Mohon tunggu...
Sumardi
Sumardi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Eksistensialisme Manusia Martin Heidegger

22 Desember 2022   16:22 Diperbarui: 22 Desember 2022   16:44 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebagai manusian yang di yang di beri kelebihan oleh tuhan akan pemikiran  untuk selalu mencari tau akan sesuatu mulai dari apa yang pernah kita lihat dari apa yang ada dialam ini baik itu hewan, tumbuh tumbuhan bahkan untuk memikirkan dari manusia itu sendiri. Nah dari kita pasti pernah bertanya atau berfikir tentang bagaimana manusia yang sebenarnya atau bagaimana kita menepatkan diri kita sebagai manusia yang sesunggunyab untuk mencapai makna manusia itu sendiri.

Nah, teman teman pada pembahasan kali ini kita akan mencoba untuk mencari bagaimana sih hakikat atau eksistensi kita sebagai manusia yang sesuai dengan tempatnya. Nah, teman teman melalui tulisan saya ini kita akan mencoba membahas pemikiran dari seorang tokoh filsuf dari Jerman  yang bernama Martin Heidegger. Nah yuk ikuti terus pembahasan yang saya tulis ini ya!!!

Nah, sebelum kita jauh membahas tentang pemikiran dari Martin Heidegger ini terlebih dahulu kita mengenalinya lebih jauh lagi. Martin Heidegger adalah seorang filsuf asal dari Jerman, beliau lahir pada tanggal 26 september 1889 dan wafar pada 26 mei 1976. Dia belajar di Universitas Feiburg. Dia memiliki murid murid dari tokoh tokoh yang besar seperti Hans-Georg Gadamer, hans Jonas, Immanuel Levinas dan masih banyak tokoh tokoh lainnya. Beliau juga memliki karya yang banyak.

Eksistensialisme  

Teman teman tau tidak apa itu eksistensialisme? Eksistensi ini merupakan suatu aliran dalam ilmu filsafat yang bertitikkan kepada manusia. Jadi, eksistensialisme itu berasal dari kata “ eksistensi” dari kata dasar “ existency” yang artinya adalah diri sendiri. Jadi, makna eksistensi adalah berdiri dengan diri sendiri. Dimana manusia itu harus keluar dari dirinya sendiri yang semula dia berada dari titik yang stagnan. Manusia adalah makhluk yang unggul dari pada makhluk yang lainnya, yang bereksistensi lebih dari pada yang lainnya.

Eksistensi ini memiliki beberapa pengertian yaitu : yang pertama adalah sesuatu yang ada, kedua, yang memiliki aktualitas, ketiga adalah segala sesuatu yang di alami oleh manusia. Jadi, eksistensi itu berpusat kepada manusia, bagaimana manusia menepatkan diri di dunia ini.

Berbiacara tentang eksistensialisme ini bila di kaitkan dengan manusia Heidegger mengatakan bahwa manusia itu tidak menciptakan dirinya sendiri, tetapi ia di lemparkan dalam keeberadaan. Walaupun keberadaan manusia tidak mengadakan diri sendiri, bahkan merupakan keberadaaan yang terlempar, manusia harus tetap bertangguang jawab atas keberadaannya itu. Jadi manusia mengelola alam iu sendiri dan menciptakan suasana yang hidup pada keberadaanya. Dengan mengikuti ketekunan mata hati manusia akan menemukan dirinya sendiri dalam bereksistensi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun