Kinerja bisnis berbasis konvensional lebih dominan digunakan daripada pengukuran kinerja bisnis berbasis syariah, disebabkan karena data yang digunakan untuk mengukur kinerja bisnis berbasis syariah belum dapat diukur dengan akurat. Tak terlepas dari itu beberapa usaha telah dilakukan untuk mengoptimalkan pengakuratan data kinerja bisnis berbasis syariah dengan menggunakan kinerja berbasis Maqasid al-Syariah yaitu Maslahah Scorecard (MaSC).Â
Pengukuran kinerja berbasis Maqasid Syariah dalam konsep Maslahah Scorecard dilandaskan pada tujuan Maslahah, mengutamakan pada hasil yang memiliki manfaat hidup orang banyak untuk menghubungkan pencapaian maksimal di masa yang akan datang. penggunaan pengukuran kinerja bisnis dengan Maslahah Scorecard bisa digunakan ataupun diberlakukan secara umum, namun masih perlu dilakukan pengembangan teori untuk menyempurnakan data pengukuran kinerjanya yang diberlakukan bagi seluruh pelaku organisasi bisnis. Pengembangan teori dalam rangka penguatan data dilakukan dengan mengukur kemaslahatannya secara komprehensif dan tidak hanya berfokus pada pengelolaan keuangan perusahaan yang melakukan bisnis tersebut.
Indikator-indikator pengukuran kinerja berdasarkan orientasi dalam maqasid syariah merupakan kunci keberhasilan dalam pengukuran kinerja bisnis syariah, hal ini memberikan manfaat bagi tatanan kehidupan ekonomi manusia utamanya organisasi bisnis yang terlibat. indikator-indikator untuk mengukur tingkat kemaslahatan Scorecard suatu pengukuran kinerja bisnis diuraikan dalam beberapa orientasi pengukuran kinerjanya yaitu: pertama adalah orientasi Ibadah (Hifz Al-Din), Kedua adalah orientasi internal sebagai cara pandang terpeliharanya jiwa (Hifz Al-Naf), Ketiga adalah orientasi tenaga kerja sebagai cara pandang terpeliharanya keturunan (Hifz al-Nasl), keempat adalah orientasi pelanggan, Kelima adalah orientasi pembelajaran sebagai cara pandang terpeliharanya akal (Hifz al-Aql') dan yang Keenam adalah orientasi harta kekayaan sebagai cara pandang terpeliharanya harta (Hifz al-mal). Keenam orientasi tersebut dipandukan dalam satu kesatuan sistem yang membentuk perwujudan untuk mencapai kemaslahatan dalam kinerja berbisnis berbasis syariah.Â
Ruang lingkup dunia organisasi bisnis, akan terpenuhi indikator kemaslahatan Scorecardnya apabila keenam orientasi kemaslahatan bisnis (orientasi ibadah, proses internal, tenaga kerja, pembelajaran, pelanggan dan terpeliharanya harta) telah dikonstribusikan perlakuannya dalam bisnis. Â Orientasi ibadah suatu kinerja bisnis dalam aspek agama dikaitkan antara hubungan maqasid dengan visi, misi dan tujuan didirikannya suatu organisasi bisnis, dalam menjalankan aturan-aturannya tersebut dilandaskan pada kaidah-kaidah islam yang mengikatnya. untuk menjalankan visi, misi dan tujuan organisasi bisnis harus bersandarkan pada prinsip amanah untuk memiliki rasa pertanggungjawaban atas diri pribadi, masyarakat yang terkait dan untuk Tuhannya. Secara tak langsung pengaplikasian orientasi ibadah ini memberikan dampak yang sangat urgent bagi organisasi bisnis, seperti mempererat hubungan rasa kekeluargaan antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya, utamanya menumbuhkan solidaritas dan kepercayaan kepada stakeholder pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya.
Hal utama untuk memuaskan hati stakeholder  dilakukan dengan cara memenuhi kebutuhan Stakeholder dengan sikap tablig, siddiq, amanah dan fathanah, maka pihak yang terlibat dalam organisasi bisnis menghasilkan layanan sesuai dengan apa yang diinginkan pelanggan sehingga organisasi bisnis tersebut bisa terus berlanjut ke masa depan dengan memerthatikan jangka panjangnya. Dalam mewujudkan hal tersebut, tentunya dapat dinilai dari kualitas-kualitas SDM yang dimiliki organisasi bisnis tersebut, yang mana pekerjanya memiliki tolak ukur atau strategi-strategi yang telah disusun untuk menyenangkan hati pelanggannya, SDM yang berkualitas adalah salah satu hal terpenting dalam mempertahankan organisasi bisnis. Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI