Ketika menulis mulai membosankan
Saat membuka tas, saya mengambil buku dan pulpen yang biasa dipakai untuk coret-coretan. Mulai dari kegiatan harian sampai daftar hutang. Eeitss yang terakhir paling mendominasi catatan di buku saya. Bukan sekedar curhat memang fakta, hahaha.. Tapi tulisan kali ini saya tidak akan membahas daftar hutang.
Lembar demi lembar saya buka mencari catatan kegiatan yang belum diselesaikan. Kemudian saya temuin catatan bahwa saya masih punya hutang tulisan rupanya. Segera saya telusuri lagi per paragraf nya. Ternyata tulisan yang saya bikin semuanya tidak beraturan. Disitulah mulai terasa bahwa menulis kadang membosankan. Dimana ide dan isi tulisan seperti sampah yang berserakan
Saya merenung lagi berharap dapat inspirasi, tapi nihil. Lalu saya menatap handphone sambil memikirkan mbah google. Sebuah kata saya tulis dikolom pencarian. Ketika muncul narasumber yang diinginkan, saya pun membuka halaman tersebut. Tapi yang ada muncul tulisan "404 page not found". Berkali-kali saya buka lagi melalui halaman penulusuran yang berbeda namun hasilnya pun sama, halaman tidak ditemukan.
"Berpikir, berpikir, berpikir" begitu bunyi suara dalam otak saya. Akhirnya muncul ide untuk menghubungi teman yang berkecimpung didunia yang sesuai topik tulisan saya. Pertanyaan saya ajukan sesuai isi tulisan.
Setelah menggabungkan jawaban dari teman dan tulisan saya yang lalu terlihat komposisinya cocok. Kemudian dengan percaya diri saya merampungkan tulisan dan meng-upload ke media sosial saya.
Alhamdulillah, banyak respon positif dari para pembaca terlihat dengan tanda like yang banyak. Serta beragam komentar dari netijen yang saya anggap pemicu agar lebih semangat dan membangunkan lebih banyak inspirasi.
"Ketika menulis mulai membosankan, jangan menyerah, terus berusaha dan tetap berpikir positif"
-PENULIS-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H