Aska, anak kecil yang beberapa waktu yang lalu kuceritakan datang lagimenemuiku, di buk lain dimana aku biasanya mencari inspirasi juga, tubuhkukurebahkan di buk, memandang langit yang begitu cerah menunjukkan hari masihbersama matahari. aku memejamkan mata sejenak kemudian mulai berimajinasi. tiba- tiba Aska duduk dibawahku menyandarkan kepalanya ke buk, dan memandangi bukuyang dibawanya, tiba - tiba Aska melantunkan sebuah tembang jawa, macapat yangtak asing lagi kudengar karena tembang itu selalu diajarkan turun temurun diSekolah Dasar,
Ngelmu iku kalakone kanthi laku
Lekase lawan kas
Tegese kas nyantosani
Setya budaya pangekese dur angkara
aska masih belum begitu lancar menyanyikannya ,namun suaranya terdengarmerdu. Aku bangun, lalu memukul jidatnya sekedar bercanda,
"Suaramu lumayan" sambil memegangi jidatnya aska hanya meringis.
"mas ajari aku",
"ajari apa?"
" Nyanyi ini mas, pocung, besok aku praktek nembang, tapi belum begitubisa"
"ya, Ayo kuajari". aku mencoba mengulang memoriku saat akumenyanyikan tembang itu, sebenarnya aku tidak begitu bisa menyanyi, tapi gengsijuga untuk bilang kalau aku tidak bisa.
" kamu sudah hafal liriknya?".
" sudah mas".
"sekarang coba kamu nyanyikan, biar nanti tak benerin"
kemudian aska mulai menyanyi dan ketika ada beberapa nada yang salah sayabetulkan hingga akhirnya askapun bisa menanyikannya dengan benar dan merdu.
setelah beberapa lama akhirnya Aska memutuskan untuk menyudahi latihannya. diamenggulung buku itu dan memasukkannya kedalam bajunya,.
" kenapa bisa tahu kalau aku disini ka,?" .
" aku sudah hafal mas, tempat dimana mas mus berada, kalau pulang kampung,minggu pertama mas mus akan ada di buk yang waktu itu, kemudian minggu keduamas kan berada di sini, minggu ketiga mas akan berada di buk, pinggir kali,kemudian minggu keempat mas akan berada di buk tengah desa. hehehe. sudah hafalmas aku" . aku kaget ketika dia menyebutkan itu , aku sendiri tidak tahukalau ternyata aku punya pola seperti itu
" kog bisa tahu?" aku coba memastikan.
" karena aku selalu mengikuti mas, tanpa sepengetahuan mas, kaya detektifgitu mas" aku masih belum mengerti kenapa dia bisa begitu
" itu bukan detektif, tapi mata - mata, awas lho bintitan kamu"sembari kuperlihatkan kelopak mata yang saya naikkan keatas. kami lantastertawa bersama.
"lha kalau saya tidak pulang, bagaimana ka?" aku coba bertanya lagikarena masih penasaran
" itu mas yang bikin aku bingung, mas suka tidak jelas, kadang urut kayatadi, kadang ada yang dilompati, tapi ya pasti ada di empat tempat itutadi". aku manggut - manggut, ternyata dia begitu memperhatikanku.
" ya, sudah, ayo main kerumah" aku mengajak aska pulang kerumah yangkebetulan dirumah sedang tidak ada orang, kami masuk kekamar , menyalakan laptoplalu menonton film anime yang kebetulan Aska juga suka film anime itu. Hawasiang itu sangat sejuk dan mendukung sekali untuk tidur,
" entar kalau aku tidur, kalau kamu mau balik , bangunin ya!."
" ya, mas".
Baru mendapatkan 2 dua episode kurang aku sudah tertidur. sekitar setengah 3sore aku terbangun, kulihat Aska sudah tidak ada dikamar, mungkin dia sudahpulang. Terdengar ibu sudah dirumah, aku bangun membuka kunci pintu lalukeluar.
"bu, tadi temenku pulang jam berapa?"
"temenmu siapa,? lha wong kamu dikamar, pintunya kamu kunci dari dalamkog, ya, ibu gak tau, tadikan pintunya juga baru kamu buka To?"
iya ya, kan pintunya dikunci dari dalam, waktu aku bangun masih terkunci, trusAska tadi keluar lewat mana?. aku tidak ambil pusing, mungkin tadi saat diapulang dia membangunkanku, lalu aku secara tidak sadar mengunci pintu lagi.entahlah, besok saja kalau aku ketemu lagi akan kutanyakan. aku lantas mandi,dikamar mandi aku teringat akan tembang macapat yang tadi dinyanyikan olehaska, aku lantas menyanyikannya
Ngelmu iku kalakone kanthi laku
Lekase lawan kas
Tegese kas nyantosani
Setya budaya pangekese dur angkara