SECARIK KERTAS DI SUNGAI KAPUAS
by Sumarlin Utiarahman
Tinta pena menghiasi selembar kertas putih,
Tertata rapi merangkai sebuah kalimat,
Ungkapan 2 insan yang duduk ditepi Kapuas,.
Entah apa isinya, akupun lupa,...
Bersama diringa asa, ,.
Kertas hanyut bersama aliran sungai,.
2 pasang mata memandang,
Menyaksikan  kertas hanyut Dalam kegelapan malam
dibawah samar cahaya rembulan,
diombang ambing riak kecil,.kertas itu hilang dari pandangan,.
5 tahun berlalu,... Kembali aku disini,.
tempat dimana aku menghanyutkanmu,..
Kertas putih,...
Entah telah sampai dimana perjalananmu,
Maafkan aku yg tidak mampu mengawalmu,.menjagamu,.
Ku ingin meraihmu kembali,.menyatukan serpihan2 kertasmu yg telah menjadi bubur,.
Namun,. Aku tersadar,.itu sulit,..
Kupandang sekitar,.. Kayu penyanggah tempat kami berpijak dulu telah tiada,.
Berganti beton kokoh , elok nan indah,.
Aku tersenyum getir,..Tiada lagi yang tersisa,.
Semuanya telah berubah,..
Untuk yang terakhir kali,.
kupandang aliran sungai yang membentang
Seolah berharap "mungkinkah kau masih utuh" kertas putih ?
Hem, ..aku menghela napas,. Tersadar kembali,...
2 pasang mata itu kini tiada utuh lagi,.
Hilang bersama kertas,... Hilang bersama kayu jembatan,..
Kini aku sadar,.."AKU SENDIRI",...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H