Mohon tunggu...
marno abu kayis
marno abu kayis Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Yang Ber-untung dan yang Me-Rugi

2 April 2016   15:37 Diperbarui: 2 April 2016   15:44 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

 

وَالْعَصْرِ إِنَّ الإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ إِلاَّ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

Demi masa, sesungguhnya manusia itu dalam keadaan rugi, 1 kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.
 

Segala puji bagi Allah Ta’ala, sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, para Sahabat, Tabi’in dan Tabi’ut Tabi’in serta kepada siapa saja yang mengikuti jejak mereka sampai hari Qiyamat.

Begitu dahsyatnya Al Qur’an menjelaskan tentang kehidupan, Allahu Akbar. Manusia dicipta oleh Allah tidak dibiarkan begitu saja. Namun Allah berikan petunjuk berupa Al Qur’an, subhanallah. Akan tetapi manusia kebanyakan tidak mau membuka dan memahaminya. Sungguh berbahagialah orang-orang yang mampu membuka, memahami lalu mengamalkannya. Nabi SAW. pernah ingatkan, telah aku tinggalkan dua perkara, jika kamu pegang, baca, pelajari dan amalkan keduanya, kamu tidak akan sesat selama-lamanya, yaitu Al Qur’an dan As-Sunnah. Dalam riwayat yang lain ia juga mengingatkan bahwa  dunia ini adalah terlaknat dan terlaknat apa yang ada di dalamnya, kecuali orang-orang berwala’ kepada Allah, orang yang mencari ilmu dan mengajarkannya.

Suasana  diri kita dan keluarga begitu sangat terasa akan perubahan demi perubahan yang terjadi di masyarakat. Setan-setan gentayangan di dalam ruang-kamar rumah kita dengan segala bentuk, dari gambar mati, gambar bergerak, suara-suara konyol yang tidak memberikan manfaat kelak di akhirat serta omongan yang tidak bermutu,  dan masih banyak lagi. Bila hal ini tidak kita waspadai, tungguhlah kehancurannya.

Kali ini akan kita sajikan tentang orang-orang yang untung dan rugi menurut Allah dalam surat Al Ashr yang telah disarikan dari berbagai macam tafsir. Siapakah orang yang beruntung dan rugi ?  Keduanya, insya Allah akan  terjawab dengan singkat.

Sahabat Ubay bin Ka’ab pada suatu hari bertanya kepada Rasulullah SAW. tentang tafsir surat An-Ashr. Maka Rasulullah menjawab : والعصر  maksudnya : Allah bersumpah dengan masa. إن الإنسان لفي خسر maksudnya adalah Abu Jahal. إلا الذين آمنوا maksudnya : kecuali Abu Bakar Ash Shiddiq. و عملوا الصالحات maksudnya Umar bin Khottob, وتواصوا بالحق maksudnya Utsman bin Affan, وتواصوا بالصبر maksudnya Ali bin Abi Tholib. Selanjutnya Rasulullah berkata : Allah Ta’ala telah ridha kepada mereka semua. Al Qurtubi berkata bahwa Ibnu Abbas pernah menyampaikan khotbah di atas mimbar tentang kisah Ubay bin Ka’ab ini.

Allah bersumpah dengan والعصر ; artinya demi waktu, waktu dimana manusia beraktivitas, baik aktiv dalam kebajikan maupun kemungkaran, di waktu pagi, siang, sore maupun malam hari. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.  Sumpah  ini  merupakan  TANBIH ( gertakan, gebrakan ataupun peringatan tegas ) atas manusia yang sedang tenggelam dalam kancah syahwat dunia, baik berupa harta, pangkat, jabatan, perdagangan, pertanian, anak keturunan, omong kosong, kegiatan yang tidak bermakna dll. Dalam hiruk pikuknya kehidupan, sumpah ini dilontarkan ke tengah-tengah mereka agar mereka ingat akan hakekat dan tujuan hidupnya. Setelah gebrakan dilontarkan, bagi orang yang beriman jelas akan dapat mengambil pelajaran. Lalu Allah menjawab sumpahNya

إن الإنسان لفي خسر : Sesungguhnya seluruh manusia akan rugi, berkurang, bangkrut, hancur dan terhina. Ada yang menafsirkan di sini bahwa yang bangkrut adalah Abu Jahal, karena ia adalah orang yang menghalang-halangi perkembangan dakwah Islam. An-Nasafi berkata : orang yang bangkrut bisnis akhiratnya. Ada yang mengatakan, orang-orang kafir ataupun kroni-kroninya. Bangkrut usaha bisnis dunianya yang beraneka ragam, karena jauh dari kebenaran Al Qur’an dan As-Sunnah. ( secara pandangan mata memang sangat berhasil dan kaya raya. red. ).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun