Mohon tunggu...
Sumadi Arsyah
Sumadi Arsyah Mohon Tunggu... Petani -

“Hal Jaza ul Ihsan Illa al-Ihsan, tidak ada balasan dari suatu kebaikan kecuali kebaikan itu pula".

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Penyembelihan Agung Selalu Abadi

24 September 2015   17:52 Diperbarui: 24 September 2015   18:11 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah Allahu Akbar. 

Atas ketaatan, keikhlasan, kecintaan dan tawakkalnya Nabi Ibrahim bersama istrinya Siti Hajar, kemudiaan Allah berikan sebuah kehormatan kepadanya yaitu predikat Khalilullah (kekasih Allah).

Setelah gelar "Al-Khalil" diberikan kepada Nabiyullah Ibrahim, malaikat bertanya kepada Allah; "Ya Tuhanku, mengapa Engkau jadikan Ibrahim sebagai kekasihmu, padahal ia disibukkan dengan kekayaannya dan keluarganya". 

Allah berfirman; "Jangan menilai hambaku Ibrahim ini dengan ukuran lahiriyah, tegoklah isi hatinya dan amal baktinya".

Memaknai Penyembelihan Agung yang selalu Abadi.

Idul Adha dinamakan juga dengan Hari Raya Haji, di Aceh disebut dengan "Uroe Raya Haji". Hari memperingati peristiwa "penyembelihan" putera kesayangan Nabiyullah Ibrahim yaitu Nabiyullah Ismail. 

Peristiwa tersebut merupakan ujian yang paling berat yang menimpa Nabiyullah Ibrahim. Sebelum proses penyembelihan dilakukan, Nabiyullah Ibrahim berdialog dengan putranya, Ismail.

Ibrahim berkata: hai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!

Nabiyullah Ismail menjawab; “Hai Bapakku! Kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insya Allah engkau akan mendapatkan diriku termasuk orang-orang yang sabar.” 

Sungguh jawaban mengagumkan dari seorang anak yang berbakti kepada orang tua dan taat kepada Tuhannya.

"Kemudian tanpa ada keraguan pada diri Nabiyullah Ibrahim melaksanakan perintah Allah tersebut". 

Sehingga Allah SWT mengabadikan peristiwa tersebut dalam Al-Quran. Allah berfirman; “Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian.” 

Ketaatan dan keiklasan Nabiyullah Ibrahim bersama putrnya Ismail. Sampai Malaikat Jibril kagum melihatnya; "Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar". Kemudian Nabi Ibrahim menjawab "Laailaha Illahu Allahu Akbar". Kemudian disambut oleh Nabi Ismail; "Allahu Akbar Walillahil Hamdu".

Semoga penyembelihan qurban dan haji saudara-saudara kita senantiasa Allah tambahkan kemakmuran atasnya yang berlimpah dan menjadi haji yang sempurna.  "Peristiwa ini selalu abadi dan maha agung yang harus terus diteladani oleh umat manusia". 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun