Mohon tunggu...
R.A. Sumarni
R.A. Sumarni Mohon Tunggu... Guru -

Guru Biologi SMA Negeri 2 Putussibau Kab. Kapuas Hulu Prop. Kalimantan Barat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

(Tidak) Mengantar Anak di Hari Pertama Sekolah?

12 Juli 2016   16:37 Diperbarui: 12 Juli 2016   18:02 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tinggal menghitung hari,,,18 Juli 2016 adalah hari pertama sekolah, bagi semua siswa baru dan siswa yang melanjutkan ke jenjang berikutnya, mulai dari Taman Kanak-kanak hingga Sekolah Menengah Atas.

Saya setuju dengan bapak Menteri Pendidikan , yang menganjurkan agar orang tua mengantarkan anaknya di hari pertama sekolahnya. Ada 1001 cerita yang akan kita dapatkan , akan ada berjuta rasa yang tidak bisa kita ungkapkan dengan kata-kata, untuk kita ceritakan kepada mereka (anak-anak kita) kelak..

Mengantarkan anak di hari pertama sekolah , bukan hanya sebatas pagar sekolah, setelah itu ditinggalkan. Bukan hanya cukup di teras kelas (untung kalau tahu kelasnya)bel masuk berbunyi, lalu kita balik kanan..bukan hanya untuk memastikan bahwa anak kita hadir di sekolah pada hari pertamanya Bukan..bukan hanya itu …

Masih banyak yang bisa kita lakukan..Apalagi  tahun pelajaran ini masih dalam suasana lebaran..Kita bisa berjabat tangan dengan kepala sekolah dan dewan guru yang bakal mendidik anak kita, dengan guru kelas atau wali kelas nya,dengan staf tata usaha yang bakal mengurus administrasi anak kita bahkan dengan staf keamanan yang bakal menjaga keamanan lingkungan sekolah anak kita dan tidak kalah pentingnya adalah dengan sesama  orang tua siswa.

Tujuan lain dari mengantar anak ke sekolah di hari pertama sekolah adalah menjalin komunikasi… Ya…harus terjalin komunikasi antara orang tua siswa dan guru, karena pada hari pertama sekolah biasanyanya semua guru hadir untuk menyambut kedatangan siswa-siswinya di sekolah.

Menyiapkan hari esok

Menitipkan anak disekolah, bukan seperti menitipkan barang di tempat penitipan.

Anak akan selalu tumbuh dan berkembang…

Pertumbuhan dan perkembangannya itulah yang harus kita ketahui. Selama 7 jam anak berada dalam pantauan guru selebihnya berada dalam pantauan orang tua. Apa yang terjadi dalam kedua pantauan tersebut masing-masing pihak harus mengetahuinya, harus ada informasinya, baik data tertulis atau tidak tertulis. Disinilan peran komunikasi dua arah mulai berfungsi…Bisa dibayangkan apa yang terjadi jika tidak ada komunikasi antara orang tua dan guru.

Pertumbuhan dan perkembangan dari segi kognitifnya, psikomotoriknya bahkan afektifnya harus selalu termonitor dengan baik sesuai dengan jenjang pendidikannya. Kenapa saya mengatakan hal ini? Karena saya yakin pasti masih ada di era serba digital ini, yang berperan sebagai orang tua, tidak mau ambil pusing dengan hal tersebut. Belum atau tidak  sempat mengantar anak ke sekolah di hari pertama sekolahnya, bahkan hingga hari terakhir di sekolahnya. Tidak tertutup kemungkinan juga tidak pernah menginjak ke sekolah anaknya. Jangankan untuk datang menelpon atau ditelpon juga sulit..

AYO bapak ibu sebagai orang tua siswa ,mari kita antar  anak-anak kita ,kesekolahnya di hari pertama sekolah, beri mereka kebanggaan, beri  mereka kebahagiaan, dan beri mereka kenangan yang tak akan bisa mereka lupakan untuk di ceritakan kelak. Itu adalah salah satu dukungan moril tak ternilai yang wajib kita berikan dan hak mereka untuk mendapatkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun