Mohon tunggu...
Sumadi JO
Sumadi JO Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Aku, Obama, Amerika, dan Indonesia: Potret Keberagaman

21 Agustus 2017   13:51 Diperbarui: 21 Agustus 2017   14:08 844
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Obama, Aku, Indonesia dan Amerika.

#PuseurLiterasiSumadiDarussalamCiamis

Mendengar nama Obama bagi Aku, itu sekitar tahun 2008 awal. Temanku kuliah di Unpad Ibu Kiki seorang dosen dari Universitas Islam Bandung memperlihatkan foto dirinya dengan Obama yang saat itu masih menjadi Senator. Obama dengan wajah yang Afro Amerika. Pada tahun yang sama tahun 2008 ternyata Aku mendapat kesempatan untuk bertolabul ilmi semacam pesantren kilat pada acara yang diprogramkan oleh AsiaPacificEd Program, East-West Center selama dua bulan di Amerika tempatnya di Hawaii dan Ohio.

Ini adalah pengalaman saya pertama kali ke luar negeri. Kata teman saya Didin Nurosidin, Ph.D keren ya pertama ke luar negeri langsung ke Amerika. Saya hanya tersenyum belum tau apa makna pujian teman saya yang hampir 10 tahun hidup di Eropa. Setelah diawali ke luar negeri ke Amerika ternyata Tuhan memberi banyak kesempatan pada Aku dalam berbagai kegiatan di berbagai negara (terima kasih ya Allah).

Pertama kali menginjakan kaki  di tanah Amerika yaitu di kota Honolulu Hawaii. Sambutan khas Hawaii Aloha, sedangkan yang mau meninggalkan Hawaii dilepas dengan kata Mahalo (mirip2 bahasa Jawa). Saat itu tahun bulan Oktober 2008 adalah hari pertama Kampanye Pemilihan Presiden Amerika Serikat yang waktu itu Obama adalah salah satu calonnya. Perjalanan dari Bandara Honolulu menuju  East West Center  sekitar 45 menitan.

Saya pasang dua mata saya yang masih ngantuk setelah perjalanan panjang untuk nengok kanan kiri mencari baliho kampanye gambar Obama atau lawannya. Ternyata tidak ditemukan satu baligo pun di antara para kandidat presiden. Padahal Hawaii adalah "kotanya Obama" setelah Indonesia. Sedikit beda dengan kita belum kampanye dimulai baligo tersebar di mana-mana, malah cenderung mengotori lingkungan. Pemilu pada waktu itu memenangkan Obama sebagai Presiden Amerika.

Tahun ini kunjungan Obama sebagai Presiden Amerika ke 44 tahun ini ke Indonesia tanggal 23 Juni sampai dengan 2 Juli 2017. Mulai dari Bali diakhiri di Jakarta. Dalam salah satu kunjungannya ke Indonesia, Obama menjadi pembicara pada acara Kongres Diaspora Indonesia di Hall Kasablanka tanggal 1 Juli 2017. Tema pokok pembicaraannya adalah tentang pentingnya toleransi. Obama memuji prinsip Bhineka Tunggal Ika sebagai karakter bangsa Indonesia. Obama yang juga masa kecilnya pernah tinggal di Indonesia cukup lama, menceritakan hidup bersama ayah tirinya Lolo Soetoro yang seorang muslim dengan hidup sangat menghargai keragamam para penganut agama lain, seperti Budha, Hindu, dan Kristen. 

Kesan Obama pada Indonesia sebagai negeri yang patut untuk dicontoh dalam toleransinya misalnya candi Prambanan candi milik umat Hindu, Candi Borobudur milik umat Budha dalam berdiri kokoh dan dijaga oleh umat Islam di Indonesia. Tradisi Wayang Kulit dan cerita Ramayana yang membumi di negeri muslim Indonesia (kompas.com, 3/7/17).  Oleh karena itu Indonesia dalam pandangan Obama menjadi negeri yang layak menjadi contoh praktek toleransi umat beragama dan berbagai ras bagi negeri-negeri lain.

Kunjunganku tahun 2008 ke Amerika serikat juga selain belajar tentang pengelolaan pendidikan, juga belajar tentang toleransi. Tentu berbeda, kunjungan Aku sebagai tokoh mslim grassrootlevel (orang Amerika menyebutnya), Obama tokoh dunia dan mantan presiden. Jika Obama ditemani oleh seorang laki-laki yaitu Jokowi sebagai presiden, pada saat itu Aku ditemani oleh seorang perempuan bernama Nancy Brochier usia 55 tahun lebih yang jabatannya sebagai Curriculum Directur di Ross High School di Kota Cincinnati negara bagian Ohio. Bahkan selama dua minggu saya berkesempatan tinggal bersama di rumahnya yang indah di Cicinnati OHIO. Nancy dan suaminya adalah seorang Katolik.

Nancy sebagai seorang  Katolik selalu memberi kesempatan dan mengingatkanku untuk melaksanakan ibadah. Bentuk penghormatan yang diberikan padaku sebagai muslim, hari pertama menginap di rumahnya ia sudah menyiapkan jadwal shalat dan arah shalat yang ia print dari internet. Begitu juga semua makanan ia pastikan halal dan tidak ada yang mengandung daging atau lemak babi. Saat hari Jumat, untuk shalat Juma't ia dengan nyetir sendiri mengantar saya untuk shalat Jumat di Islamic Center Cincinati yang memerlukan jarak tempuh sekitar satu jam.

Tetapi dengan sabarnya ia mengantar dan menunggui untuk shalat Jumat. Bu Nancy dan sahabatnya sangat mengerti jika sehabis jumatan biasanya lapar. Oleh karena itu selesai shalat Jumat, Bu Nancy dan seorang temannya yang berprofesi sebagai guru telah menyediakan makanan di sebuah restaurant mahal. Saya juga bersama dua orang teman tanpa malu-malu melahapnya makanan yang dipesankan. Bahkan menu yang saya pesan menu ikan salmon yang harganya mahal. Dari mulai makanan pembuka, makanan berat, sampai makanan penutup. Sepanjang perjalanan ia bercerita bahwa Mesjid yang bagus dan Mewah di Kota Cincinnati dibangun oleh pemerintah Amerika.

Selama dua dalam 24 jam dalam 2 Minggu saya dan keluarga Nancy belajar bersama tentang pentingnya pendidikan dan kebersamaan sebagai umat manusia. Pernah dalam sebuah kesempatan Bu Nancy dan Suaminya Mark memintaku untuk menjelaskan apa arti semua bacaan shalat dari takbiratul ihram sampai salam beserta gerakannya. Ia mengaguminya bahwa dimensi-dimensi ketenangan batin dan sosial ada dalam shalatnya orang muslim.

Ada sebuah buku koleksi Nancy yang sering Aku dan keluarga Nancy diskusikan setiap bada shalat Magrib dan bada makan malam dalam suansana santai, yaitu the Golden Bridge (jembatan emas) sebuah buka titik temu semua agama tentang kemanusiaan dan kebersamaan dalam keragaman. Asik juga karena Nancy (juga aktivis sebagai bendahara gereja) dan suaminya Mark setelah pensium dari tentara angkatan laut ia memutuskan untuk menjadi pengajar di Gereja. Kami bertiga sangat memahami perbedaan agama, karakter agama masing, dan kami juga sangat saling menghargai keragaman dan iman kita masing. Hidup damai bersama.

Selama dua minggu pula saya diajak oleh Nancy untuk sit in dan participant observation dari mulai sekolah anak usia dini (kindergarten), elementary school, Hingh school, sampai perguruan tinggi. Dalam dua minggu di kota Ohio lengkap belajar dari PAUD sampai Perguruan Tinggi (sebuah kesempatan yang langka). Tiap hari Sabtu saya diberi kesempatan belajar dan bermain golf. Sebuah permainan yang belum pernah saya dapati di Indonesia. Kendati saya nggak bisa Mark suaminya mengajari golf dengan dengan sabar, yang akhirnya saya bermain pada game yang 9 lubang.

Amerika dan Indonesia adalah negara yang sama-sama memiliki keragaman suku, ras, agama, dan budaya. Praktek penghargaan keragamaman di level grassroot atau makro saya kira sebuah kodrat kemanusiaan dari keniscayaan di bumi ini. Aku dari lahir sampai kelas IV SD di Cilacap (mirip Obama SD di Menteng hehehe,,,) di sebuah kelas dan lingkungan sosial yang beragam agama, ada Kristen, Budha, Kepercayaan, dan Islam. Tidak ada sekat apapun. Bahkan jika Idul Fitri semua agama merayakannya dalam wujud silaturahim antar tetangga.

Bahkan pada saat itu, seorang tokoh Katolik yang hidup seorang diri di dusun kami yang waktu itu sakit berbulan-bulan adalah semua warga yang merawatnya dengan penuh kasih sayang, dan sampai meninggal dunia warga yang mayoritas muslim mengurus jenazahnya dan menghantarkanya ke pemakaman sebagai seorang yang katolik tanpa ada perdebatan agama dan asal-usulnya.  

Obama Mudik ke Indonesia, saya mudik ke Cilacap. Sama-sama saya juga menelusuri jejak-jejak toleransi dan kebersamaan yang telah terbina dan menyemai di tanah tumpah darah Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun