TEKS DRAMA
KIKIR
Sumarni Yusuf, S.Pd., M.Pd
(Guru SMA Negeri 1 Takalar, SulSel)
Pelaku:
- Ani : Peserta Diklat yang kikir tak mau berbagi ilmu
- Yuli : Peserta diklat yang anggun
- Dian : Peserta Diklat yang pendiam
- Marni : Peserta Diklat, Penghuni kamar 211
- Rifai : Peserta Diklat, Asisten Pemateri
CERITA INI TERJADI DI SEBUAH KAMAR HOTEL. KAMAR 211 DIHUNI OLEH DUA ORANG IBU GURU DARI PROPINSI YANG BERBEDA YANG HINGGA MALAM MASIH FOKUS PADA APLIKASI YANG BARU SAJA DI PELAJARI. APLIKASI YANG DIPELAJARINYA TADI SORE TAK KUNJUNG BERHASIL DIDONWLOAD, IA TETAP SAJA DUDUK MENGOTAK-ATIK LAPTOPNYA DI KAMAR BERUSAHA MENGINGAT TEORI YANG DIBERIKAN TADI SORE.
RUPANYA HAL YANG SAMA DIALAMI PULA OLEH PESERTA DIKLAT DI KAMAR SEBELAH. IA PUN BERKUNJUNG KE KAMAR 211.
YULI (Mengetuk pintu mengucapkan salam)
Marni. Ayo dong buka pintu! Kami ingin belajar.
MARNI
Tunggu. Sebentar aku buka. Sabar ya ?
YULI
Iya deh sayang. Kutunggu ya?
MARNI (Membuka pintu kamar dan langsung menuju laptopnya di meja)
YULI (berjalan masuk kamar dan langsung melihat laptop Marni )
Kamu lagi mendounload aplikasi pengubah lagu ke wuv ?
MARNI
Iya.
YULI
Ajari dong!
DIAN
Ia ajari dong! Tadi jaringan aku dan Yuli nggak lagi connet dengan laptop. Ajari ya?
MARNI
Iya. Oke. Sini duduk dekatku !
YULI
Sip.
DIAN
Asyik. Semoga kita berhasil membuat power point yang ada lagunya ya?
MARNI
Ya. Semoga. Mari kita mencoba! Ikuti aku ya ? Pertama-tama masuk ke google atau crome, ketik mp3 to wav, klik pilihan convers mp3 to wav online media dan seterusnya, ikuti prosedur ini ya?
DIAN
Oke.saya sudah tertulis Convert 100%. Kemudian diapain lagi ?
YULI
Ia. Aku juga sudah tertulis 100%. Bagaimana dong selanjutnya?
MARNI
Nah. Ini dia yang aku nggak ngerti dari tadi sore. Kita tanya aja Pak Rifai. Dia kan jago untuk pembuatan power poin seperti ini.
YULI (Menelepon Pak Rifai tapi tak diangkat)
Atau aku sms saja di WA ya?
MARNI (Mencari nomor WA Pak Rifai di group Diklat Bahasa Indonesia SMA SulSel)
Nah aku dapat nomornya Pak Rifai. Aku sms ya? Bismillah.
DIAN
Apakah smsnya dijawab?
MARNI
Tidak. Oh, aku tahu. Lebih baik bertanya di group. Digroup banyak yang bisa menjawab.
DIAN
Alhamdulillah Pak Rifai mengetik di Wa. Semoga kita bisa paham.
ANI (Diam tak mau berbagi ilmu. Padahal ia tadi telah sukses 80 % membuat power point yang sejak tadi dibicarakan Yuli, Dian, dan Marni)
MARNI
Hai Ani. Tolong dong diajari bagaimana cara membuat power point tadi. Kamu kan sudah sampai ke power point yang ada lagunya.
ANI
Iya. Saya sudah berhasil sampai tahap situ. Tapi masih ada kekurangannya belum 100% betul power pointnya.
MARNI
Klo begitu ajarin dong sampai tahap itu saja.
ANI
Jangan ganggu aku dulu, Kak. Ini kucoba lagi buat yang baru.
MARNI (kesal dan menjauh dari Ani)
Alhamdulillah. Ini Pak Rifai sudah menjawab di group. Tutorial pembuatannya. Ayo Yuli, Dian kita lakukan.
DIAN
Lama benar ya internet jalan. Lebih baik tanya lagi deh Pak Rifai bagaimana selanjutnya?
MARNI
Oke.
YULI (Menghampiri ANI dan menanyakan power point ANI yang telah berhasil dibuat hingga 80% tahap penyelesaian, tetapi Ani begitu kikir untuk berbagi. Ia malah diam ditanya Yuli dan hanya memandang laptopnya seperti tak mendengar kalimat temannya )
MARNI
Yuli, Dian nggak usah bertanya di Ani. Nih Pak Rifai telah membalas sms di group.Tata cara pembuatannya. Sini perhatikan video Pak Rivai dan tanda panah krussornya lalu catat yang ia ucapkan.
DIAN
Siap sayang.
MARNI
Aduh. Jaringan terputus sayang. Bagaimana nih?
DIAN (Melirik ke Ani yang sibuk sendiri di hadapan laptopnya mengerjakan power point yang sama)
DIAN
Ani bagaimana sayang caranya? Kamu kan tadi sudah berhasil sampai tahap ini?
ANI
Aduh, Dian. Jangan ganggu aku. Aku lupa tadi.
MARNI (bertanya dengan nada jengkel ke Ani)
Klo begitu tidak usah memberitahu kami. Bisa aku lihat bentuk power pointmu tadi ? Tolong masuk di dokumenmu. Sebentar saja! Aku hanya mau lihat sampai dimana power pointmu bentuknya sehingga kami bisa bertanya lagi ke Pak Rifai untuk menyempurnakan pembuatan power point yang dikerjalan.
ANI (Diam tak mau menjawab)
YULI (Kecewa dengan sikap Ani)
Marni. Terima kasih sayang. Aku dan Dian pulang dulu. Besok dilanjutkan di kelas.
MARNI
Oke sayang.
MARNI (Menutup laptop dan tidur)
ANI (Pusing power point yang dibuatnya tetap sama dengan yang tadi sore dikerjakannya. Hanya sampai 80% pengetahuannya. Power pointnya nggak sempurna.
ANI (Menyapa dan berusaha membangunkan Marni)
Kak Marni ? Bagaimana klo sudah sampai tahap ini?
MARNI (Mengulang kalimat Ani yang membuatnya kecewa, termasuk Yuli dan Dian kecewa)
Jangan ganggu aku dong. Aku nggak tahu.
ANI
Aduh, tolongin dong Kak Marni di sms Pak Rifai bagaimana tahap selanjutnya?
MARNI
Terlambat lho merespon aku. Dari tadi semestinya Pak Rifai di sms dari hasil power point yang nggak sempurna itu? Dasar kikir lho. Rasain sendiri akibatnya. Nggak bisa jadi kan power pointnya?
MARNI (Melanjutkan tidurnya karena jengkel pada Ani)
ANI
Kak Marni. Tolong dong di WA Pak Rifai ?
MARNI
Pak Rifai sudah tidur. Nggak usah diganggu. Besok saja di kelas. Begitulah kalau lambat louding. Tadi Yuli dan Dian bertanya kamu cuekin. Ya. Sudahlah pergi sana tidur. Aku juga mau tidur. Jangan kamu ganggu aku lagi.
AKHIRNYA SI KIKIR ANI MENYESALI PERNBUATANNYA. IA TAK DAPAT MEMEJAMKAN MATA DAN HANYA DAPAT MENATAP POWER POINTNYA YANG NGGAK SELESAI.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H