekarang sedang menikmati masa kajayaan mereka dengan menginvasi berbagai belahan dunia melalui budaya pop mereka tanpa meninggalkan budaya tradisional asli mereka. Dari konser SUJU ini kita bisa melihat keberhasilan mereka. Untuk pertama kali konser solo artis luar negeri di Indonesia diadakan selama tiga hari berturut-turut dan ini adalah sebuah sejarah tersendiri bagi dunia hiburan Indonesia karena beru pertama kali terjadi. Dan tiket terjual habis semua. Dan untuk pertama kali pula, kedatangan artis luar negeri ke Indonesia ikut melambungkan promotornya pada puncak ketenaran. Sebelum ini sebenarnya Indonesia sudah sering dikunjungi oleh beberapa artis, boy/girl band Korea, namun tidak seheboh sekarang meski sambutannya juga cukup hangat dan meriah. Seperti 2PM, Beast, Miss A, Rain dan lain-lain. Namun jika kita tanya lagi pada yang mereka yang hadir dikonser tersebut siapa promotornya atau bahkan siapa direkturnya saya yakin mereka akan jawab lupa atau bahkan tidak tahu. Tapi kali ini jika kita menanyakan hal tersebut pada penonton konser SUJU saya yakin mereka semua bisa menjawab. ShowMaxx Entertainment, dan direkturnya adalah Sherwin Djayadi pemilik akun twitter @winzzdj yang langsung terkenal mendadak karena konser ini. Dan Erie Posse pemilik akun @PosseErie (yang saya tidak tahu apa posisinya di ShowMaxx). Dua tokoh dibalik suksesnya kedatangan SUJU ke Indonesia untuk konser tunggal mereka. Meski sebenarnya pelantun Bonamana, Sory Sory dan Mr Simple ini sendiri sudah pernah datang ke Indonesia namun ini adalah untuk pertama kalinya konser tunggal SUJU dilaksanakan di Indonesia sejak debut mereka enam tahun lalu. Dari konser ini kita harus mengakui ketangguhan Kpop atau yang lebih dikenal sebagai Hallyu Wave. Karena penyebarannya inilah membuat Korea Selatan kini menjadi Negara yang sangat populer. Karena Hallyu Wave kini hampir semua yang berbau Korea Selatan digemari dimana-mana. Diluar kontroversi mengenai operasi plastik, budaya Atheis sebagian masyarakatnya dan hal buruk lainnya kita harus mengakui ketangguhan, kehebatan dan kepopuleran Kpop yang kini tidak lagi hanya sekedar lagu, musik dan drama tapi sudah mencakup semua hal tentang Korea Selatan. Melalui Kpop mereka mengabarkan pada dunia tentang indah dan menariknya budaya mereka. Dari yang tradisional hingga modern. Dari yang berupa fisik hingga non fisik. Hampir semua remaja diberbagai belahan dunia tertarik mempelajari dan mencari tahu budaya mereka termasuk Indonesia. Bahkan tidak sedikit yang memanfaatkannya untuk promosi atau sekedar numpang tenar. Seperti berbagai event yang berhadiah jalan-jalan ke Korea. Membeli produk tertentu dan diundi berhadiah kunjungan ke Korea. Dan menjamurnya tempat kursus bahasa Korea dimana-mana. Lomba menulis diblog dan berhadiah jalan-jalan ke Korea, bahkan Kompasiana pun pernah mengadakannya bekerja sama dengan sebuah produk kosmetik. Yang terbatu adalah lomba menulis blog yang diadakan oleh KTO dengan tema yang telah ditentukan dan lagi-lagi hadiahnya adalah berkunjung ke Korea. Dan terlihat dengan jelas peminatnya sangat banyak. Bahkan sudah hampir satu bulan sejak lomba tersebut diadakan kita juga sering disuguhi beberapa tulisan dari Kompasianer yang mengikuti event ini berseliweran diblog keroyokan tercinta ini. Dan ini semua sangat wajar karena berkunjung kesana kini adalah salah satu dari impian banyak orang. Dan sekali lagi sangat manusiawi sekarang kita kagum dan terbius oleh Korea Selatan, karena mereka sangat gigih mempromosikan budaya mereka disegala bidang. Dan ini tidak dihasilkan secara instan dan sebentar, tidak karbitan. Bertahun-tahun mereka bekerja keras untuk bangkit dari Negara tertinggal dan miskin akibat perang Korea selama 60 tahun dan kini menjadi salah satu dari beberapa Negara dengan ekonomi terkuat didunia. Sekarang siapa yang tidak tahu Samsung, LG, Hyunday? Atau SUJU, SNSD, Ha Ji Won, Hyun Bin? atau Pulau Nami dan Pulau Jeju? Hampir semua orang bisa menjawabnya. Meski ada sebagian masyarakat yang menganggap biasa saja, bahkan beberapa artis lokal Indonesia juga mengeluarkan pendapat biasa saja, kita tidak bisa memungkiri fakta lapangan. Bahkan selesai konser Katy Perry ada seorang penyanyi papan atas Indonesia yang mengeluarkan pendapatnya bahwa konser dan artisnya sangat keren dan seharusnya artis seperti inilah yang dijadikan contoh dan inspirasi bukan Korea. Sungguh pendapat yang sangat kekanakan menurut saya. Karena musik adalah soal selera. Kita tidak bisa melarang atau mengatur selera musik orang lain bukan? Toh nyatanya dunia musik Indonesia kini juga sedang dan sudah terinvasi demam Kpop dengan banyak bermunculannya boy/girl band meski dari segi kwalitas masih jauh dari harapan. Dan saya berharap mereka tidak hanya meniru gayanya saja, tapi lebih utama meniru kerja keras dan ketekunannya. Karena sebenarnya budaya kita juga tidak kalah menarik untuk dipromosikan melalui banyak jalan termasuk melalui musik. Hanya belum maksimal saja. Seperti kata pepatah ambil yang baiknya buang yang buruknya, terapkan ini pada tiap budaya luar yang masuk kenegara kita. dan hargailah karyanya bukan orangnya, karena orang bisa bisa berubah tapi karya tidak. Meski operasi plastik dansebagainya, tapi jika karyanya bagus layak dinikmati bukan? Dan akhirnya saya ucapkan selamat menikmati konser untuk para ELF, selamat bekerja untuk ShowMaxx Ent untuk menyukseskan konser tersebut. Sampai jumpa diberita selanjutnya, berita hebohnya konser. Ini adalah opini dari segi bisnis dan hiburan dari saya tentang konser SS4INA SUJU, Kpop dan Korea. dari berbagai sumber foto SUJU dari google foto pengantri tiket dari kapanlagi.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun