Mohon tunggu...
Sumarti Saelan
Sumarti Saelan Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Ketua KEB Hobi Membaca

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Investasi & Proteksi Diri Dengan Asuransi Syariah

14 September 2014   06:44 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:45 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_323892" align="aligncenter" width="300" caption="Narsum & Moderator (Dok.Pribadi)"][/caption]

Siapa yang dapat menyangkal bahwa hidup adalah sebuah perjalanan penuh msteri yang tak pernah bisa kita tebak apa yang akan terjadi di masa akan datang. Kita bisa merencanakan segala sesuatu dalam hidup dengan baik bahkan kita anggap sempurna mulai dari masalah pernikahan, pendidikan, memiliki usaha, ingin beribadah ke Tanah Suci, mengantarkkan buah hati menuju tangga kesusksesan dan ribuan rencana lain, tapi ada beberapa hal dalam hidup yang di luar kendali kita sebagai manusia biasa. Dan ada beberapa hal yang terkadang tak terduga hadir dalam hidup kita. Dan tidak semua hal-hal tak terduga itu hadir dalam bentuk kebahagiaan.

Dan saya sudah pernah mengalami hal ini secara langsung. Lulus dari SMA saya tidak bisa langsung melanjutkan ke jenjang selanjutnya, karena kendala biaya. Setelah menikah, saya pernah mengalami yang namanya krisis financial dalam titik terendah. Buah hati sakit dan uang tabungan yang tidak begitu banyak akhirnya terkuras. Pekerjaan suami yang belum menetap menambah semua kesulitan. Padahal sebelumnya semua sudah saya rencanakan dengan baik, tapi ternyata tetap ada beberapa hal yang di luar kendali dan ternyata antisipasi saya masih kurang maksimal.

Di sinilah sebenarnya pengetahuan dan ilmu tentang asuransi, financial dan investasi sangat berperan penting. Bicara soal asusransi dan investasi untuk perencanaan hidup dan masa depan yang lebih baik sebenarnya bukan hal baru untuk saya. Jauh sebelum saya menikah salah satu saudara yang menjadi Nasabah sebuah produk asuransi pendidikan pernah menawarkan pada saya, namun saat itu saya belum terpikir untuk ikut serta sehingga tidak berminat mencari tau dan berpikir nanti saja setelah menikah dan hamil baru akan memikirkannya kembali untuk buah hati saya.

Saat itu yang saya pikirkan hanya “Asuransi itu adalah tabungan pendidikan dan saya tidak lagi memiliki rencana untuk kembali sekolah ditingkat apapun, jadi nanti saja untuk buah hati”. Tapi hingga buah ati berusia 5 tahun saya masih belum membuka Asuransi untuknya karena masih ragu-ragu dengan sistem yang ditawarkan.

Asuransi kesehatan? Kalau yang ini saya sering mendengar, tapi kemudian saya kembali berifkir untuk ikut mendaftar. Kenapa? Aa beberapa anggota keluarga saya yang sudah membuka asuransi kesehatan di berbagai perusahaan asuransi konvesional. Dan lebih dari seklai saya mendengar mereka mengeluh susahnya saat klaim, saat “jualan” saja janji dan penawarannya sangat manis, tapi begitu sudah jadi nasabah dan kejadian ada kendala, sangat susah malakukan klaim. Berbelit-belit dan marketingnya tidak mau tahu, tidak membantu.

Ditambah derasnya arus informasi saat ini, begitu mudah sebuah klaim berita terangkat ke berbagai media, membuat kita dengan mudah menemukan artikel baik di media mainstream maupun media opini warga keluhan-keluhan tentang ribetnya Asuransi kalau tiba waktunya klaim. Masih ingatkan dengan kasus Bu Lely Lestari dari Ponorogo? Googling saja kalau kudet, karena kasus ini sangat ramai diperbincangkan media dan masyarakat

Pernah ditawari seorang sahabat untuk masuk asuransi syariah, tapi saya tidak tergerak karena merasa parno dengan istilah “Syariah”. Kwatir hanya berupa pemanfaatan label saja supaya terkesan agamis untuk menarik konsumen.

Hingga akhirnya minggu lalu Kompasiana mengadakan acara Nangkring yang kali ini menahas tentang Asuransi Syariah dan bekerja sama dengan Sun Life Financial Syariah yang mana intinya memberikan edukasi tentang Asuransi Syariah. Salah satu keuntungan jadi blogger terutama di Kompasiana itu ya begini, bisa mendapatkan edukasi dan informasi gratis di acara seperti ini tanpa kwatir diuber-uber marketing :P

Di acara yang menghadirkan nara sumber Prof. Dr. H. Fathurrahman Djamil, MAseorang Profesor Ilmu Fiqih pada Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri - Syarif Hidayatullah Jakarta, Profesor Institusi Keuangan dan Legal Islam pada Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia. IbuIr. Hj Srikandi Utami, MBA, LUTCF, ChFP, AAAIJ, AIISVice President and Head ofShariahPT Sun Life Financial Indonesiadengan moderator Admin Kompasiana Mas Isjet.

Di sini saya jadi tahu sejarah Asuransi Syariah yaitu berawal dari konsep Al-Aqilah yaitu saling memikul atau bertanggung jawab untuk keluarga. Jadi konsep Asuransi Syariah itu diadaptasi menjadi saling menolong. yang mana sudah ada sejak tahun 1979 dan di pelopori oleh Sudan Ditandai dengan lahirnya lahirnya Islamic Insurance Companydan akhirnya merambah ke Negara-negara lain. Tapi Negara pertama yang memiliki UU Asuransi Syariah pada tahun 1984 adalah Malaysia. Sedangkan di Indonesia berawal pada tahun 1994 ditandai dengan berdirinya Asuransi Takaful. Selama ini banyak orang berfikir (termasuk saya) bahwa Asuransi Syariah itu identik dengan agama Islam, padahal Asuransi Syariah itu sangat Universal tapi dasar hukumnya adalah alquran,sunnah,ijma dan qiyas yang tujuan utmannya mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Bahkan sekarang banyak Komunitas Syariah yang didirikan oleh non muslim. Bahkan nasabah terbesar Sun Life Syariah 40% Non muslim dan mayoritas di Bali.

Menurut Prof. Fathurrahman “Syariah” disini adalah konsep hubungan antar manusia. Karena itu dianggap paling sesuai dalam hubungan antar manusia karena menggunakan sistem bagi hasil. Prinsipnya adalah saling melindungi dan tolong menolong. Saling menanggung dan berbagi resiko antar peserta melalui dana Tabaru. Akad yang digunakan yaitu akad Tabbaru’ yang bertujuan untuk tolong menolong tidak semata komersil dan Tijarah yaitu dengan tujuan komersil.

Kalau dalam asuransi konvensiaonal, saat dalam setahun tidak ada klaim, maka dana kita “hangus” alias jadi hak perusahaan, tapi dalam sistem syariah tidak demikian. Kalau tidak ada klaim maka nasabah akan mendapatkan surplus yang akan dibagikan tahun berikutnya.

Bayaran klaim asuransi syariah berasal dari Donasi atau kumpulan nasabah, bukan dana perusahaan seperti umumnya Asuransi Konvensional. Dari sini dapat kita ketahui sangat kecil kemungkinan Asuransi Syariah untuk kolaps.

Berbeda dengan asuransi konvensional yang menggunakan akad jual beli resiko. Dan perbedaan lainnya dapat dilihat di sini.


[caption id="attachment_323899" align="aligncenter" width="800" caption="Dok.Pribadi"]

1410627982888852609
1410627982888852609
[/caption]


Nilai atau Values Syariah apa saja yang bisa kita dapat? Lihat tabel ini

[caption id="attachment_323902" align="aligncenter" width="800" caption="Dok.Pribadi"]

14106283501374593477
14106283501374593477
[/caption]

Jadi prisipnya Asuransi itu trutama Asuransi Syariah membantu kita memproteksi diri, melindungi diri dan melindungi aset/investasi, menjaga dari hal-hal yang tidak diinginkan. Dan Asuransi Syariah, sudah sangat jelas bagaimana “memperlakukan nasabah” dengan sistem dan prinsipnya yang manusiawi jadi sangat layak untuk jadi pilihan. Jadi selagi masi muda, masih kuat untuk bekerja, rencanakan sedini mungkin masa depan dengan baik salah satunya dengan asuransi syariah.

Tentang Sun Life Financial

Dalam dikusi ini Ibu Srikandi Utami menjelaskan kriteria apa saja yang harus kita oerhariakn untuk memilih perusahaan asuransi. Pertama tentu melihat “kekokohan” posisi perusahaan. Yaitu perusahaan sehat secara financial dan management.

Sun Life Financial Group adalah perusahaan jasa keuangan terkemuka dunia yang menyediakan beragam produk management kekayaan, perlindungan dan pelayanan untuk individu dan korporasi yang berdiri sejak 1865, berkantor pusat di Toronto Kanada dan kini sudah meyebar di beberapa Negara Terkemuka Dunia. Masuk ke Indonesia pada tahun 1995 didirikan oleh Sun Life Financial Inc dan sudah menyebar ke 20 kota besar Indonesia. Terus berkembang mengikuti perkembangan dan bekerja sama dengan berbagai instasi dalam mendistribusikan produknya, pada 2010 mulai meluncurkan produk Syariah yang terus berkembang dan kuat. Pada 2012 meluncurkan Brighter Life Indonesia yang membantu masyarakat Indonesia untuk berbagi ide dan tips tentang “How To be Wealthy, Healthy and Happy”.

Yang menarik Sun Life Financial kondisi perusahaan yang sehat yang mana dapat dilihat dari RBC yang tinggi hingga 106%. Padahal persyaratan pemerintah 30% (per 30 Desember 2014).

Memiliki produk Asuransi Unitlink dan personal seperti asuransi kesehatan. Untuk asuransi kesehatan dapat digunakan sebagaii pelengkap JKN dari BPJS. Produk unggulannya bernama Brilliance Hasanah Sejahtera.

Sun Life Financial juga sangat transparan dalam memberikan setiap detail laporan, sehingga nasabah bisa tahu semua jalannya sistem. Dan nasabah diberi kesempatan yang luas dan terbuka untuk bertanya dan mengetahui semua tentang seluk beluk Sun Life Financial Syariah sehingga belakangan tidak ada timbul kekecewaan seperti yang banyak terjadi di peruhaan asuransi lain.

Dan akhirnya setelah acara ini beberapa hari kemudian saya benar-benar mengirim email ke CS Sun Life Financial untuk tahu lebih banyak tentang asuransi syariah, karena ingin meneruskan rencana membuka investasi dalam bentuk asuransi pendidikan untuk Alisha. Dan yang menyenangkan jawaban yang saya terima sangat cepat dan memuaskan. Bagaimana dengan kalian? Tertarik juga?

Yuk segera rencanakan masa depan dengan baik untuk hidup yang lebih baik dan berkwalitas bersama asuransi syariah.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun