Beberapa waktu yang lalu, ada selembar surat di atas meja. Surat untuk mengikuti diklat yang dilakukan di luar daerah selama seminggu. Wah asyik nih..kata teman-teman..
Dalam daftar peserta, nama sudah ditentukan oleh panitia dengan beberapa syarat administrasi yang harus dilengkapi serta apa saja yang harus di bawa. Nah itu dia…ada teman yang langsung nyeletuk, masalah nih..
Ternyata syaratnya harus menguasai Ms.Word, Excel dan Powerpoint. Harus bawa laptop bukan notebook, sekian byte, dengan prosesor minimal COREi…. Kalo sekedar bawa laptop ya ndak masalah, tapi menguasai office nya itu..
Batal deh…
Guru dan IT…sepertinya dua hal tersebut tidak bisa dipisahkan, apalagi di era serba computer dan serba digital saat ini…
Kenapa?
Mari kita coba  lihat di Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang kita buat, ada sumber belajar dan ada media pembelajaran. Apalagi di kurikulum 13 ini, kita dituntut untuk benar-benar menguasai berbagai sumber belajar untuk siswa belajar dengan menggunakan berbagai media pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan materi yang akan disampaikan serta tujuan pembelajaran dan semua  hal tersebut menggunakan IT (computer dan internet)
Istilah anak-anak sekarang cyber space katanya.
Saat ini dan kedepannya, guru selaku pendidik dan peserta didik dalam melakukan interaksi tidak hanya dengan melalui tatap muka saja, bisa juga menggunakan dunia maya. Jadi guru bisa memberikan berbagai layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan peserta didik. Begitu juga sebaliknya, peserta didik dapat memperoleh informasi yang sangat luas dari dunia cyber spacetersebut. Pembelajaan melalui dunia maya, bukan hal yang mustahil lagi. Jadi kalau membicarakan masalah pentingnya IT bagi guru selaku pendidik, sangat penting.
Ujian nasional sudah berbasis CBT. Try out UN dengan online, ulangan juga online, tugas juga ikut dengan cara online.
Masalahnya bagaimana jika seorang guru belum terampil dalam menggunakan computer dan internet?
